03 - MENILAI

200 72 131
                                    

mulmed: Meittha Eva Aleeya.

"Kadang kejadian yang nggak pernah lo sangka ataupun nggak mau lo lakuin. Malah terjadi bertubi-tubi di skenario hidup lo."

- Meittha Eva Aleeya

________________

Nadin Amizah - Sorai


"Langit dan laut saling membantu.

Mencipta awan, hujan pun turun.

Ketika dunia saling membantu.

Lihat cinta mana yang tak jadi satu...."

Senandung yang terdengar dari suara indah gadis ini membuat siapapun yang mendengar akan betah disana. Dia, Meittha yang kebiasaan setiap malamnya berada di balkon sambil menikmati minuman kesukannya. Vanilla latte, tentunya.

Pukul sudah menunjukkan pukul 20:30 tapi, tak ada pergerakan dari Meittha untuk beranjak tidur. Ia masih ingin menikmati ketenangannya.

"Kau memang manusia yang banyak tingkah, bolehkah aku yang menjambaknya?"

Meittha kembali bersenandung pelan dengan sedikit kata yang diubah. Jadi teringat sesuatu..

"Itu lagu buat dia banget, eh?"

Bodoh, Meittha merutuki dirinya sendiri. Jujur ia sangat kesal dengan kejadian tadi siang di sekolah. Benar-benar sangat menjengkelkan.

"Nggak bakal lagi gua ketemu ama dia, apalagi buat ngobrol. Cih."

Lagi-lagi Meittha teringat kejadian sial tadi.

FLASHBACK ON

"Buru diri, tembok nya kasian. Ikut gua ke UKS."

Regan yang melihat, langsung berdiri dengan tatapan tak percaya.

"Dih, ogah. Nggak mau gua diobatin cewek belagu kayak lo."

"Berisik, udah ayo," ucap Meittha sambil menarik tangan Regan menuju UKS.

Teman-teman yang menyaksikan kejadian itu pun terkejut. Yang mereka tau, Meittha sosok itu selama ini kelewat cuek dan bodo amatan. Apalagi untuk urusan cowok.

Naufal yang tak tahan langsung berteriak, "CAELAH, BRO. MAU JUGA DONG GUE."

"SIKAT LANGSUNG, BRO." Alvino ikut mengompori suasana.

Meittha yang sadar sedang memegang tangan, langsung sigap melepaskan begitu saja.

"Manja banget lo minta di pegang, ikutin gue."

Regan mengangkat alis, "Dih, dasar betina. Ngeselin banget si lo."

Ceklek

Bunyi pintu UKS terbuka, Meittha langsung beranjak mengambil kotak P3K, sedangkan Regan duduk di tepi kasur sambil memegangi kepalanya yang masih berdenyut sakit.

Regan merasakan ada hal aneh ketika memegang kepala nya. Terasa ada seikit gundukan besar disana. Dengan cepat, ia merogoh saku untuk mencari ponsel nya dan menuju kamera.

"ANJIR, GUA BENJOL GEDE BANGET,"

Meittha yang terkejut langsung hilang keseimbangan ketika mengambil kotak P3K. Jelas. Kotak P3K di UKS memang sangat tinggi tempatnya, harus membutuhkan kursi untuk mengambilnya.

GANETTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang