Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wanita cantik ini merupakan kekasih Irham sampai saat ini.
Arsya POV
Bagai disambar petir di pagi hari setelah mendengarkan apa yang di bicarakan wulan dan ummahnya. Arsya ingin cepat pergi dari tempat ini karena tidak sanggup untuk mendengarkan lagi.
Ini ke dua kalinya dia patah hati setelah 3 tahun yang lalu dengan kasus yang sama.
'ya Allah apakah hamba tidak pantas untuk mencintai ciptaanMU? Apakah engkau merasa iri karena hamba mencintai ciptaanMU melebihi cintaku kepadaMU? Dan tolong izinkan hamba mu ini bahagia ya Robb' ucap Arsya dalam hati
Ruangtamu
Suasana canggung karena adanya Irham di antara mereka. Arsya duduk di sofa singgel yang ada di sebelah sofa yang diduduki Wulan dan Irham ada di sofa seberang berhadapan dengan wulan.
"Saya permisi dulu karena ada tugas yang belum saya kerjakan" pamit Arsya memecah keheningan. "Hati-hati dan saya titip salam buat umi dan Abi" balas Wulan dengan menunduk.
Arsya menyalimi Irham yang sibuk bermain dengan hpnya "Permisi assalamualaikum" "Waalaikumsalam" jawab wulan
Di dalam mobil
Mulut arsya tidak berhenti beristiqfar untuk menenagkan hatinya, arsya masih syok mendengar pembicaraan irham dan ummah wulan.
"Apa ini mimpi, aku berharap ini semua hanya mimpi" gumang arsya dengan nada hawatir
Satu minggu Lagi pernikahan wulan. Bagai disambar petir di pagi hari itu yang dirasaka arsya. Bagai mana bisa dia melupakan gadis yang mampu membutnya jatuh cinta saat pertama kali melihatnya.
Setelah perjalanan 1 setengah jam perjalanan akhirnya arsya sampai di halaman ndalem.
"Assalamualaikum" Salam Gus arsya ketika di depan pintu ndalem "Waalaikumsalam" jawab semua orang yang ada Di ndalem.
Umi yang melihat putranya memasuki ndalem dengan raut yang sedih membuat Umi bingung.
"Assalamualaikum, Umi boleh masuk nak?" Tanya Umi di depan pintu kamar Gus arsya "Waalaikumsalam Umi masuk saja"
Ceklek (suara pintu terbuka)
Umi yang masuk di kamar putranya tersebu kaget dengan keadaan kamar yang mulanya bersih sekarang berantakan, entah apa yang diperbuat olah putranya tersebut.
"Ada apa to le? Coba cerita me Umi" Tanya Umi Dan medekat ke arsya yang duduk di bawah ranjang dengan tatapan yang kosong. "Arsya mencintai wulan umi" lirih arsya
"Kenapa kamu nejadi seperti ini nak? Jika kamu mencintai wulan buktikan itu kepada wulan bukan seperti ini" jelas Umi dengan lembut "Tapi masalahnya arsya sudah terlambat umi, wulan akan menikah minggu depan" sekali Lagi ucap arsya lirih.
Dua Hari ini Gus arsya lebih sering menyibukkan diri dihadapan tuhanya untuk berkeluh kesah, Dan untuk meminta kepada-NYA.
Bella pov!!
Hari ini gue bakal pulang ke Indonesia Karena Ada suatu hal Yang perlu gue bicarakan dengan irhan cowo gue.
Jam menunjukkan pukul 12 siang, Dan Sekarang gue Ada Di depan gerbang rumah irham.
Ting....tong (Bel rumahberbinyi)
Setelah beberapa menit pintu rumah itu terbuka memperlihatkan seorang wanita mengenakan jubah syar'i berwarna pink putih, Dan memiliki wajah yang cantik meski tidak terlalu tinggi.
"Waalaikumsalam" kata gadis itu "Lo siapa ya??" Tanya gue to the point "Maaf anda mencari siapa ya?" Bukannya menjawab justru gadis itu tanya balik. "Kenalin Nama gue Bella, Dan gue kesini Cari irham pacar gue Dan ayah Dari calon anak gue" jelas gue panjang Kali lebar
Povwulandari!!!
Dada wulan terasa nyeri setelah mendengarkan penjelasan wanita berwajah bule tersebut, pasalnya satu minggu lagi dia akan menikah tetapi apa, calon suaminya juga calon ayah Dan lebih parahnya dari wanita lain.
Hari wulan serasa Di iris Karena dia telah mencoba rela Dan ikhlas jika dirinya akan Di jodohkan dengan Pria yang jelas² tidak mencintainya Sama sekali.
"Tapi maaf mas irham Ada di Kantor" jawabku dengan menahan agar air mataku tidak menetes "Ok gue bakal kembali setelah irham pulang"
Untuk kesekian kalinya merasakan penghiatan, bukan karena apa² tapi masalah ini menyangkut orang tua wulan. Sekarang ini Wulan bisa ikhlas diperlukan seperti apa tetapi dia tidak tega jika ada seseorang yang membohongi Abi dan ummahnya.
