Part XXXIV 👑

2 1 0
                                    

HAPPY READING :)

.
.
.

Aran Pov.

   Hari ini itu hari yang ditunggu tunggu sama seluruh anak kelas 12. Karena ini adalah hari kelulusan seluruh angkatan tahun ini, dimana sekolah ngadain graduation party, seperti tahun tahun sebelumnya.

Dua tahun yg lalu tetap dihari ini, aku menjadi salah satu orang tersibuk ngurus ini itu, buat berlangsungnya acara graduation party kayak gini. Apalagi tahun kemarin, aku super super sibuk banget, aku disuruh jadi wakil ketua panitia buat acara. Karena ini salah satu acara yang besar, jadi seluruh anggota osis juga anak ekskul lain, bener bener sibuk.

Jadi aku sama Milo bagi bagi tugas buat kontrol seluruh pekerjaan. Milo ini ketua panitia acara. Milo ngontrol bagian perlengkapan, sedangkan aku ngontrol bagain dekorasi. Semua panitia udah punya tugas masing masing, namun karena kami ketua dan juga wakil, harus senantiasa buat pastiin semua lancar lancar.

Bukan cuma itu, aku juga harus ngontrol pengeluaran dana yang dibutuhin. Karena aku bendahara inti osis jadi aku diharuskan mengetahui berapa pengeluaran dan juga pastiin ga ada pengeluran yang berlebihin, karena aku ikut bertanggung jawab ketika ada masalah pada anggaran. Gimana ga pusing kalau kayak gitu. Istirahat pun sangat sangat kurang, kami kerja dari sore sampai larut malam. Pukul 1 dini hari, kami semua baru menyelesaikan semua. Aku udah capek + ngantuk banget. Bahkan dari panitia pun banyak yang langsung tidur dipanggung saking udah capek banget, termasuk aku.

Pukul 5.30 kami semua sudah bangun dan langsung pulang kerumah masing masing, karena sebelum jam 7 seluruh panitia sudah harus ada disekolah, mengurus keperluan keperluan lainnya.

Walau pun seperti itu, kami semua ga ada yang ngeluh, karena semua bekerja sama dengan baik. Rasa leleh kami tarbayarkan dengan berjalannya acara dengan sangat sangat lancar tanpa kendala apapun dan itu semua tak lepas dari sigapnya para panitia yang selalu setia ngurusin semua.

...

Aku datang bareng Mama, seperti yang lainnya membawa salah satu orang tuanya atau sanak keluargnya. Ketika aku berjalan menyusuri jalan utama sekolah, hampir seluruh mata meandangiku, lebih tepatnya memandangi Mama. Mama yang udah diumur kepala 4 masih terlihat sangat cantik seperti baru memasuki kepala 3. Pakian yang dipakai Mamapun tak surut dari pandangan orang orang, bagaimana tidak mama menggunakan dress yang sangat mewah dengan balutan hijam serta make up yang sangat cantik.

Acara pun telah dimulai dengan dibuka oleh pembawa acara. Waktu demi waktu berlalu, akhirnya rangkaian acara selsai, menyisahkan acara foto bersama.

...

Udah 1 bulan setelah kelulusan, aku lagi sibuk sibuknya mikir buat lanjut dimana, aku benar benar ingin mengambil psikologi namun melihat orang tuaku yang sangat menginginkan aku mengambil bisnis, akhirnya aku mengikuti keinginan mereka, toh aku masih bisa belajar dan jadi psikolog buat orang terdekatku.

Aku, Mama, Ayah dan juga Papa tengah duduk diruang tamu rumah Papa, kami sedang membahas kemana aku akan melanjutkan sekolahku. Mereka mengatakan ingin memilih tempat yang terbaik buatku. Aku hanya menyimak pembicarakan mereka, aku ingin menjadi anak yang patuh yang mengikuti semua suruhan mereka selagi itu baik buatku.

"Aku merasa Aran harus bener benar melanjutkan studynya ditempat yang terbaik." Ucap Mama.

"Benar, masalah biaya tak usah difikirkan, kita masih cukup mampu untuk membiayai sekolah Aran." Ucap Papa.

"Aku menginginkan Aran melanjutkan studynya diluar negri." Ucap Ayan yang membuatku melotot seketika.

"Aku rasa itu terlalu berlebihan, disini masih banyak univ yang bagus, kenapa harus sampai keluar negri Yah. Dan pasti biaya sangat besar." Balasku.

"Aku rasa itu bagus buat Aran. Betul apa yang dikatakan Ayah mu Ran, kamu lebih baik melanjutkan study diluar negri, masalah biaya itu urusan kami." Ucap Papa.

"Ayah sudah memikirkan ini lama, Ayah ingin kamu lanjut diluar negri. Mama dan Papa mu juga menyetujuinya." Balas Ayah.

"Menurut Mama itu pas untuk kamu yang sangat suka dengan dunia baru, itu bisa jadi tantangan buat kamu juga kan." Ucap Mama.

"Hmm, gimana baiknya aja, Aran ngikut aja, toh itu juga buat Aran dan itu pasti yang terbaik." Balasku.

"Bagus kalau kamu setuju, karena kami telah menemukan tempat yang pas, dan kami telah menyiapkan semuanya, kamu hanya tinggal berangkat dan melanjutkan sekolah mu, untuk pendaftaran semua sudah beres termasuk tempat tinggal mu." Ucap Papa.

"Hah? Semua udah beres? Kan baru dibicarain hari ini, kok udah beres aja." Tanyaku heran.

"Karena kami sudah membicarakan ini sejak 1 bulan yang lalu, dan kami juga yakin kamu akan mengikuti apa yang kami sarankan, kami membicarakan ini lagi untuk memastikan apakah kamu setuju apa tidak, dan tak sia sia semua kamu setuju." Jawab Mama.

"Dan kamu bakal lanjaut disalah satu universitas ternama di Australia, dan 3 hari lagi keberangkatan mu." Ucap Ayan.

Aku bener benar kaget, tak tau apalagi yang harus aku katakan. Setelah pembicarain itu, Mama memintaku untuk menyipakan pakaianku. Setelah membereskan pakian pakain aku, aku duduk diujung tempat tidurku. Memandang seluruh isi kamar ini, yang beberapa hari lagi akan aku tinggalkan. Entah kenapa berat sekali harus meninggalkan kamar yang sudah aku tempati sedari kecil ini, meninggalkan rumah yang menjadi saksi bisu pertumbuhan ku, meninggalkan orang orang yang aku cintai. Aku menghela nafas berat, sebelum aku tidur aku mengambil hpku dan mengirimkan pesan kepada Rayi.

"Yi, besok jam 9 ketemu ditempat biasa yah, ada yang mau gue bicarin sama lu." Setelah itu aku meletakkan hp ku diatas nakas samping tempat tidurku dan mulai menutup mataku.

👑👑👑

T B C ...

KALIAN SUDAH BERADA DIFASE ENDING.
SATU PART LAGI, CERITA INI BAKAL END :)
NEXT PART

Just Best Fri(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang