"Duduk tanpa abdi, berdiri tanpa adipati."
- STIGMA.
______________________
Murid Aksara, sudah tak asing lagi ketika terdapat gerombol laki-laki dengan motor spot dan derumannya. Memacu sepi nya jalan dan juga kesan gagah yang melekat. Tatanan pakaian dan rambut yang serba berantakan, membuat kesan cool tambah melekat disana
Dengan bandana hitam yang bertengger di 3 laki-laki barisan awal, dan sepotong kain yang terikat pada lengan kuat oleh 3 laki-laki lain. Sangat jelas tercetak sebuah nama, STIGMA dengan stiker tengkorak di sebelahnya.
"Jangan ke sekolah, nongkrong dulu wajib." Agam mengintrupsikan dan dibalas anggukan oleh mereka yang mendengar di belakang.
Ararya Agam, anggota STIGMA angkatan XII yang terkenal ketegasannya. Namun, di lain waktu ia sangat humble, persis Regan.
Sesampainya di warjok, mereka duduk berkerumunan. Seperti biasanya, setiap pagi selalu begini. Bercanda taw aria sebelum rumus-rumus memasuki otak mereka.
"Mamon, mie 3 telor 3 cabe 5 ye," teriak Naufal setelah bokongnya mendarat mulus di kursi kayu warjok.
Agam menyerngit, "Makan lu kebiasaan ya, kaya kuli."
Dibalas tawa ledek bagi yang mendengarkan. Naufal memelas, "Gue laper, elah."
"MAMON, KAYA BIASA PERMEN KARET YA."
"IYE MAMON TAU, 5 BUNGKUS KAN?"
Regan tersenyum, "Tau aja, perhatian banget si."
"Najis," sahut Aldrick.
Mamon adalah singkatan yang diberikan anggota STIGMA untuk Mona, ibu penjaga warjok. Mamon berarti Mama Mona.
"Tumben banget lu bisa join, Bang!" Alvino mengeluarkan suara sembari tidur di atas kursi. "Biasanya mendem mulu di kelas bareng tugas,"
Reynand yang sedari tadi sibuk bermain game menoleh, "Gua liat nih, stigma kalau gak ada gue ama Agam kurang aura tampannya."
"Idih, pengen gua cemplungin aja tuh muka." Regan mengelap bibirnya yang basah.
Reynand Satya Gemilang, anggota STIGMA angkatan XII sama seperti Agam, terkenal dengan playboy kelas kakap.
STIGMA- singkatan Institution of Guard Man Aksara. Sesuai namanya, mereka adalah pelindung bagi siapa saja yang bersekolah di SMA Aksara. Beranggotakan 6 anggota, 2 diantaranya ang. XII dan 4 lainnya ang. XI.
Walaupun begitu tidak ada perbedaan senior yang terlihat disini, 1 hal yang berbeda dari STIGMA sendiri, mereka tak mempunyai ketua. Semua rata, sama.
"Bang, gimana tugas-tugasnya?" tanya Aldrick.
"Makin banyak, Drick. Makanya gua sempetin buat gabung ama lu pada sekarang,"
Alvino meledek, "Ya gimana ya, Bang. Kita pulang sekolah si nongkrong, gak belajar."
"Tai lu, Vin. Lu ga naik kelas gua ketawain tiap hari," ejek Reynand.
Naufal menimbrung, "Jangan cuma di ketawain, Bang. Jelek-jelekin aja ampe sekolah lain tau."
"Kampret lu pada." Alvino memutar mata malas.
Reynand dari tadi menatap wajah Regan intens, seperti ada yang berbeda.
Regan yang saat ini sadar dilihat sedari tadi, mendongakkan kepalanya. "Apaan nih, Bang?"
"Kok gue liat-liat lu-"
KAMU SEDANG MEMBACA
GANETTHA
Teen FictionBagaimana jika kalian bertemu orang dengan mood swing? Itu yang dirasakan, Meittha Eva Aleeya. Keberanian serta kemandiriannya mendatangkan sosok lelaki dengan sifat yang tak menentu, Regan Danendra Putra. Jengkel, akrab dengan Meittha ketika bert...