-jalan pulang

281 17 2
                                    

masih terbesitkah olehmu tentang sepasang bola mata yang sadar atau tidak selalu mengawasimu ketika kau berbuat sesuatu
atau tentang tangan yang membantumu menggapai sesuatu itu

masih terbesitkah olehmu untuk menjadikan telingaku satu satunya tempat untuk menguntai sendu
atau sekedar mengeluhkan bajumu yang kotor dan bau

apakah masih aku, satu satunya orang yang tidak meninggalkanmu ketika yang lain justru menolak tau
karena kamu sudah bukan satu satunya orang yang tetap disini bersamaku

kamu yang pergi atau semuanya memang karena kamu tidak pernah bermaksud untuk bersamaku
entahlah,
karena apapun akhirnya, aku pernah jadi penuntun menuju jalan pulangmu

piluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang