masih terbesitkah olehmu tentang sepasang bola mata yang sadar atau tidak selalu mengawasimu ketika kau berbuat sesuatu
atau tentang tangan yang membantumu menggapai sesuatu itumasih terbesitkah olehmu untuk menjadikan telingaku satu satunya tempat untuk menguntai sendu
atau sekedar mengeluhkan bajumu yang kotor dan bauapakah masih aku, satu satunya orang yang tidak meninggalkanmu ketika yang lain justru menolak tau
karena kamu sudah bukan satu satunya orang yang tetap disini bersamakukamu yang pergi atau semuanya memang karena kamu tidak pernah bermaksud untuk bersamaku
entahlah,
karena apapun akhirnya, aku pernah jadi penuntun menuju jalan pulangmu
KAMU SEDANG MEMBACA
pilu
Poetry- semayamkan luka, dengan kata kata - • Sebuah kutipan perjalanan panjang yang lebih banyak jatuh, bangun, jatuh, sendirian. Rasanya sulit mendapatkan uluran tangan. Perjalanan panjang yang lebih sering menggoreskan luka, sampai lupa. Bahagia seben...