away | ksm, hyj [✓]

5 Oktober 2019

*

5 Oktober 2019

"Ini udah lewat setahun dari terakhir kali Mahesa nangis-nangis di pelukan lo perihal Nara. Dan hubungan kalian masih kaya gini aja?"

Pertanyaan itu terlontar dari mulut Resa yang saat ini tengah menyesap kopi miliknya. Sore itu, Anja dan Resa memutuskan untuk hangout berdua di kedai kopi tak jauh dari komplek rumah Resa.

"Mau sampai kapan?"

Anja menoleh. Resa kemudian melanjutkan, "Mau sampai kapan lo pendam perasaan lo?"

Anja terdiam, perlahan berujar lirih, "I don't want to ruin our friendship."

"Dan lebih memilih memendam lalu merasakan sakit yang sama ketika Esa kembali suka sama orang lain?"

Anja menggeleng. "Gue nggak mau melanggar janji kita, Ca."

Resa mendengus. "Lo bahkan udah ingkari janji itu jauh sebelum janji itu dibuat, Nja."

Anja tertunduk, kemudian menghela napas. "Gue gak tau. Gue cuma gak mau kehilangan dia, Ca."

"Sikap lo yang kaya gini justru yang bakal bikin lo kehilangan dia."

Anja menoleh. "Maksudnya?"

Resa mengedikan bahu. "Mana tau dalam waktu dekat dia ketemu sama orang yang bisa bikin dia jatuh cinta and surpries, ternyata orang itu juga rasain hal yang sama. And then mereka end up bahagia selamanya. Ninggalin lo yang terpuruk dan semakin terpuruk, menyesal karna gak pernah mencoba."

Anja memejamkan mata. Menghela napas. "Gue gak tau, Ca."

"Ma—,"

"Gue gak mau." Anja menggeleng. "Gue gak mau merusak yang udah ada. Kita udah baik-baik aja dan dia udah kembali ngejalani hidup dengan bahagia lagi." Gadis itu menatap Resa. "Gue gak pernah minta balasan atas perasaan gue. Cukup dia selalu ada, cukup dia jadi sahabat gue. Dan cukup gue jadi orang pertama yang dia cari ketika dia butuh. Itu udah lebih dari cukup."

Resa terdiam.

"Gue sayang dia. Dan gue gak mau dia terbebani dengan perasaan gue." Anja menatap Resa. "Gue memang sayang dia, tapi menyayangi gak selamanya harus selalu memiliki, bukan?"

                                  *