20. Our Fullsun💚

1.1K 95 6
                                    

Special parts for Haechan💚 don't forget to vote and komen yaaa.










Langkah kakinya menuruni tangga terlihat tergesa-gesa, lelaki berkulit sawo matang itu menukikkan alis. Sambil memegangi perut, ia mengigit bibir bawahnya menahan sakit.

Tubuhnya berhenti tepat di depan pintu berwarna putih yang tertutup rapat. Bibir tebal itu tak henti-hentinya mengumamkan kata seperti 'ku mohon' dengan tatapan memelas.

Haechan mengangkat tangannya ragu, hendak mengetuk pintu namun kembali mengurungkan niat, perlahan tangannya kembali ke sisi tubuh, sedangkan tangannya yang satu memegang perutnya yang amat sakit tak tertahan itu.

Oh siapapun, tolong Haechan sekarang!

Haechan menarik nafas, kepalanya yang pening membuat konsentrasinya sedikit terganggu, juga penglihatan yang jadi samar-samar ditengah minimnya pencahayaan.

Terdengar suara gemericik air dari dalam.

Haechan kembali mengigit bibir, menyandarkan dahinya ketembok disamping pintu, memejamkan mata sejenak. Tak bisa berpikir jernih akibat sakit diperutnya yang kembali menyerang tiba-tiba.

Haechan sudah tidak tahan!

Sedetik kemudian, tercium aroma yang menyengat indra penciumannya.

Lelaki itu meringis. Oke, sekarang Haechan sudah benar-benar tidak bisa tahan.

"BUNDA, AKU KEBELET EEK, BUNDA LAMA BANGET SIH DI DALEM," lantas Haechan berteriak sambil menggedor-gedor pintu.

Ah sungguh, MULES DI TENGAH MALEM ITU GA ENAK!

"Bun..."

Terdengar deheman dari dalam kamar mandi.

"BUN, AKU SAKIT PERUT NIH."

"TUNGGUIN CHAN, BUNDA JUGA SAKIT PERUT, MULES BANGET!" balas Nyonya Lee.

Haechan berjongkok, memeluk lututnya sendiri sambil meringis kesakitan.

Setelah beberapa saat, pintu kamar mandi itu terbuka, Haechan spontan berdiri saat melihat bundanya keluar dengan wajah yang tak enak di pandang.

Tapi Haechan tidak peduli-menurutnya, bundanya yang tercantik sejagad raya.

Hei lupakan,Haechan sakit perut! Buru-buru ia masuk ke dalam kamar mandi.

Paginya pun demikian, Haechan kembali bolak-balik kamar mandi. Bundanya sepertinya sudah agak baikan, syukurlah.

Sejak kemarin, Haechan dan bundanya bolak-balik kamar mandi terus-terusan. Setelah memakan makanan yang di beli sang bunda-yang ternyata sudah tidak boleh di makan-mereka sekeluarga diare.

Haechan keluar dari kamar mandi setelah mengeluarkan semua isi perutnya, tau kan isi perut yang mana? kecuali usus, lambung dan lain-lain ya.

Kakinya bergerak lemas ke arah ruang tamu, kemudian ia menjatuhkan tubuhnya tak berdaya. Wajah Haechan saat ini benar-benar pucat, terlihat seperti orang sakit.

Di ruang tamu ada Haesoo yang sedang bermain masak-masakan.

Gadis kecil itu beralih menatap kakak laki-lakinya, memandang Haechan miris. Untung saja, saat berebut makanan dengan Haechan kemarin malam, Haesoo tidak kebagian.

Haesoo sangat ingin tertawa jika saja tidak melihat wajah Haechan yang terlihat seperti mayat hidup.

"Makanya, jadi orang tuh jangan rakus, bang!" gadis kecil itu tiba-tiba saja menyahut.

Sweet But Psycho || JAEMINJU✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang