Materi 7 Tanda (;), (:), (-)

54 2 0
                                    

Halo, KOMPENI kembali hadir dengan materi baru nih.

3. Tanda Titik Koma (;)

1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.

Contoh: Malam makin larut; kami belum selesai juga.

2. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.

Contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar.

4. Tanda Titik Dua (:)

Penggunaan tanda titik dua tidak boleh diberi spasi.

Contoh:
Dia membeli barang-barang: popok, celana, dan sepatu. ✔️
Dia membeli barang-barang : popok, celana, dan sepatu. ✖️
Nisbah laki-laki dengan perempuan di Desa Sukamaju adalah 3:1. ✔️
Nisbah laki-laki dengan perempuan di Desa Sukamaju adalah 3 : 1. ✖️

1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.

Contoh:
Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan.

2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.

Contoh:
Ketua : Axel
Wakil Ketua : Putri
Sekretaris : Helena
Wakil Sekretaris : Michelle
Bendahara : Tio
Wakil bendahara : Dikel

3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.

Contoh:
Borgx : "Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!"
Rex : "Siap, Boss!"
Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan.

Contoh:
(i) Tempo, I (1971), 34:7
(ii) Surah Yasin:9
(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.
Tanda titik dua dipakai untuk menandakan nisbah (angka banding).

Contoh: Nisbah siswa laki-laki terhadap perempuan ialah 2:1.
Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.

5. Tanda Hubung (-)

1. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.

Contoh: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan

Tanda ulang singkatan (seperti tanda "²") hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.

2. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.

Contoh:
p-e-n-g-u-r-u-s
8-4-1973

3. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.

Bandingkan:
ber-evolusi dengan be-revolusi

dua puluh lima-ribuan (20×5000) dengan dua-puluh-lima-ribuan (1×25000).

Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang ramah

4. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -an, (d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama jabatan rangkap.

Contoh:
se-Indonesia ✔️
seIndonesia, se Indonesia✖️

hadiah ke-2 ✔️
hadiah ke 2, hadiah ke2 ✖️

dekade 1950-an ✔️
dekade 1950an, dekade 1950 an (Ingat!)✖️

ber-SMA ✔️
ber SMA ✖️

KTP-nya nomor 11111 ✔️
KTPnya nomor 11111 ✖️

5. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.

Contoh:

di-charter ✔️
dicharter (alternatifnya: dicarter)✖️

pen-tackle-an✔️
pentacklean✖️

6 . Tanda hubung digunakan menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.

Contoh:
Ayahku bekerja di rumah sa-
kit.
Guru itu sedang me-
nulis di depan kelas.

Sumber: Wikipedia

Materi Kompeni Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang