Hinata yang merasa sudah terlalu lama meninggalkan suaminya di rumah merasa tidak enak hati , dia merasa khawatir dengan suaminya sehingga dia mulai berpamitan dengan kedua orang yang sangat dia sayangi itu...
Terlihat wanita itu sedang berdiri di pintu gerbang klan Hyuuga ...
Dia memandang ayah dan adiknya kemudian tersenyum manis... Hanabi pun membalas senyuman kakanya itu dengan hal serupa , sedangkan Hiashi hanya memasang wajah datarnya...
" touchan , aku pamit..." ucap Hinata dengan senyuman"ya , sampaikan salamku pada suamimu... Pesanku hanya satu, jika ada hal yg membebanimu maka jangan segan mengutarakan pada suamimu putriku..." Ucap Hiashi yg menasihati putrinya dengan kebijaksanaan
" nee san , jangan lupa untuk mewujudkan keinginan ayah ya... He he.." ucap Hanabi dengan Tawa jahil untuk Hinata...
Hinata yg digoda seperti itupun seketika memerah wajahnya...
Hanabi dan Hiashi yg melihat hal itu hanya memandang Hinata dengan senyum simpul sedangkan Hinata mengalihkan pandangannya kearah lain..." sudahlah, jangan goda kakakmu lagi..kau slalu menganggunya..fokus pada latihanmu saja..." ucap Hiashi yg menatap Hanabi dengan wajah serius
Hanabi yang ditatap seketika membatu ditempatnya dan wajahnya putih pucat seketika...
" i..iya Ayah" ucapnya dengan pelan...Pandangan pria paruh baya itu kini berpindah pada putrinya yg daritadi memalingkan wajahnya yg dipenuhi semburat merah dan Hiashi pun paham tingkah putrinya itu
"Hinata , mungkin suamimu sedang menunggu... Bukankah lebih baik jika kau segera pulang?" ucap Hiashi pada putrinya"i ..iya Otou sama" Hinata yg mendengar itu seketika menatap Hiashi kemudian memberi hormat pada ayahnya kemudian memeluk adiknya ...Hinata pun mulai berjalan meninggalkan kediaman klannya...
Berjalan dan semakin jauh sampai hampir tak terlihat lagi...Hiashi memandang putrinya dari kejauhan dengan senyum , Hanabi pun melihat senyuman Hiashi dan dia tahu ayahnya sedang mendoakan kakaknya..
" ayo masuk" ucap Hiashi
Keduanya pun langsung masuk ..."huu..." Hembusan napas Hinata yg sangat merasa lega juga merasa bahagia karna beban pikirannya agak berkurang dan mata seindah bulan Hinata memandang langit ...
Otou sama benar... Sebaiknya aku mengutarakan beban pikiranku terhadap Naruto kun...tentang wanita yg ia sebut dalam mimpinya...
Tapi apakah aku cukup berani bertanya? Menatap wajahnya saja aku tak tahan...syukurlah pernikahanku sudah berjalan beberapa bulan sehingga aku sudah agak bisa menangkal gugup juga pingsan ku ... Hii hii..
Tapi Otou sama juga mempertanyakan tentang buah hati...
oh Tuhan, kalau yg satu ini akan membuatku binggung sekali ...haruskah aku memberitahukan tentang itu pada Naruto kun..?Dengan wajah merah padam , Hinata berjalan menuju rumahnya melewati beberapa toko dan rumah penduduk konoha...tanpa sadar didepannya berdiri seorang wanita berambut pink yg seharusnya sangat ia kenal ...
"bdegg...ouh.."Hinata yg sangat terfokus pada pikirannya membuatnya tanpa sengaja menabrak wanita yg daritadi berdiri didepan arah jalannya..." kau tidak apa apa kan Hinata?" tanya wanita itu
"sa..sakura chan..maaf kan aku sakura chan" ucapnya meminta maaf
Ya wanita yg barusan ia tabrak adalah Haruno sakura... Mantan rekan setim suaminya jg merupakan sahabatnya...
------------------------------------------------------------------------
Seketika latar tempat berpindah , memperlihatkan beberapa tanaman dan bunga bunga yang tersusun rapi pada tempat dan jenisnya masing masing . Terlihat beberapa wanita yg lain yg berdiri berada di depan susunan bunga anggrek juga ada lagi sekumpulan wanita lainnya yg berkumpul didepan rak susunan bunga melati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romansa Cinta Naruto dan Hinata: After The Last
RomansaSetelah Naruto dan Hinata bersatu dalam ikatan suci pernikahan, mereka berdua lebih saling mencintai namun tidak jarang ada peristiwa dan momen yg menguji cinta keduanya seperti yg saya suguhkan dalam fanfic pertama saya ini ...