07. Perasaan Aneh

22.8K 2.1K 2K
                                    

“Apa mungkin kalau gue jatuh cinta sama lo?” – Reinaldo Pradipta

Chapter ini diketik 4882 kata.

Happy Reading!

***

“Emangnya kamu bisa kupas kulit apel?” tanya Sarah yang sedang terduduk diatas tempat tidur rumah sakitnya.

Sedangkan, Reinal lagi mencoba mengupas kulit apel untuk Sarah. Karena, perempuan itu ingin makan buah katanya.

“Bisa,” singkatnya

Hari ini keduanya izin tidak masuk sekolah, tapi kalau Reinal sih nggak perlu izin Bu Rere juga maklumin.

Reinal mengerutkan keningnya, ia baru sadar bahwa tadi Sarah berbicara kepadanya, “Aku–kamu?”

Sarah menggigit bibirnya, “Boleh ya?”

Reinal kembali fokus mengupas kulit apelnya. “Terserah,”

Sarah mengulum senyumnya, melihat Reinal kesusahan mengupas kulit apel menjadi hiburan Sarah pagi ini. Sarah meringis ketika pisau kecil itu hampir mengenai tulunjuk Reinal.

“Tuhkan, nanti kena tangan. Udah deh sini, aku bisa kupas sendiri kok.” kata Sarah hampir merebut apel serta pisau itu dari genggaman Reinal.

Reinal mendongak menatap Sarah dengan tajam, membuat nyali Sarah seketika menciut.

“Nggak usah macem – macem, lo masih sakit.” ketus Reinal membuat Sarah mencibir.

Sarah mendengus kesal, pasalnya sedari tadi Reinal melarangnya untuk bermain ponsel, mencari udara segar di taman rumah sakit, sampai mengupas kulit apel pun dilarang juga oleh cowok itu.

Bayangkan, betapa terlalu banyak larangan yang Reinal berikan kepada Sarah pagi ini.

“Nggak usah cemberut gitu, lo jelek.” ejek Reinal dengan nada ketusnya.

Wajah cantik Sarah kembali masam, lalu ia lebih memilih menopang dagu dan membuang wajahnya ke sembarang arah.

Untuk pagi ini, Reinal adalah objek paling tidak menarik dimata Sarah.
“Nih, apelnya. Bersih tanpa kulit.” kata Reinal dengan bangga.

“Nggak jadi, buat kamu aja.” Tolak Sarah.

“Yaudah,” kata Reinal langsung mengambil kembali piring yang berisi apel itu lalu menyantapnya sendirian dengan sangat lahap.

Sarah melirik dari ekor matanya, ia meneguk salivanya pelan. Apel itu kan Sarah yang mau, kenapa Reinal yang memakannya?

“Rei, mau apelnya...,” rengek Sarah sambil meremas selimutnya.

Sudut bibir Reinal tiba – tiba berkedut, wajah menggemaskan Sarah malah membuatnya tertawa.

“Siapa suruh tadi nolak?” tanya Reinal masih dengan kekehan gelinya.

Ya Tuhan, bisa – bisanya Reinal tertawa didepan Sarah secara langsung. Tolong beri ruang Sarah untuk bernapas sekarang juga.

“Aku suka kalau kamu ketawa,” gumam Sarah membuat Reinal kembali ke mode wajah tanpa ekspresinya.

“Aneh?” tanya Reinal secara tiba – tiba.

Sarah menggeleng kuat. “Enggak sama sekali,”

“Sesekali nggak apa – apa, asal jangan keseringan ya? Nanti aku diabetes” kata Sarah dengan kekehan gelinya.
Reinal bahkan tidak sadar bahwa satu menit yang lalu ia baru saja memperlihatkan sisi barunya kepada Sarah.

Reinalsarah [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang