10. kebohongan yang terungkap

2.9K 397 21
                                    

Putri memakan sarapannya dengan santai dengan melihat ibunya yang terlihat sibuk sendiri. Dari tadi zahra bolak - balik menyiapkan semua kebutuhan Jeffrey untuk dirumah sakit.

"Bunda ribet banget deh." celetuk putri yang terlihat gemas dengan ibunya sendiri. "Duh ini buat ayah kamu tau." jawab zahra cepat.

Putri memutar bola matanya malas. "Bunda bucin." putri menghabiskan sarapannya lalu beranjak dari kursi. "Jadi aku diantar siapa nih ? Aku udah mau lambat!"

"Sama om farhan. Tunggu aja dulu. Ini bunda lagi chat dia."

Putri hanya mendengus lalu kembali pasrah. Dia meraih tasnya lalu merapikan seragam nya yang sedikit berantakan. Sementara zahra sibuk memastikan semua barang telah siap untuk Jeffrey tak lupa bekal yang sudah di masak.

Sampai beberapa menit kemudian terdengar klakson mobil beberapa kali dari luar rumah. "Itu om farhan udah datang. Ayo put." ajak zahra dengan melangkah duluan dengan putri yang mengekor dari belakang.

Zahra dan putri pun masuk kedalam mobiil farhan. "Om lama banget deh." celetuk putri begitu duduk di kursi penumpang.

"Ya maap. Om kan punya keluarga juga."

"Udah ah. Cepet deh antar putri nanti dia lambat."

Farhan hanya berdehem mendengar perintah adiknya tersebut lalu langsung menjalankan mobilnya. "Eh. Jeffrey udah sadar kan ? Baik - baik aja ?"

"Iya baik - baik aja. Aku sempat khawatir banget sih kak." jawab zahra cepat mengingat kejadian kemarin yang berhasil membuatnya serangan jantung untuk beberapa detik.

"Mama sih lebay." sahut putri menambahkan dari belakang membuat zahra langsung menoleh sekilas. "Ga lebay tau. Itu namanya bunda sayang banget sama ayah kamu. Emangnya kamu ga khawatir banget apa kemarin ?"

"Nga." jawab putri cepat membuat zahra langsung mengerutkan dahinya bingung. "Kenapa gitu ?"

Putri yang tadi sadar dengan jawabannya yang terlanjur jujur langsung tersenyum canggung kearah ibunya. "Yah bukan gitu bun maksud aku. Maksud aku tuh ayah pasti ga kenapa - napa soalnya ayah kuat.. Iya gitu."

Zahra hanya mengangguk paham dan kembali mengalihkan pandangannya ke depan membuat putri langsung menghela nafas lega.

Hampir saja dia ketahuan.

-

Putri melangkah kedalam kelas dengan santai sampai sempat kaget dengan keadaan kelas yang cukup heboh.

"Loh ini kenapa ?" tanya putri random kearah teman kelasnya. Jeno yang tadi sibuk dengan handphone langsung berjalan mendekati putri. "Ini ulang tahun sekolah katanya bakal diadain minggu depan. Dan dirayain cukup gede ditambah bakal ada pesta pertunjukkan gitu."

Mata putri berbinar - binar mendengar perkataan jeno. Dia cukup suka dengan acara - acara seperti itu. Sangat menarik menurutnya. "Serius ?" tanyanya sekali lagi dengan antusias.

Jeno tertawa kecil lalu mengangguk semangat. Membuat putri tersenyum senang. "Jadi ga sabar gw ah. Mau cepat - cepat. Btw ada acara apa aja entar."

"Yah perayaan biasanya sih. Mungkin juga ada dansa gitu. Tapi ada satu acara juga yang baru dibuat sekolah tahun ini." jelas jeno membuat putri penasaran. "Apa ?"

"Acara dimana setiap anak akan kasih bunga ke orang tua mereka. Dan ngungkapin perasaannya gitu." celetuk jessica yang tiba - tiba datang membuat putri dan jeno langsung menoleh.

"Ngangetin aja loe." seru jeno dengan mengelus dadanya membuat jessica tertawa kecil. "Sorry."

"Acara apaan tadi ?" tanya putri sekali lagi. Ingin memastikan.

Untuk ayah | jung jaehyun [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang