SUASANA BERBEDA

109 2 0
                                    


Keheningan kini menyelimuti kami berdua,tidak ada satu orang pun diantara kami bicara satu kata pun. Tangan Kevin saat ini masih memegang tanganku dengan erat,membuat jantungku berdetak sangat cepat.

"Aku sayang sama kamu Nit,tapi bukan sebatas sahabat melainkan lebih dari Sahabat. Kamu mau gak jadi pacar aku?"

Aku harus jawab apa ya ke Kevin,aku bingung di satu sisi aku suka sama Kevin tapi disisi lain aku tidak ingin persahabatan ini hancur gara gara sebuah perasaan.batinku.

Tidak ku sangka hal yang ku inginkan terjadi,tapi aku tidak ingin menjadi pacar Kevin. Karena akan membuat suasana persahabatan ini berbeda.

Kringg...kringg... (Bel masuk berbunyi)

Bel ini lah yang membuat Aku bisa beralasan kepada Kevin. Alhamdulillah akhirnya bel bunyi juga.batinku.

"Eumm,Vin. Bel sudah berbunyi berarti itu tandanya waktu istirahat berakhir,aku duluan ya Vin." Tangan Kevin aku lepaskan dan meninggalkan dia sendirian di taman itu.

Saat ku berjalan,dipikiranku masih teringat kata kata Kevin tadi.

Apa Kevin bercanda ya,mana mungkin sih dia suka sama ku. Ishh nggak nggak Nit kamu harus kembali ke tujuan utama kamu.batinku.

*****
Tidak terasa waktu berlalu,bel pulang kini berbunyi. Waktu inilah yang selalu murid murid harapkan.

"Nit aku duluan ya" Pamit Kevin.

"Kenapa gak bareng aja?"
Tanyaku.

"Soalnya tadi mamah ku telpon suruh cepet cepet pulang"

"Oh" Jawabku singkat.

"Cuma oh"

"Terus jawab apa lagi"

"Tahan kek gitu,agar bisa pulang bareng,"

Aku yang mendengar itu cuma membalas dengan anggukan kecil.

"Aku akan terus menunggu jawaban kamu,sampai kapan pun."Bisik Kevin.

Setelah Kevin berbisik ke telingaku,dia pergi meninggalkan ku tanpa berpamitan kepada Karin.

"Nit,itu Kevin kok gak bareng sama kita," Karin tiba tiba datang menghampiriku.

"Katanya ada urusan penting,jadi dia buru buru"

"Oh,pas banget kalau gitu" Timpal Karin.

"Pas banget?maksudnya" Tanyaku kebingungan.

"Gue itu dari kemarin menunggu waktu yang tepat untuk curhat sama lo Nit"

"Jadi mau curhat,curhat aja kali Rin. Emangnya mau curhat tentang apa?" Tanyaku.

"Soal perasaan gue sama Kevin"

"Apa?" Terkejut tragis.

"Iya sebenarnya gue itu suka sama Kevin,tapi jangan beritahu Kevin ya"

"Emangnya kenapa?"

"Ya gue tengsin lah kalau misalnya Kevin tahu tentang perasaan gue ke dia,muka gue mau taro dimana Nit"

"Bener juga sih"

Curhatan yang mengejutkan,andai dia tahu bahwa aku juga suka sama dia terus Kevin juga suka samaku,terus gimana jadinya kalau Karin tahu yang sebenarnya persahabatan ini bisa hancur Dan Aku tidak mau itu terjadi.batinku.

"Eh Nit,kok bengong"

"Hah nggak kok,yaudah kita pulang yuk" Mengalihkan pembicaraan.

"Sorry ya Nit kali ini kita gak bisa pulang bareng,gue tuh mau ke salon dulu biar cantik bener gak Nit"

"Oh gitu,yaudah gak papa kok"

"Gue duluan ya Nit,bye"

"Iya"

****

Hari ini aku pulang sendiri tanpa ditemani oleh kedua sahabatku. Di saat moodku hancur,aku selalu mampir ke toko buku Karena cuma itulah yang membuat hatiku tenang.

Duduk sendiri di bangku ditemani dengan beberapa buku yang ada dihadapanku. Ku coba melupakan kejadian yang terjadi hari ini dengan membaca beberapa novel.

Ku matikan ponselku dan menaruhnya di tasku. Agar hati dan pikiranku yang runyam ini bisa ku lupakan walau sementara.

*****

Waktu kini berlalu,langit mulai berganti menjadi gelap.

"Assalamualaikum,bi aku pulang" Teriak ku

"Waalaikumsalam,non kamu kemana aja kok baru pulang,dari tadi bibi coba untuk telpon non Nita tapi gak aktif non kemana aja"

"Aduh maaf bi aku lupa izin sama bibi,bibi tenang aja aku tadi abis dari toko buku"

"Yaudah kalau gitu sekarang non mandi terus langsung solat ya"

"Iya bi makasih ya bi" Sambil memeluk bibi erat erat

"Makasih buat apa non?" Tanya Bi Sum

"Makasih bibi sudah menghawatirkan aku dan juga bibi selalu perhatian sama aku,aku sekarang ngerasa seperti ada sosok ibu yang sedang memperhatikan anaknya"

Air mata kini menetes satu persatu dan membanjiri pipiku ini. Entah mengapa aku rindu sama bunda,dan aku pun solat agar hatiku tenang.

"Sama sama non,non itu sudah bibi anggap sebagai anak bibi sendiri jadi non jangan sungkan sungkan sama bibi,kalau non lagi sedih atau senang cerita aja sama bibi,bibi pasti mendengarkan cerita non"

"Yaudah sekarang non mandi ya,bibi mau nyiapin makanan untuk makan malam yah" Sahut Bi Sum sambil melepaskan pelukanku.

*****

Setelah selesai Mandi aku pun solat maghrib sekalian memdoakan bunda.

Ya Allah tolong tempatkanlah bunda di sisimu,hapuskanlah segala dosa dosa bunda selama bunda hidup. Ya Allah hamba rindu sama bunda,aku rindu sosok bunda di sampingku. Setiap aku sedih maupun senang bunda selalu ada di sampingku dan selalu membuatku ceria kembali. Ya Allah tolong jaga bunda disana semoga bunda ditempatkan disisimu yaitu surgamu,Rabbana atina fidun ya hasanah wafil'akhiroti hasanah wakina adza bannar aminn aminn ya rabal'alamin

     

Bersambung . .

SAHABAT JADI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang