[ E M P A T ]

8 5 0
                                        

Kini sudah H-1 PTS.

Vanya tentunya sudah mempersiapkan hal ini jauh-jauh hari. Jadi hari ini dia tinggal mengulang saja materinya.

Harusnya semua berjalan lancar.

Harusnya.

Tapi tidak ada satu materi pun yang masuk ke otaknya.

Walaupun dari tadi dia sudah sibuk berkutat dengan sebuah buku di tangannya. Namun dia hanya membaca bagian itu berulang-ulang.

Dia coba memahami materi itu tapi entah kenapa otaknya seakan tak mau menerima informasi yang disajikan

Vanya muak.

Dia melempar bukunya dengan asal dan merebahkan tubuhnya ke kasur. Mungkin tidur akan membuatnya lebih baik.

Mata Vanya sudah mulai terkatup. Dia sudah mulai menjelajah alam mimpi sampai dering ponsel membuatnya terbangun.

"Siapa sih yang ganggu gue dan kasur gue?!" dia berdialog sendiri dengan kesal.

Ternyata yang menelpon adalah Icha, 'teman' barunya. 

"Kenapa nelpon?" Vanya langsung to the point saja.

"Van, lu mau ikut kita ke RVJ ga nanti? Sekitar jam 3 an. Ada gue, Adelva, Citra, sama Vina. Kita hangout bareng"

"Gue skip deh. Besok PTS"

"Yaampun tegang banget dah lu. Lu kan pinter Van. Lagian lu udah belajar dari kapan coba? Rileks dikit lah, ntar kalo lu belajar terus malah bisa lupa loh" Icha mencoba meyakinkan.

Vanya terdiam sejenak. Apa yang dikatakan Icha ada benarnya juga.
Lagipula dia butuh hiburan untuk menghilangkan rasa stressnya.

"Kalo nanti ngeblank gimana?" tanya Vanya yang masih mencoba mengelak.

"Tenang aja gue punya solusinya"

"Contekan?" tebak Vanya ragu.

"Tuh lu tau" sebelum Vanya sempat protes, Icha berkata lagi "Lu ga bakal ketauan kok, kita aja nyontek gak pernah ketauan"

Vanya yang mendengar itu merasa tergiur dan bimbang.

Vanya memang belum pernah melihat mereka ketahuan sih. Tapi menyontek sangat bukan Vanya.

Namun, pada akhirnya jiwa pemberontak Vanya menguasai dirinya.

Dia berpikir, kali-kali menjadi anak nakal itu tak apa. Lagipula, selama ini Vanya sudah berusaha untuk selalu menyanggupi peraturan-peraturan dan permintaan yang dicetuskan orang lain. Jadi tidak apa bukan jika kali ini dia mengikuti kata hatinya?

"Oke, gue ikut. Tapi jangan lama-lama pulangnya" kata Vanya akhirnya.

"Kalo itu sih gue ga bisa janji"

"Yaudah, yaudah terserah kalian" setelah itu Vanya memutus sambungan itu.

Dia melihat jam dindingnya. Masih ada dua jam lagi sebelum jam tiga.

Dia pun segera bersiap-siap.
Untungnya, kala itu kedua orang tua Vanya sedang ada pekerjaan di luar kota. Jadi dia tak perlu khawatir tentang mereka. Kedua adiknya juga tidak terlalu mengurusi urusannya. Paling mereka beranggapan bahwa Vanya ada belajar kelompok atau apalah.
Setelah selesai bersiap-siap dia lalu memanggil gr*b untuk mengantarnya ke Mall RVJ.

.    .    .    .
.    .    .
.    .
.

Vanya menghabiskan waktu cukup lama di mall.

Dia sampai di rumah sekitar jam 8 malam. Selain karena teman-temannya yang pada ngaret, mereka juga lama karena memang banyak hal yang mereka lakukan disana.

Vanya sebenarnya sudah membawa buku-buku pelajarannya tadi di tas, tapi dia mengurungkan niatnya untuk belajar karena dia selalu teralihkan dengan hal lain.

Namun, dia merasa senang juga seharian ini. Dia bisa melupakan bebannya sedikit. Dia bisa merasa tidak kesepian  untuk sesaat. Biasanya dia akan selalu merasa kesepian ketika berkumpul dengan teman-teman sekelasnya itu. Tapi kali ini, dia bisa tertawa lepas dengan mereka, bersenang-senang bersama, dan benar-benar merasa diterima. Walaupun Vanya tahu hal ini hanya bisa dirasakannya untuk sesaat. Jadi dia sebisa mungkin menikmati momen-momen langka ini.

Sesampainya di rumah, Vanya begitu kelelahan (dengan arti yang baik). Sehingga, dia tidak sempat belajar lagi dan memutuskan untuk mandi dan langsung tidur karena tadi dia sudah makan di mall.

Sementara adik-adiknya hanya menatapnya bingung dan tak berkata apa-apa. Lagipula Vanya tadi bilang kalau ia akan belajar kelompok. Mereka bingung kenapa sang kakak baru pulang sekarang. Tapi mereka tidak berani bertanya, apalagi dengan kondisi Vanya yang sudah lelah. Untungnya lagi orang tua Vanya masih di luar kota sampai besok. Jadi Vanya tidak perlu terlalu khawatir akan hal ini.

 Jadi Vanya tidak perlu terlalu khawatir akan hal ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-tbc

Haii! Jadi minggu ini aku double update ya karena hari ini aku ultah hehehee. Maaf part ini dikitt. Jangan lupa vomment ya! Thankiess 💜✨

True Colors ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang