06. My Heart

1.8K 224 33
                                    

Sebelum membaca, ada baiknya klik dulu tanda ★ di pojok kiri ☜ bawah ☟ agar aku, jadi semangat nulisnya.


I hope you enjoy:3
←Happy reading→




Jika siswa baru pada umumnya mungkin akan jadi sedikit pendiam dan terkesan malu-malu, di karenakan masih harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah yang baru. Berbeda dengan Jeon Heejin, gadis itu sibuk tertawa lepas, berbaur dengan siswa yang lain.

Sejak jam pelajaran Pak Chanyeol selesai, mejanya seketika dikelilingi, semua orang mengajaknya berkenalan. Heejin pun dengan senang hati menerima uluran tangan teman-teman barunya.

Heejin ini rupanya dapat akrab cepat dengan siapa saja, itu yang dapat ditangkap lelaki bermarga Na saat pertama kali mengajak Heejin berbicara.


<<<•|•>>>

Seperti biasanya, saat jam istirahat maka kantin akan dipenuhi oleh manusia-manusia yang kelaparan. Satu meja ditengah-tengah sudah terisi sejak tadi, meja yang dikenal sangat rusuh.

"Laper parah," keluh Haechan yang baru saja datang membawa nampan berisi makan siangnya.

Renjun melirik Haechan sekilas, lalu memutar netranya ke lain arah dengan sinis. Haechan yang melihat hal itu tentu saja mencibir tidak terima.
Namun, karena perut Haechan sedari tadi berbunyi minta di isi, akhirnya Haechan tak memperdulikan lelaki di seberangnya.

Renjun dan Haechan itu seperti kucing dan tikus, selalu kejar-kejaran dan tak mau kalah. Haechan yang tukang cari masalah, dan Renjun yang galak dan tidak suka di usik, mereka berdua benar-benar tidak bisa disatukan.

Seperti ikan cupang, yang apabila disatukan, mereka akan saling bertarung.

Tapi hubungan keduanya tidak begitu buruk, begitulah cara mereka berteman dan menunjukkan kepedulian. Ada kalanya mereka saling merindu saat tak bertemu.

"Minju sayang, makan yang banyak ya, biar cepet tinggi," ujar Jaemin sambil mengelus surai kecoklatan Minju. Gadis itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya lucu, dengan mulut yang penuh dengan makanan. Kebiasaan dimana saja selalu tak pernah berubah, manusia bucin yang saling dipertemukan ketika disatukan.

Lain halnya dengan Jeno, ia sedang tersenyum cerah. Jeno memang sering tersenyum dalam keadaan apapun. Saat sedang marah, saat sedang di kerjain oleh Haechan, Jeno hanya akan tersenyum, membuat matanya berubah bentuk menjadi bulan sabit.

Tetapi, senyum nya berbeda kali ini, ia berbinar sambil menopang dagu, memandangi gadis berambut sebahu di hadapannya yang sedang makan dengan anggun.

Gadis itu, Shin Ryujin.

"Jen kedip jen, ga perih apa tuh mata," sindir Haechan. Dan benar saja, Jeno berkedip polos saat itu juga, membuatnya ditertawakan oleh seisi meja.

"Duh, aroma-aroma asrama nih, bibit cinta mulai tumbuh," goda Somi.

Berbeda dengan Ryujin yang makan dengan anggun, Somi malah sebaliknya. Tak peduli meski banyak mata yang menatapnya, Somi tetap menikmati makanan dengan caranya sendiri. Andai saja ia tidak memakai rok pendek, mungkin satu kakinya sudah naik di kursi sejak tadi.

Ah, rasanya Somi ingin menggunakan celana panjang saja, seperti seorang siswa laki-laki.

"Apaan sih lu pada," sahut Jeno, ia lalu lanjut menghabiskan makan siangnya.

Sweet But Psycho || JAEMINJU✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang