Jeno linglung, berjalan sekenanya dari parkiran menuju ke lapangan tempat senam pagi akan dilaksanakan. Agenda hari ini adalah team building alias bersenang-senang dengan kedok mengenal satu sama lain. Meski bersenang-senang tampaknya Taeyong masih kukuh mendisiplinkan anak-anaknya dengan membuat mereka berkumpul sejak pukul 6 pagi untuk memulai team building dengan senam. Yah, meskipun divisi trainer sendiri selaku pemimpin senam pagi sudah harus datang di kampus jam 5 pagi.
"Jeno!" Haechan menyapa, menepuk punggung Jeno kuat-kuat sampai laki-laki itu tersadar sepenuhnya. Jeno kembali menjadi Jeno yang biasanya, tersenyum ramah ke semua orang dan berperilaku baik seperti anak teladan. Keduanya lantas berjalan bersama ke arah lapangan atas tempat di mana suara musik mulai terdengar meramaikan pagi yang mestinya tentram dan khusyuk itu.
Jeno melepas kacamatanya sebentar, mengelapnya karena berembun dan menatap santai ke lapangan atas, hendak menyapa Jaemin. Kacamata adalah kedok, karena tanpanya Jeno masih dapat melihat dengan jelas. Ya, melihat bagaimana senyuman yang ditujukan padanya pagi itu begitu cerah dan hangat, mengalahkan mentari pagi yang menyapanya terlebih dahulu. Itu bukan Jaemin, melainkan seorang gadis manis yang sedang menguncir rambutnya dengan ikat hitam sesuai tatib. Jeno bersumpah tak ada sapaan yang lebih hangat dari pagi itu selama ia berada dalam kepanitiaan ini. Ia mengenakan kacamatanya kembali, melempar senyum balik dan bergegas mengambil tempat dalam barisan.
Jeno adalah satu dari sekian banyak orang yang merantau dan merelakan hari liburnya untuk melakukan aktivitas semacam ini. Baginya, tergabung dalam kepanitiaan ospek berarti sebuah bakti kepada fakultasnya. Sebuah balas budi karena beberapa tahun yang lalu ia juga diperlakukan sedemikian baik oleh kakak-kakaknya. Salah satu alasan mengapa ia mendaftar menjadi pendamping adalah karena pendampingnya dahulu yang benar-benar baik dan mengayomi. Jeno ingin menjadi orang yang seperti itu, dan predikat sebagai maba terbaik yang melekat padanya di hari pertama ospek saat itu tentu mendorongnya untuk semakin yakin pada keputusannya. Maka baginya hari libur bukanlah sebuah kebutuhan ketika ia dapat menemukan kebahagiaan di sini, di kepanitiaan yang dia cintai.
Pasangan pendamping Jeno adalah Della. Satu dari sekian banyak orang yang juga tak sengaja jatuh hati pada sosok Jeno. Lelaki itu benar-benar cocok menjadi pendamping, tak hanya untuk maba tapi juga untuk semua orang. Ia akan selalu mengingatkan divisinya untuk makan meskipun ia hanya staf di divisi tersebut. Kadang kala Jeno juga mendengar keluh kesah staf lain di kala istirahat yang kemudian ia sampaikan kepada Jungwoo selaku koordinator divisi untuk memikirkan solusi berikutnya.
Jeno adalah orang baik, setidaknya bagi rekan divisinya. Ia adalah orang yang kuat dan tampaknya memang merupakan tempat sandaran terbaik untuk semua orang. Tapi tidak begitu bagi Jeno, karena kadang kala ia lebih senang bersandar pada gadis yang kelihatannya lebih lemah darinya, tetapi dapat merengkuh dunianya sekejap dan membuatnya begitu percaya pada keajaiban yang ditemuinya kini.
Yang pada malamnya entah bagaimana ia berhasil mengajak keajaiban itu untuk makan malam bersamanya.
Yang terus menerima keluh kesahnya sebagai panitia dan melebar ke keluh kesah apapun yang ia ceritakan karena entah bagaimana keajaiban itu dapat membuatnya percaya.
Sangat percaya hingga ia melepas seluruh kedoknya di depan sang keajaiban, menjadikan lawannya itu orang kedua yang mengenalnya dengan baik, setelah Jaemin.
"Dia bikin gue percaya dengan caranya. Jadi sekarang gue punya 2 kunci, 1 di lo, 1 lagi di Alena." Ujarnya malam itu kepada Jaemin saat keduanya tengah duduk menikmati bir. Jaemin berdecak, meneguk isi gelasnya lagi. Kemudian berbicara cukup kencang di telinga Jeno, "Lo goblok."
***
"Lo goblok."
"Apaan sih Jaem? Masih pagi juga!" Jeno naik darah. Waktu menunjukkan pukul 10 pagi dan ia tengah menikmati sarapannya seorang diri. Masih kesal karena Alena pergi begitu saja tanpa meninggalkan jejak selain aroma tubuhnya yang melekat pada Jeno.

KAMU SEDANG MEMBACA
In Between
Fanfiction"Gila si kesel banget ternyata yang berkhianat temen deketnya sendiri!" "Ya bayangin aja atuh sekesel apa Bang Mark kalo tau ternyata yang berkhianat pacarnya sendiri." Sejak itulah Alena tersadar bahwa kadang kala berjalan di antara dua sisi bukanl...