3 bulan berlalu. Anak pertama yai Malik pulang dari Lombok. Ya arsay lah yang pulang dari Lombok untuk pembukaan sekolah yang ia bangun dari hasil jeri payahnya selama beberapa tahun yang lalu.
Dilain tempat Seorang gadis tengah memasak di dapur ndalem, karena hari ini adalah piket memasak adalah dirinya. "Mau masak apa mbk" tanya gadis cantik yang ada di hadapannya "Ehhh ning mau apa kesini, mbk mau masak ayam kecap, sama sayur sup" jawab Wulan dengan senang. "Yaudah mbk, putri bantu ya!!" Wajah Wulan langsung berubah takut. "Tidak usah ning, ini udah mau selesai kok" jawab Wulan dengan gugup
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini foto masa kecilnya Ning putri, cantik bukan😊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini foto 3 hari yang lalu😁
"Tidak apa mbk putri, pengen belajar masak kaya mbk Wulan, udah cantik pinter masak pula" goda putri yang dapat membuat Wulan malu karena berlebihan. "Yasudah besok kalau waktunya mbk piket masak mbk janji bakal ajarin kamu masak"
"Assalamualaikum abi....umi..." Salam seorang pria bertubuh tegap dengan senyum yang manis ditambah dengan lesung pipinya yang mampu membuat kaum hawa terpesona olehnya. "Waalaikumsalam" jawab semua orang yang ada di ndalem termasuk wulandari. "Loh udah pulang mas? Kok ga kabarin Abi sama umi?" Tanya Abi Malik "Maaf abi, umi Arsya cuma pengen ngasih kejutan sama abi, umi, dan ade" jawab Arsya seraya menyalimi kedua tangan Abi dan uminya "oh iya bi Ade mana kok ga kelihatan" sambungnya. "Sebentar umi panggilkan"
"Nduk itu masmu pulang, oh iya wulan tolong buatkan kopi sama teh ya buat Abi sama Arsya" pinta umi dengan lembut "Nggh umi" jawab keduanya bersamaan.
"Mas Arya......" Teriak putri dari ruang tengah menuju ruang tamu seraya merentangkan tangan untuk memeluk masnya. "Dek mas yang cantik ga usah teriak juga, ga sakit apa tenggorokannya?" Ledek Arsya yang sedang memeluk adiknya, dan mengacak ujung qimar nya.
"Ihhh mas ga usah ngacak² qimar adek juga kan berantakan jadinya" putri seraya memajukan bibirnya, dan membuat abi, umi dan Arsya tertawa karena tingkah sang adik yang menggemaskan.
"Assalamualaikum permisi Abi, umi ini minumannya" suara itulah yang membuat Arsya mematung.