Bersyukurlah dengan apa yang kamu miliki karena banyak orang di luar sana yang ingin memiliki apa yang kamu miliki✨
~ ~ ~
Jam menunjukkan pukul 03.30. di depan sang maha pencipta gadis itu masih setia untuk meminta kepadanya, ya gadis itu adalah wulandari dia tidak pernah absen dalam hal ini karena sudah menjadi kewajiban baginya untuk bersujud kepadanya memohon ampun dan pertolongan.
Setelah melaksanakan sholat tahajud gadis itu menunggu waktu sholat subuh dengan membaca Al-Qur'an. Setelah adzan subuh berkumandang wulan bersiap² untuk menunaikan sholat subuh.
"Assalamualaikum ummah" sapa Wulan saat menemui ummahnya yang sedang memasak di dapur. Oh iya tadi setelah sholat subuh memang Wulan turun ke bawah untuk membantu sang ummah untuk memasak.
"Waalaikumsalam putri ummah yang cantik" balas ummah dengan suara yang lembut dan mampu membuat pipi sang putri memerah seperti tomat.
~maaf terlalu lebay🤣~ author*Meja makan*
Keluarga ini memang membiasakan untuk tidak berbicara saat makan, suasan di meja makan saat ini hening hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring yang bersentuhan.
"Nak jadi kapan rencananya kamu berangkat ke pondok?" Tanya Abi memecah keheningan setelah sarapan pagi.
"Insyaallah lusa bi" jawab Wulan seraya menundukkan kepalanya
"Yasudah biar ummah yang merapikan ini semua, sebaiknya kamu merapikan barang-barang yang akan kamu bawa nak" tutur ummah dengan lembut.*Lusa*
Wulan POV on
Pagi ini rencananya aku akan berangkat ke pondok pesantren Ar-rahman pondok milik teman abi, harusnya hari ini aku berangkat ke pondok hanya sendiri, tetapi ummah memaksa ingin iku mengantarkanku dengan alasan ingin bertemu dengan umi dia istri dari Abi Ahmad.
Ya memang dari dulu aku memanggil pemilik pondok tersebut dengan sebutan abi-umi karena dulu abiku sering mengajakku untuk berkunjung di pondok tersebut dan bermain bersama putra Abi Ahmad.
"Ummah... Abi.... Wulan sudah siap" teriakku dari lantai atas karena kamarku berada di lantai atas.
"Yaudah sayang cepetan turun kasiahan abimu daritadi nungguin kamu"
"Hehehe iya ummah, maaf ya bi"
"Iya tidak papa sayang" jawab ummah dan Abi bersamaan:)Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam akhirnya kita sampai di depan pondok pesantren yang bentuknya tidak pernah berubah saat aku berkunjung ke sini dulu.
Sesampainya di depan gerbang kami di sambut dengan akang² santri yang ramah, tetapi aku hanya menundukkan kepala untuk menghindari bertatap mata dengan akang² santri itu karena dapat menyebabkan zina mata.
Maaf ya ceritanya pendek
Dan maaf juga kalau ada taypo😁
Tunggu part selanjutnya
Jangan lupa vote🌹Follow ig: @wulaan0811
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Allah (Slow Update)
Fiksi RemajaManusia hanya bisa berencana, tetapi jika Allah tidak berkehendak maka tidak akan pernah terjadi.