"Young?"
"Oh Timjang-nim?"
Seungwoo menyentuh tangan Hayoung, hingga Hayoung sadar dan menarik lekas tangannya.
Seungwoo bingung, Hayoung beberapa hari ini aneh. Gadis yang biasanya suka berkeliling kantor dan mengobrol dengan banyak orang itu kini menjadi pendiam. Seungwoo jarang melihat Hayoung di lokasi pemotretan dan sebagai gantinya Hayoung meminta Yerin dan Jaehun untuk menggantikan tugasnya di pemotretan dua hari lalu dengan alasan ada tugas lain. Di rumah, Hayoung sering berdiam diri dan lebih sibuk membersihkan benda-benda yang sebenarnya tak perlu di bersihkan. Saat Seungwoo menginap semalam pun Hayoung menolak saat Seungwoo menyentuhnya dengan dalih lelah.
Apakah Seungwoo melakukan kesalahan?
Seungwoo sudah mencoba mengajak wanitanya itu berbicara namun dia menolak. Apa ini hanya masalah hormon perempuan yang selama ini dibicarakan orang-orang? Tapi Hayoung tak pernah diam seperti ini. Saat datang bulan pun, Hayoung tetap memberikan senyuman terbaiknya dan tetap marah dan mengeluarkan caci makinya jika Seungwoo melakukan kesalahan. Tidak pernah ada mode diam dari seorang Hayoung yang periang dengan mood seperti roller coaster.
Rapat berakhir. Satu persatu karyawan meninggalkan ruang rapatsetelah membenahi barang-barang mereka hingga menyisakan Seungwoo dan Hayoung di depan meja besar di dalam ruangan luas tak berpenghuni.
"By, are you okay? You look bad lately?" Seungwoo mencoba meraih tangan Hayoung namun gadis itu segera membenahi berkas-berkasnya.
"I'm okay, just need time for myself to think," Hayoung tersenyum tipis, berdiri dari kursinya namun geraknya yang sudah dibaca Seungwoo yang lebih cepat membuatnya kembali duduk.
"What happen, baby? Please tell me if i did something wrong. I'm apologize.." Seungwoo menunduk meletakkan kepalanya di paha Hayoung seolah seorang anak yang berlutut meminta maaf pada ibunya setelah melakukan kesalahan besar.
Hayoung membatu. Lidahnya kelu, bibirnya terkatup rapat, dan jantungnya berdebar kencang, jangan salahkan mata indah Hayoung yang mendadak mengeluarkan sebutir air yang langsung jatuh tepat di atas kepala Seungwoo. Ia merasa jahat sekarang. Hayoung merasa bersalah karena mendiami orang yang tak bersalah. Seungwoo bahkan tetap memilihnya walau itu hal yang berat, namun entah mengapa hati Hayoung merasa salah dan marah.
"Kau menangis, by? Maaf..." Seungwoo menghapus air mata yang mengalir perlahan dari mata kekasihnya. Mengucap maaf berkali-kali yang makin menusuk jantung Hayoung ketika kata itu mengalir tanpa henti dari bibir Seungwoo yang tak tau apa-apa atas aksi diamnya.
"Woo.." Hayoung angkat bicara. Menarik tangan Seungwoo yang meraba wajahnya dan melepaskan genggaman tangan mereka.
"Aku mau kita putus..."
oOo
pendek ya?
secepatnya dee up lagi ya
tp gk janjiDeja Vu
Jumat
-19 Juni 2020perfectmatte
KAMU SEDANG MEMBACA
[APINK SERIES] : Déja Vu (Oh Hayoung)
FanfictionGadis berambut merah panjang bergelombang itu memeluknya hangat, seolah mereka adalah sahabat karib yang sudah lama tak bertemu. "Ah, Kim Chanmi. Ada apa disini?" Kim Chanmi, wanita itu tersenyum. "Aku ingin bertemu dengan tunangan ku..." Senyum itu...