09. Camping Day

21.2K 1.9K 1.8K
                                    

“Laki-laki itu sukanya mengejar, bukan di kejar.” – Reinaldo Pradipta.

Chapter ini diketik 7974 kata.

Happy Reading!

***

Gavin turun dari mobilnya, lalu naik lift menuju lantai 4 dimana unit apartemen Deandra berada.

Setelah keluar dari lift, Gavin segera menempelkan kartu akses itu lalu pintu unit apartemen Deandra terbuka.

Deandra tersenyum sumringah saat mengetahui Gavin datang menemui dirinya. Pandangan Gavin sempat tertuju ke arah sepatu berhak yang terasa asing. Pasalnya, ia tahu kalau Deandra jarang sekali memakai sepatu berhak tinggi.

"Ga, ayo masuk." kata Deandra yang kini berada di dekapan Gavin.

"Kamu duduk dulu ya, aku buatin kamu minuman." kata Deandra. Perempuan cantik itu begitu senang ketika Gavin datang.

Setelah kurang lebih 3 menit. Deandra kembali membawakan Gavin orange juice buatannya. Dan, Gavin mengecup puncak kepala Deandra mesra. "Thank you, baby girl."

Deandra mengangguk seraya tersenyum manis. "Aku mau kenalin kamu sama kakak sepupu aku,"

Gavin meneguk orange juice-nya lalu menaruhnya kembali diatas meja. "Oh ya? No problem,"

"Tunggu sebentar," kata Deandra lalu bangkit dan menuju kamarnya.

Sedangkan, Gavin sibuk memainkan ponselnya. Menunggu balasan chat dari Tiffany yang tak kunjung dibalas.

"Dee, nggak usah tarik – tarik aku gini dong. Memangnya siapa sih? Pacar kamu?" goda seorang perempuan yang Gavin yakini adalah kakak sepupu Deandra.

Deandra terkekeh geli, "Iya, dia pacar aku."

"Ga, kenalin ini Kak Tiffany." kata Deandra mampu membuat Gavin refleks menatap kearah sumber suara.

Jantung Gavin langsung mencelos. Dunianya seakan berhenti berputar ketika melihat Tiffany berada dihadapannya sekarang. Iya benar, Kakak sepupu Deandra adalah Tiffany Azania, yang masih berstatus sebagai pacarnya.

Deandra menggiring Tiffany untuk duduk di sofa. "Kalian nggak mau kenalan?"

Tiffany dapat melihat jelas raut wajah cemas dan terkejut Gavin karena melihat dirinya berada di apartemen Deandra.

Tiffany mengulurkan tangannya kepada Gavin. "Tiffany,"

Gavin menatap Tiffany tajam, ia tahu bahwa kesalahan yang di lakukannya sudah sangat fatal.

"Gavin," gumamnya lalu menyambut uluran tangan Tiffany dan bersalaman namun cukup berlangsung lama hingga suara Deandra memecahkan semuanya.

"Oh iya, Ga. Kak Tiffany ini sebenarnya sepupu jauh aku. Dan, aku lupa kabarin, Kakak." kata Deandra.

Tiffany tersenyum singkat, "Nggak apa – apa, Dee. Kalau gitu aku pergi dulu ya?"

"Kakak, emangnya mau kemana?" tanya Deandra.

"Aku ada urusan," balas Tiffany yang langsung bangkit dari duduknya dan melangkah meninggalkan unit apartemen Deandra.

Reinalsarah [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang