Setelah sholat subuh para santri biasanya membersihkan diri dan bersiap² untuk mengikuti pelajaran hari ini, namaun berbeda dengan Wulan. Saat ini Wulan dalam perjalanan menuju ndalem untuk meminta izin kapada keluarga ndalem untuk pulang karena ummahnya sakit.
"Assalamualaikum" salam Wulan dengan lembut
"Waalaikumsalam" bukan suara umi, Abi, dan Ning putri melainkan suara laki² yang tidak pernah dia dengar.
"Permisi uminya ada?"
"Umi di kamar"
"Boleh minta tolong panggilkan, tolong kali ini saja karena ini penting"
"Seberapa penting urusanmu"
Wulan menarik nafas panjang dan dihembuskan kasar "ummah saya sakit" kata Wulan panik, juga Gus arsya ikut panik.
"Yasudah silahkan masuk saya akan panggilkan umi" jawab Gus Arsya tak kalah paniknya."Trus gimana nak kamu jadi pulang kapan?" Tanya umi ketika sudah di ruang tamu.
"Kalau di izinkan saya ingin pulang sekarang umi" jawab Wulan dengan menunduk.
" Yasudah kamu beres² dulu biar nanti diantar Arsya"
"Tidak usah repot² umi, nanti Wulan biar naik tadi saja"
" Tidak apa nak mending kamu diantar Arsya"
"Yasudah umi Wulan pamit mau beres² dulu, assalamualaikum" pamit Wulan dan mencium tangan umi dia."Nak kamu antar Wulan ya kasihan dia" kata umi ke Arsya
"Iya umi, insyaallah Wulan akan Arsya jaga sebisa Arsya"Arsya dan umi sedang di halaman ndalem untuk menunggu Wulan yang sedang beberes di kamarnya.
"Sudah siap semua nak?" Tanya umi setelah melihat wulan kembali dengan tas yang ada di tangannya.
"Insyaallah sudah umi"
"Biarkan saya yang membawa tasmu" pinta Gus Arsya dan mengambil alih tas yang ada di tangan Wulan.
"Terimakasih Gus" ucap wulan menghampiri mobil dan mbuka pintu penumpang belakang.Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam setelah, akhirnya mereka sampai di depan gerbang rumah wulan.
Wulan turun dari mobil di susul dengan Gus Arsya dan membawa tas wulan.Di depan pintu rumah wulan mengetuk beberapa kali dan muncul di balik pintu seorang pria seumuran dengan Gus Arsya memeluk Wulan dan wulan pun membalas pelukan tersebut.
Seketika wajah Gus Arsya berubah, dan bukan hanya wajah yang berubah tapi juga suasana hatinya juga turut berubah.
"Sudah² ayo masuk" ucap pria tersebut setelah melepas pelukannya dan mengusap pucuk kepala Wulan yang tertutup qimar.
"Assalamualaikum" salam Wulan dan Gus Arsya memasuki rumah."Nama saya ramdan" serta menjabat tangan Gus Arsya
"Saya Arsya" balas Gus Arsya dan senyum tercetak di bibirnya.Baru kali ini Wulan melihat senyum Gus Arsya, walau terlihat ada tekanan yang dia sembunyikan di balik senyum tersebut.
Wulan bergegas menuju kamar sang ummah, untuk melihat kondisi sang ummah
"Assalamualaikum ummah, ummah bagaimana bisa seperti ini?, Ummah mana yang sakit?, Apa masih sakit??.
Pertanyaan Wulan bertubi-tubi""Ummah baik² saja, kamu pulang diantar siapa sayang??"
"Wulan di anter Gus Arsya" .Maaf mungkin saat ini bakal sibuk
Jadi updatenya agak lama
Makasih;)Follow Ig: @wulaan0811

KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Allah (Slow Update)
Fiksi RemajaManusia hanya bisa berencana, tetapi jika Allah tidak berkehendak maka tidak akan pernah terjadi.