01

19 0 0
                                    

"Aku yang dulu bukanlah yang sekarang
Dulu ditendang sekarang 'ku disayang
Dulu, dulu, dulu 'ku menderita
Sekarang aku bahagia

Cita-citaku menjadi orang kaya
Dulu 'ku susah sekarang alhamdulillah
Bersyukurlah pada Yang Mahakuasa
Memberi jalan untukku semua"

Alisha bernyanyi berteriak menyenandungkan lagu kesukaannya. Memegang gagang sapu bagaikan microphone. Sambil sesekali menyapu lantai. Untung sang ibu sudah pergi bekerja. Menjaga toko sembako.

"Wah gila! Semangat gue makin membara. Gue harus dapetin om Kean sayang" Alisha mengepalkan tangan meninju udara.

"Jadi dari mana gue harus mulai? Sedangkan lamaran gue aja ditolak" katanya lesu memutar otak mencari trik untuk meluluhkan Kean.

Alisha ini memang cewek gila. Usianya baru tujuh belas tahun. Ia seorang yang ambisius dan fokus sama yang ditujunya. Jadi jangan heran kenapa ia bisa segila itu.

Alisha Keyla siswa kelas XII SMA Yudhistira. Cantik, baik, enerjik, ceria dan bar bar. Tak pernah mikir saat berucap. Apa yang ada di otaknya akan langsung terlontar begitu saja tanpa filter.

Dan kalian akan menyaksikan seberapa gila dia sebenarnya.

☄☄☄

Alisha berlari tergesa-gesa. Ia telat lima belas menit. Akibat telat bangun. Sampai di gerbang, tentunya sudah tertutup rapat.

"Huh huh" napasnya memburu. "Pak Samsudin!! Bukain!" Alisha berteriak seperti orang kesetanan. Ia panik, ulangan fisika pasti sudah dimulai. Dan ia masih di luar gerbang seperti ini.

"Gak bisa neng" kata Pak Samsudin, satpam sekolah.

"Pak aku mau ulangan loh. Bukain dong" Alisha memelas.

"Tetep gak bisa neng. Nanti bapak yang kena tegur pak Bondan" jelasnya.

"Akhhh!! Bapak jahat!" Teriaknya menghentak hentakan kaki. Lalu ia berjalan ke samping sekolah.

Memandangi gerbang samping yang tinggi. Memikirkan cara agar ia bisa segera masuk.

"Ampun, tinggi amat. Mana gue pake rok lagi" gerutunya.

Alisha mengeluarkan ponselnya menelpon teman minta bantuan.

"Halo! Ngapa lo telpon gue! Lagi belajar nih" semprot orang itu saat mengangkat panggilan.

"Heh nyolot amat lo. Bantuin gue. Telat nih, gue di gerbang samping. Sini buru gak pake lama" kata Alisha memerintah dan langsung memutuskan panggilan tanpa menunggu respon dari sebrang.

Tak lama seorang lelaki membukakan gerbang untuk Alisha.

"Ye lama lu" bukannya berterima kasih ia malah memaki.

"Iya Alisha sama sama" jawabnya sambil tersenyum manis yang dipaksakan.

"Gue duluan Gi! Mau ulangan" kata Alisha berlari menjauh.

"Bocah gemblung! Udah ditolong malah ninggalin gak tau terima kasih" gerutu Egi pada temannya satu itu.

☄☄☄

Kean berkutat dengan berkas dihadapannya. Seperti ini lah dia. Seorang pria gila kerja. Pacar setianya adalah tumpukan kertas ratusan lembar.

"Kenapa ini ada salah ketiknya! Fokus makanya kalo lagi kerja. Buat laporan kayak gini aja gak becus" Kean melempar laporan pada karyawannya itu. Kean marah marah hanya karena typo satu huruf.

Si karyawan gemetar ketakutan. "Maaf pa--k akan sa-ya perbaiki secepatnya" katanya gemetaran. Membungkukkan badan dan segera keluar ruangan. Saat si bos menyuruhnya keluar lewat gerakan tangan.

Keandra seorang perfeksionis. Ada kesalahan sedikit langsung ia hujat. Marah marah sudah seperti hobinya. Tak ada yang berani terhadapnya. Semua kalangan dari bawahan sampai atasan segan padanya.

Tok tok

"Masuk"

Ghina sang sekertaris berjalan masuk. "Pak tiga puluh menit ada rapat dengan Mr. Harry" kata Ghina.

"Baik. Kamu boleh keluar"

Kean kembali fokus pada kertas kertas itu. Sesekali mengetik sesuatu pada komputernya.

Tok tok tok

"Eghh! Apa lagi ini" Kean mengeram kesal. "Masuk!" Teriaknya.

"Selamat siang calon suami!"

☄☄☄








TBC....






Cewek Matre Jauh Jauh Lo!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang