"Punya dua perempuan sekaligus, nggak akan pernah bisa ngebuat lo terlihat keren. Malah jadi semakin terlihat menyedihkan." – Reinaldo Pradipta
Chapter ini diketik 6203 kata.
Happy Reading!
***
Avalon Palace, Jakarta.
Berhubung hari ini adalah hari minggu, jadi Dara, Tiffany dan Jeje memutuskan untuk menemani Sarah di apartemen, karena kemungkinan besar Sarah masih shock atas kejadian sewaktu casting kemarin.
"Ra, kita nonton ini aja." kata Jeje.
"Ini aja!" seru Tiffany. "Sumpah film ini dijamin seru banget, gue pernah nonton sama Al–"
Tiffany segera mengatupkan bibirnya. Ia lupa bahwa Jeje ada disini, Tiffany tidak boleh egois untuk terus mengingat masa-masa pacarannya dengan Aldi dulu.
Sarah terkekeh pelan. Ia masih terlihat pucat, namun senang karena teman-temannya datang untuk menjenguk dan menghiburnya.
"Udah yang mana aja deh," kekeh Sarah.
Dara yang sedang sibuk dengan ponselnya pun bersuara.
"Alvaro mau kesini gak pa-pa kan, Sar?" tanya Dara yang duduk disebelah Sarah.
Sarah menoleh sekilas dan tersenyum. "Gak pa-pa kok,"
"Semoga sama Reinal ya?" goda Dara sambil menyenggol tubuh Sarah gemas.
Sarah terkekeh pelan. Sarah tidak boleh berharap lebih, bahkan Reinal sudah memberinya beberapa kali peringatan.
Namun, tidak ada salahnya bukan jika Sarah masih ingin terus berjuang dan berharap Reinal bisa membalas perasaanya. Meskipun Sarah tahu, itu tidak akan mudah.
Sarah jadi ingin menertawakan posisinya sekarang, jauh berbeda dengan dirinya yang dulu. Sarah yang dulu selalu mendapatkan apa yang dia mau, termasuk laki-laki berparas tampan. Namun, sekarang? Untuk mendapatkan Reinal pun ia harus berjuang keras.
"Mulai, mulai!" seru Jeje.
Lampu apart semua dimatikan, serta gorden ditutup juga agar terlihat seperti menonton di bioskop.
Sarah bersandar sambil meluruskam kakinya disofa. Ia memeluk jaket Reinal erat. Sedari tadi Dara sudah senyum-senyum saja melihat jaket Reinal ada pada genggaman Sarah.
Di menit ke dua puluh. Suara bunyi tombol password apartnya terdengar. Sarah terlonjak kaget ketika mendengar suara ribut dari arah pintu.
"Udah tahap menghapal password apartnya Sarah nih, bang?" tanya Agil sembarangan membuat Reinal geram namun masih tampa ekspresi.
"Jangan disenggol, lo mau dilempar sama Reinal? Unit Sarah kan lantai 6, lumayan lah minimal anggota tubuh lo patah-patah." kata Okan ngeri.
"Udah..., udah. Ribut terus lo berdua." murka Alvaro.
Agil dan Okan segera mengatupkan bibirnya masing-masing. Jika Alvaro sudah bersuara, mati kutu sudah.
"Mampus, kena omel kan lo?" ejek Aldi membuat Agil kesal.
Pintu apart Sarah sudah terbuka. Alvaro sengaja mengajak Reinal dengan alibi bahwa ia tidak mengetahui letak persis dimana unit apartemen Sarah, karena Dara tidak bisa dihubungi.
"HALO NENG-NENG CANGTIP. ABANG GANTENG DATANG!" teriak Agil dengan percaya dirinya membuat Tiffany dan Jeje jengkel karena merusak suasana horror film yang sedang mereka tonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinalsarah [SUDAH TERBIT]
Genç Kurgu[SPIN OFF ALDARA] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [Sebagian cerita sudah di un publish] (Karakter, tempat dan insiden dalam cerita ini adalah fiksi) Sarah pikir, pertemuannya dengan lelaki tampan yang mimiliki sifat dingin dan misterius itu hanya akan ter...