Epilog (The End)

1.9K 156 20
                                    

Sebelum membaca, ada baiknya klik dulu tanda ★ di pojok kiri ☜ bawah ☟ agar aku, jadi semangat nulisnya.

I hope u enjoy:3
~Happy reading~












Bolehkah Jaemin menentang takdir? Bolehkah ia menyalahkan Tuhan yang telah merenggut orang tercintanya dengan sangat kejam? Jika boleh memilih, Jaemin sangat ingin menghentikan waktu, membawa sang istri kembali ke rumah dan hidup bersama seperti seharusnya impian mereka.

Jika boleh, sekali saja. Jaemin ingin... tangan itu balas menggenggamnya. Jaemin ingin... senyum itu kembali terukir. Meski yang paling ia inginkan, adalah kedua kelopak mata indah itu terbuka. Setidaknya sekali saja, sebab Jaemin rindu dengan binar pandangan netra bening itu.

Jangan pergi sebelum berpamitan, itu tidak baik. Tidak sopan namanya.

"Jaemin, maafkan saya dan kami semua. Anda tau sendiri kondisi yang Minju sangat lemah, syukurlah ia dapat bertahan hingga sekarang ini."

"Katakan yang lebih jelas, dokter," desis Jaemin dengan suara rendah, semakin memperkeruh suasana disana.

Sang dokter menghela nafas, ia menggeleng pelan, raut wajahnya penuh penyesalan. "Kim Minju, telah... meninggal...."

Jaemin menutup matanya sembari menahan napas sejenak, kemudian mata itu terbuka perlahan, terlihat matanya mulai berkaca-kaca. "Tidak! Apa yang hendak anda katakan? Bohong itu tidak baik..." ujarnya lirih.

"Jaemin-ah, Maaf. Kami telah berusaha sekuat tenaga menyelamatkannya, tapi Tuhan berkehendak lain."

Tangisan orang-orang disana pecah saat itu juga.

"DIAM! MINJU-YA!! MINGGIR, AKU INGIN MELIHAT ISTRIKU!!" Jaemin berteriak seperti orang kesetanan, menerobos dokter dan beberapa perawat di depan ruang rawat inap Minju.

Tubuhnya menegang kala langkahnya terhenti di sana, ia menatap tak percaya seseorang yang terbaring lemah di bangsal rumah sakit.

Jaemin menghampirinya, membawa tubuh kaku sang istri kedalam pelukannya. Tangannya terulur, mengusap-usap kepala Minju pelan.

"Minju-ya, ayo bangun. Kita harus pulang. Semakin lama menginap di sini, semakin mahal bayarannya. Kita kan punya rumah sendiri, kamu bisa tidur dirumah saja," katanya. Jaemin menggoyang-goyangkan pelan tubuh Minju, berusaha membangunkan sang istri. Meski sia-sia.

"Minju... buka mata kamu, dan bilang ke orang-orang diluar sana kalo kamu baik-baik aja, Minju-ya."

"Ayo pulang, Jiyeon kangen mamanya. M-minju? Kamu denger aku kan?"

"Hey, sayang. Minju? T-tidak!!"

Jaemin kembali ke posisi semula, dekapannya pun sudah ia lepaskan. Yang Jaemin lakukan saat ini hanya mematung sembari menatap Minju.

"Pembunuh... aku pembunuh! Aku membunuh istriku sendiri!! Tidak, Minju-ya, aku akan menyerahkan diri ke polisi. Cepat buka mata kamu!! Minju?"

Waktu terasa berhenti, dan dunianya runtuh seketika.

Lalu setelahnya, tangisan pilu di ikuti raungan kesedihan milik Jaemin terdengar seantero ruangan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet But Psycho || JAEMINJU✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang