“Berhenti bersikap membingungkan” – Sarah Anastasia
Chapter ini diketik 4901 kata.
Happy Reading!
***
Semenjak kejadian semalam, Sarah menjadi enggan untuk pergi ke sekolah. Di satu sisi, ia takut jika Baron datang lagi dan menagih uang kepadanya. Namun, di sisi lain. Sarah malu bertemu Reinal.
Percaya, tidak semua orang bisa mengungkapkan isi hati yang sesungguhnya. Ucapan Reinal semalam membuat pikirannya kalut.
Apa benar Reinal sudah membuka hati untuknya? Atau Reinal hanya mengucapkan itu untuk membuat dirinya tenang.
Sarah mengacak rambutnya. “Sar, nggak usah kepedean deh. Mana mungkin Reinal balik suka sama lo dalam hitungan hari.”
Tidak ada yang pernah bisa menebak isi hati seseorang, bahkan orang itu sendiri belum tentu memahami apa yang sedang dirinya sendiri rasakan, termasuk Reinal.
Sarah memilih untuk membaringkan tubuhnya diatas kasur. Namun, secara tiba – tiba ponselnya bergetar.
Calon pacar.
Udh tdr?
Kedua mata Sarah terbelalak ketika mendapat pesan singkat dari lelaki yang baru saja menolongnya barusan.
“Bales, enggak. Bales, enggak. Enggak?” Sarah menggigit bibirnya, menurutnya ia tak harus membalas pesan singkat Reinal dan lebih baik Sarah tidur saja.
Saat ia kembali menaruh ponselnya diatas nakas, ponselnya berbunyi. Dengan malas, Sarah kembali menggapai ponselnya.
Calon pacar is calling...
Sarah terkesiap, kedua matanya kembali terbelalak. Kali ini Reinal menelponnya. Otak dia nggak ikut geser kan? Ada angin apa dia menelpon Sarah?
“H–halo?”
“Kenapa nggak dibalas?”
Sarah menutup mulutnya tidak percaya. Reinaldo Pradipta? Lelaki dingin dan misterius itu menelponnya? Ini langka!
“Eee–itu, tadi abis dari dapur,” alibi Sarah.
“Yaudah, lo tidur.”
“I–iya,”
Belum sampai Sarah melanjutkan ucapannya, Reinal sudah lebih dulu memutus sambungan telponnya dengan Sarah.
Sarah menatap langit kamarnya seraya tersenyum, tidak menyangka bahwa malam ini Reinal akan menelponnya hanya karena Sarah tidak membalas pesan singkat cowok itu.
Ia memekik kegirangan. Bagaimana tidak? Sarah sudah di notice oleh Reinal seperti ini. Lalu memilih untuk terlelap karena hari sudah malam.
***
“Sar! Buka pintunya!” teriak Jordan sambil mengetuk pintu unit apartemen Sarah cukup keras.
“Sar!”
“Sarah!”
Jordan kesal saat tahu bahwa Sarah telah mengganti password unit apartemennya agar Jordan tidak bisa lagi masuk kesana seenaknya.
Langkah kaki seseorang mendekat kearah Jordan yang sedang mengetuk pintu unit Sarah.
Jordan menoleh dengan tatapan kaburnya. “Kebetulan ada lo,” ujar Jordan, “Si bocah sialan ini, ganti password unit apartemennya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinalsarah [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[SPIN OFF ALDARA] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [Sebagian cerita sudah di un publish] (Karakter, tempat dan insiden dalam cerita ini adalah fiksi) Sarah pikir, pertemuannya dengan lelaki tampan yang mimiliki sifat dingin dan misterius itu hanya akan ter...