"Please, kasih gue peluang untuk punya pacar."
– Agil Atmaja
Chapter ini diketik 6090 kata.
Happy Reading!
***
Lelaki tampan berambut model curtain cut berwarna hitam kecoklatan ini tengah memasang Rolex antimagnetique Ref. 4113 pada pergelangan tangan kanannya.
Ia menyibakkan jaket kulit kebanggaannya yang berlambang huruf G ditengah lalu diberi aksen sayap yang gagah disisi kanan dan kirinya. Dua kancing kemeja seragam sekolahnya terbuka dan menampakkan kaus hitam sebagai dalamannya semakin menambah kesan tampan pada dirinya.
Dia adalah Reinaldo Pradipta, lelaki yang tumbuh besar dengan sifat dingin dan tak tersentuhnya. Benteng kokohnya sejak dulu tidak akan ada yang bisa meruntuhkannya, karena Reinal masih menutup diri dan tidak akan pernah membiarkan perempuan manapun mendekatinya.
Karena bagi Reinal, siapapun yang nekat menerobos masuk kedalam hidupnya, maka tidak akan ada jalan keluar.
Reinal menyambut kunci mobilnya diatas nakas, tetapi ponselnya bergetar didalam saku celana. Reinal merogoh dan membuka lock ponselnya, ternyata hanya notifikasi pesan dari grup Inti Galestro.
INTI GALESTRO (6)
Alvaro Derovano: Kumpul di Mang Asep sebentar, jangan dulu ke sekolah.
Agil Atmaja: Wet ada apa nih bosku?
Gavin Feroza: Tinggal otw aja susah banget lo, wil.
Agil Atmaja: Sewot aja tombol remote
Aldira Prasetya: Wah ngajak ribut vin nih anak.
Reinaldo Pradipta: Bkr rmbtnya.
Gavin Feroza: Mampus, Reinal di kubu gue!
Okan Radeva: Wkwk, gue bawain bensin, Nal.
Setelah membalas singkat cuitan teman-temannya di grup, Reinal memilih untuk menngunci ponselnya dan menyusupkan kedalam saku celananya.
Reinal berjalan menuruni anak tangga, rumah besar seperti hanya ditinggalinya dengan beberapa pembantu, tukang kebun, satpam penjaga, serta siang ini Gara–orang kepercayaannya– akan datang kesini untuk memberi laporan tentang apapun yang sudah Reinal perintahkan.
Bip
Bip
Reinal langsung membuka pintu mobil Buggati Divo-nya, menyalakan mesin dan melajukan mobilnya keluar gerbang untuk membelah jalanan ibukota.
Ditengah perjalanan kedua mata Reinal menyipit dari balik kacamata, melihat perempuan berseragam putih abu-abu melambaikan tangannya pada Reinal. Jalanan ini cukup sepi memang, jadi hanya ada beberapa kendaraan yang melintas dan salah satunya Reinal.
Ian memilih untuk masa bodo dan mengabaikan perempuan itu, namun sialnya Reinal malah menepikan mobilnya tanpa sadar.
Tuk
Tuk
Reinal menurunkan kaca mobilnya dan masih menatap lurus kedepan.
"Emm, bisa tolong bantu saya?" ujarnya dengan sopan.
Reinal membuka kacamatanya dan menoleh, pandangannya bertemu dengan perempuan itu, yang ditatap justru terkesima dengan ketampanan Reinal.
"Lo..?" gumam perempuan yang diketahui bernama Sarah Anastasia ini. Sarah langsung tersadar begitu Reinal memalingkan pandangannya. Ralat, dia membuang mukanya dan tidak ingin menatap Sarah lebih lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinalsarah [SUDAH TERBIT]
Novela Juvenil[SPIN OFF ALDARA] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [Sebagian cerita sudah di un publish] (Karakter, tempat dan insiden dalam cerita ini adalah fiksi) Sarah pikir, pertemuannya dengan lelaki tampan yang mimiliki sifat dingin dan misterius itu hanya akan ter...