Part XXVII 👑

2 1 0
                                    

Happy Reading :)

Aran Pov.

   Hari ini adalah hari terakhir ulangan kenaikan kelas, yang ditutup oleh mapel bahasa inggris. Bukannya sombong tapi soalnya terlalu gampang, dan aku hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk menyelesaikan ulanganku. Sebenarnya aku mau berlama lama untuk mengantarnya, tapi perut ku benar benar ingin diisi, alhasil aku aku langsung saja mengumpulkannya, dan mengatakan kepada Derel bahwa aku menunggu mereka dikantin. Oyah aku ulangan satu ruangan sama Derel sekarang, sedangkan Willyo sama Rayi diruangan sebelah.

Aku telah menghabiskan makananku tepat setelah ketiga sahabat dekatku datang.

"Gila dong soal macam apa tu, sulit bener." Ucap Willyo.

"Bener otak guepun rasanya mau pecah ngartiin teks yang sangat panjang." Ucap Rayi.

"Bener banget lu berdua, gue ngerjain sampai keringet dingin, mana pengawas killer lagi." Balas Derel.

"Kalau ruangan gue sama Will ga killer pengawasnya, tapi ga tau mau nyontek dimana, orang satu ruangan pada pusing semua." Balas Rayi.

"Woy, kalian bicarain apa sih? Perasaan ga ada yang sulit dari soalnya, trus ga panjang panjang amat kok teksnya." Ucapku tiba tiba, karena benar benar tak mengerti mereka mengeluh soal yang sangat gampang.

"What! Gampang dari mana sih Ran, itu sulit banget." Balas Rayi.

"Tau nih Aran, tapi dia 30 menit udah selsai loh." Balas Derel.

"Udah ga usah bahas, mending sekarang kita pulang aja, udah selsai juga kan ulangan kita." Ucapku.

"Ya udah ayo. Tapi gimana kalau nanti malam kita ngemall aja, udah lama gue ga ke mall." Ucap Willyo.

"Setuju banget, gue juga ada barang yang mau gue beli." Balas Rayi.

"Kalau gitu biar gue aja yang jemput kalian semua, kita semobil aja." Ucap Derel.

"Mending kayak gitu, biar samaan aja, jam 8 aja yah." Balasku.

Dan semua setuju. Kami pun berjalan ke mobil masing masing. Sekarang aku udah bawa mobil sendiri, soalnya males banget liat Willyo sama Derel berebut pengen jemput aku, dikiranya aku cewe apa mereka gituin, kelamaan menjomblo mereka pada ero kayak gitu. Mereka harus segera cari pacar atau gebetan deh, biar ga terlalu gitu sama aku.

....

Sekarang aku udah bareng sama Willyo, Derel dan juga Rayi. Kita duduk salah satu cafe yang ada dimall ini.

"Rel, Yo, gue mau nanya nih sama kalian." Ucapku tiba tiba.

"Apaan." Jawab mereka beesamaan.

"Kalian ga mau nyari cewe gitu? Sekedar gebetan gitu?." Balasku.

Oke oke aku ga tau apa pertanyaanku ini aneh, muka mereka tiba tiba jadi bertanya tanya gitu.

"Lu kenapa nanya ini Ran? Tiba tiba banget." Tanya Willyo.

"Ya ga ada sih Yo, gue cuma heran aja, kenapa kalian ga berusaha nyari cewe, secara kalian ganteng dan punya banyak fans." Jawabku.

"Kalau gue emang lagi ga mau pacaran, gue ga mau bagi waktu gue buat pacar gue trus juga buat lu Ran, gue bisa jadi sahabat lu ga minat mau nyari pacar atau temen deket lagi." Jawab Derel.

"Gue sama kayak Derel, males aja nyari cewe, gue udah asik sama kalian terutama sama lu Ran." Balas Derel.

"Tunggu tunggu, Aran kan cowo dan Aran naya kalian kenapa ga nyari cewe, tapi kok jawabannya gitu." Ucap Derel.

Just Best Fri(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang