MALAM ITU

124 4 1
                                    

*****

Mentari pagi kini menyinari seisi rumahku,hingga cahayanya membangunkanku.

"Hoammm"
Mataku satu persatu membuka,dengan posisi yang sangat enak bila bangun tidur tiba.

*****

"Pagi bi" Sapaku

"Eh non,pagi juga. Sini sarapan dulu sebelum berangkat ke sekolah nanti sakit perut lagi kayak dulu"

"Iya bi siap"

"Oh ya bi,ayah pulangnya kapan sih perasaan ke luar kota mulu gak ada waktu apa sama anaknya sendiri"

Bibi yang mendengar ucapanku hanya tersenyum kecil.

"Non,mungkin tuan lagi sibuk terus lagi banyak kerjaan,kan ayah kamu kerja untuk kamu disini kan"

"Iya sih bi,tapi satu kali aja temenin Aku di rumah. Adik gak punya apalagi kakak,aku sendirian" Raut wajah ku pun mulai sedih

"Non gak sendiri,kan ada bibi yang selalu ada buat non,terus ada sahabat non juga kan" Aku hanya membalas dengan sedikit anggukan kecil.

*****

Aku harus memilih siapa,apa aku terima Kevin jadi pacarku dan membiarkan Karin tersakiti

_Frenita Farasya

"Hai Nit,pagi" Sapa Karin dengan wajah yang sangat ceria

"Pagi juga,kamu kenapa hari ini kok kelihatannya ceria banget gak kayak biasanya" Tanda tanya besar di pikiranku

"Lo tahu gak,gue semalam mimpiin Kevin dan dimimpi itu gue di tembak sama dia di sebuah taman yang sepi pokonya romantis deh serasa nyata gitu"

Hanya sekedar mimpi saja Karin begitu bahagia apalagi nyata,tapi gimana kalau dia tahu bahwa Kevin menyukai ku.
Batinku.

"Heh Nit,kok bengong" sambil melambai lambaikan tangannya di depan muka ku.

"Hah nggak kok,gak bengong" Tersadar dari lamunan

"Nit menurut pendapat lo,gue sama Kevin cocok gak?"

Kebingungan sedang melanda keadaan ku saat ini,jawaban apa yang harus aku keluarkan. Hatiku saat ini sesak,mendengar semua yang Karin bicarakan.

Aku berusaha untuk tidak kelihatan bingung dan sedih.

"Woy,kebiasaan deh bengong mulu ada apaan sih?"

SAHABAT JADI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang