Hari ini Eunbi cukup dibuat kerepotan oleh kehadiran dua mahluk lucu ciptaan Tuhan, si kembar Junhee dan Junho. JunJun adalah anak kembar dari kakak Eunbi. Tadi malam, orang tua mereka harus ke rumah sakit untuk melakukan persalinan adik dari si kembar. Karena aturan rumah sakit yang melarang balita untuk menginap berakhirlah si kembar di apartemen Eunbi.
Eunbi yang sedang memasak dikejutkan oleh teriakan Junhee. Eunbi meninggalkan keduanya untuk memasak sarapan setelah memastikan mereka bermain dengan damai bersama kertas dan pensil warna. Ternyata hal itu tidak berlangsung lama, hanya sekitar 10 menit, "Oh Tuhan.. tidak bisakah pagiku menjadi lebih damai?" batin Eunbi. JunJun tipe anak yang aktif, bebal, dan cerewet. Keduanya sama. Jika salah satu mulai berlari, begitupula yang lain, jika salah satu menangis, maka yang lain akan menangis lebih kencang., apabila yang satu sakit, maka saudara kembarnya akan merasakan sakitnya juga. Jika mereka berdua berulah, maka Eunbi yang akan marah.
"JunJun ayo makan dan bersiap! Bukankah kalian harus ke akademi hari ini?" teriak Eunbi nyaring dari dapur, menghentikkan celotehan mereka berdua tentang nama dinosaurus yang muncul di televisi.
"jadi aunty akan mengantar kami ke akademi hari ini?" tanya Junho, bocah laki-laki kecil dengan rambut acak-acakannya.
"huum, papa kalian bilang jika hari ini adalah kelas gym? Jadi aku harus mengantar kalian kemana?"
"yeay!!!! Hari ini kita akan bertemu dengan Mr. Bunny!!!" teriak JunJun bersamaan yang membuat Eunbi bertanya-tanya. "Ok.. apakah itu semacam badut atau apa?" batinnya. Disambung dengan keduanya yang kembali berceloteh ria menceritakan tentang Mr. Bunny ini. Eunbi? Sama sekai tidak tertarik, ia hanya akan menanggapi dengan deheman atau jawaban seadanya.
"ok Twins, Enough with that bunny things. Finish your breakfast!"
Saat akan berangkat Eunbi mendapat kabar dari kakak iparnya jika sang kakak, Sojung telah melahirkan seorang putri kecil yang cantik. Eunbi pun tak sabar ingin bertemu dengan mereka, Eunbi harap putri bungsu kakaknya tidak secerewet dan sebebal dua orang tuyul didepannya. Setelah menutup panggilan Eunbi masuk mobil dan menoleh ke bangku penumpang.
"setelah dari akademi aunty akan mengantar kalian menemui adik kecil"
"papa dan mama?" tanya Junhee penasaran "tentu saja orang tua kalian bersama adik kecil" jawab Eunbi smbari merotasikan bola matanya.
"habislah kalian, adik kecil akan merebut papa dan mama kalian" ujar Eunbi dengan seringaian jahilnya. Tega sekali!
Diperjalanan hanya ada suara lagu anak-anak yang sengaja diputar Eunbi, si kembar tidak gaduh seperti biasanya. Eunbi melirik dari kaca mobil, mereka tidak tertidur, hanya saja mereka menunduk lesu, Eunbi benar-benar dibuat heran. Kemana JunJun yang tadi sangat bersemangat untuk bertemu dengan kelinci, maksudnya, Mr. Bunny itu, Tunggu... apa Eunbi salah bicara? Bodoh, apakah mereka menganggap serius perkataan Eunbi tadi? Oh ayolah.... Eunbi hanya ingin bercanda dan sedikit mengerjai si kembar. Sekarang Eunbi yang dibuat kebingungan dengan diamnya si kembar.
Sesampainya di akademi, si kembar tetap murung, bahkan saat bertemu dengan teman-temannya mereka tetap menunduk lesu tanpa minat sedikitpun, benar-benar tidak seperti si kembar. Eunbi yang menggandeng keduanya pun mulai resah, ia benar-benar harus menjelaskan semuanya, sebelum si kembar menangis dan mengadu ke kakaknya. Bisa-bisa telinga Eunbi putus dijewer oleh Sojung. Baru saja Eunbi berjongkok menghadap keduanya untuk meluruskan kesalahpahaman dan meminta maaf suara bariton dibelakangnya menggagalkan rencana Eunbi.
"JunJun!!!!" sapa suara bariton itu dengan riang
"hai Mr. Bunny" balas si kembar dengan seulas senyum tipis. Hal itu membuat pemilik suara bariton itu terkesiap, namun segera mengontrol ekspresinya menjadi riang lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simple Thing
Short StoryHal sederhana yang lelaki jeon sukai dari gadisnya, gadis dengan mata cantik bernama Eunbi. parfum yang ia gunakan; bagaimana cara dia menata rambutnya; bagaimana mereka bercanda di atas ranjang, hingga bagaimana gadis itu mencuri ciuman di pipi saa...