05 - Anggota Baru

111 32 0
                                    

Budayakan vote sebelum baca ya teman-teman!!

________

Aku tidak pernah menyangka dari sebuah earphone yang ditemukan Aenun akan membawa kami pada cerita lain yang belum kami ketahui sebelumnya. Mendengar apa yang disampaikan Dika membuatku semakin penasaran dengan kasus hilangnya Hillary. Aku cukup yakin bahwa hilangnya Hillary sudah direncanakan. Lalu siapa yang melakukan itu? Mengapa begitu tega melakukan semua ini? Kemana Hillary menghilang?

"Lalu, apa hubungan kertas ini dengan hilangnya Hillary dengan?"

Aenun melontarkan pertanyaan sembari menunjukkan kertas yang diambilnya lagi dari selipan buku.

"Gua rasa Hillary seperti menemukan rahasia di sekolah ini, tetapi sekolah tidak ingin rahasia ini terbongkar." kataku dengan wajah serius.

"Kejauhan mikirnya, Pan" Aenun mengelak.

"Kejauhan gimana, Nun?" tanya ku bingung.

"Terus maksud lo sekolah menghilangkan Hillary hanya karena dia mendapati kertas ini dan menemukan rahasia sekolah?" jawab Aenun.

"Bisa jadi, Nun" Dika menambahi.

"Nggak mungkin" Aenun mengelak lagi.

"Apa salahnya kita selidiki ini?" tanya Dika yang membuat aku dan Aenun seketika jatuh dalam pikiran.

"Iya, Nun. Nggak ada salahnya sih kalau kita coba buat selidiki ini" kataku mengambil keputusan dari hasil berpikirku.

"Oke, jadi gua boleh ikut bersama kalian?" tanya Dika dengan raut wajah senang.

"Dik, lo kenapa maksa banget mau gabung sama tim detektif ini?" tanya Aenun balik yang membuat Dika terdiam.

"Baik, mulai hari ini lo diterima jadi bagian dari tim detektif" kataku dengan cepat.

"Pan, lo jangan ambil keputusan sendiri, belum tentu Yudha setuju dengan ini"

"Gua setuju aja sih kalau emang Dika niatnya mau bantuin pecahin kasus ini" suara Yudha tiba-tiba terdengar diantara obrolan kami.

"Terserah deh" ungkap Aenun dengan sedikit kecewa, lalu pergi meninggalkan kamu duluan.

"Eh, Nun. Mau kemana?" tanya ku yang berusaha mencegahnya namun terabaikan. Aku menyusul Aenun yang terlihat begitu emosi.

"Nun, lo kenapa?" tanya ku.

"Kenapa apanya?" tanyanya balik.

"Kenapa lo gak seneng banget Dika gabung di tim detektif ini?"

"Lo sendiri, kenapa seneng banget nerima dia gitu aja?"

"Nun, Dika selama ini udah baik banget sama tim detektif kita, dia udah bantu banyak sampe dia mencoba memecahkan kasus hilangnya Hillary" kataku mencoba meyakinkan.

"Kenapa lo bisa sangat percaya gitu aja ke dia?" tanya Aenun yang kemudian menyilangkan kedua tangannya.

"Nun, lo harus percaya di sekolah ini masih ada orang baik, jangan karena kita pernah dikecewakan oleh satu orang teman kita lantas kita tidak menerima orang lain menjadi teman juga"

"Oke deh, terserah" ucap Aenun seketika dengan wajah cemberut.

"Wajah cemberut gak cocok nun buat lo, senyum dong" kataku dengan mimik wajah tersenyum.

Pada akhirnya, Dika diterima menjadi bagian tim detektif ini. Kami sekarang adalah 4 orang detektif yang siap untuk memecahkan kasus-kasus di sekolah ini,termasuk menemukan Hillary agar kami kembali menjadi 5 Detektif yang tangguh dan keren. Pertemuan kami hari ini dengan Dika menjadi babak baru dalam penyelidikan kasus menghilangnya Hillary.

5 DETEKTIF PE'A [SEKUEL(PART2)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang