14. hari terbaik

2.4K 375 36
                                    

Sebelum mulai ayo kenalan dulu sama om jerry ( om zahra sekaligus pemilik rumah sakit tempat Jeffrey bekerja )

Sebelum mulai ayo kenalan dulu sama om jerry ( om zahra sekaligus pemilik rumah sakit tempat Jeffrey bekerja )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading 💚

+

"Pak"

Jerry menghela nafas melihat satu dokter yang sedang berdiri didepannya. "Kenapa lagi ?"

"Saya yakin bukan dokter Jeffrey yang mencuri uang rumah sakit ini."

Jerry memijat pelipisnya yang terasa berdenyut karena terus memikirkan tentang masalah rumah sakit ini.

Bahkan. Dia juga masih tidak percaya tentang Jeffrey yang mencuri uang rumah sakit.

Dia kenal dengan iparnya tersebut.

Jeffrey baik. Dia jujur. Tapi bukti kemarin membuat jerry tidak bisa melakukan apapun sekarang.

"Saya juga tau. Pasti bukan Jeffrey. Tapi masih belum ada bukti yang akurat untuk buktikan kalau Jeffrey tidak bersalah."

"Iya pak saya tau. Tapi bukannya memberhentikan dokter Jeffrey itu sama saja sepertu egois ?"

"Egois Seperti apa ? Ini demi ke baik kan nya juga. Kalau dia masih terus bekerja bisa - bisa para perawat dan dokter disini akan membully dia!"

Dokter tersebut tiba - tiba terdiam mendengar penjelasan tersebut. Dia menghela nafas berat merasa bingung harus bagaimana lagi.

Jerry melirik dokter tersebut dengan tajam. "Tapi bukannya kamu benci dengan dokter Jeffrey kan ?"

"Ha ?"

"Saya kira kamu benci dengan dokter Jeffrey ya dokter darma"

"Ah itu.." darma menggaruk tengkuknya canggung lalu menunduk beberapa kali. "Kalau begitu saya pamit mau kembali bekerja pak." pamitnya lalu segera berlari keluar.

-

Putri memainkan jarinya melihat jeno yang juga berdiri canggung didepannya.

Mereka baru saja pulang sekolah dan dengan jeno yang mengantar putri pulang.

"Masuk gih." suruh jeno dengan senyuman tipis.

Putri tertawa canggung. "Loe pulang dulu aja. Gw tinggal masuk."

"Loe masuk dulu baru gw pulang."

"Engga jen."

"Masuk put."

"Enggak. Loe dulu pulang."

"Masukk ihh"

"Engggaaaa jenoo"

Jeno tertawa gemas lalu mengacak rambut putri pelan. "Yaudah gw pulang deh."

Putri mengangguk pelan sembari melambai kearah jeno yang sudah naik ke motornya dan ikut melambai.

Untuk ayah | jung jaehyun [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang