Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
e n a m; kamu tau helia, aku itu tetap. bukan kalap.
⋆ ⋆ ⋆
kardianya menyeruak, sembari bernala bagai mana cara pulang, helia muak. hati dan otaknya terus saja tolak-menolak.
kaki kaki itu mulai selangkah menyusuri adirmaga. sedang hatinya dilahap terdayuh, keluh, bersama kikisan kikisan jarak antar pasar malam disana.
sekarang kakinya menapaki pasar malam yang ditemani hiruk piuk anak manusia gembira. melihat lihat sekawanan yang sedang tertawa bersama. ingin rasa helia mati saja.
ia kesini—entahlah, tidak jelas niatnya. hanya saja langkahnya yang spontan begitu saja. arahnya hilang, helia tidak bermain apapun disana, dia tidak membawa apa apa. selain gawai yang diterap mode diam olehnya.
[ helia lebih memilih duduk di tepian sepi pada kursi milik toko yang tutup. harsanya telah lenyap. bersama dengan gemerlap. tidak ada yang pernah bisa menetap.
jumantara menangkap sosok pemuda asa, yang atmanya senja. yang kerjanya terus saja memberi luka pada gadisnya, tapi tak mengalpa bahagia tetaplah dominannya.
"helia? kok kamu kemari? dari tadi aku nyariin, ternyata kamu disini" helia mendongak, menatap mata padmarini milik pujaan hatinya. akhirnya dia datang juga ya...
si gadis apatis. hatinya terus saja terkikis. sedang si adam memberi jembara segaris. ditemani dua sudut labium yang tertarik, menjadi terlihat manis.
"ayo" hastanya ditepis begitu saja. rucita tak lagi terang malah redup seadanya. sabit pada wajahnya itupun berubah layak gurat kecewa.
tanggapan itu sungguh tidak disangka.
gajelas ya? huhu. nanti saya jelasin deh. ehe'.
saya amatir tau. jadi tolong koreksi.
sekian terima kasih.
jangan lupa vote ! ! !
btw yg ini, saya up gara gara ada yang muji hshshs. makasih loh :')))))