(1) Kehidupan Baru Yang Melelahkan

1.4K 47 0
                                    

"Hai."

Aku menoleh kaget lalu tersenyum pada gadis cantik di sampingku.

"Hai."

"Gue boleh duduk sama lo?" Tanyanya sambil melirik bangku disebelahku.

Aku langsung mengambil tasku yang berada di kursi itu lalu mengangguk ke arahnya. Dia tersenyum dan langsung duduk di sebelahku.

Aku kembali memusatkan perhatian pada handphone di genggamanku. Sebenarnya sejak tadi aku sedang sibuk memperhatikan instagram milik Sara. Tiba-tiba saja pagi tadi, terdapat notifikasi bahwa Sara baru saja mengunggah foto baru.

Aku pun penasaran hingga kini akun instagram itu terpampang jelas di layar handphone-ku. Dan sepertinya aku harus menyesali rasa penyesalanku ini. Karena foto itu adalah foto dimana dengan mesra Adin menaruh dagunya di bahu Sara dan memeluk perempuan itu.

Melihat itu rasanya aku ingin mengeluarkan semua kata cacian di dunia ini.

"Hai," Aku menoleh ketika mendengar suara perempuan disebelahku, "Boleh kenalan?"

Aku tersenyum lalu mengulurkan tanganku, "Boleh, nama gue Keyla." .

Dia menerima uluranku. "Nama gue Ziana." Ucapnya dengan senyum manis.

Aku pun balas tersenyum. Ziana begitu cantik, senyumnya mampu menambah wajah itu makin mempesona.

Bruk.

Aku dan Ziana refleks menoleh pada kursi di depan kami. Ada seorang laki-laki yang sepertinya baru saja duduk. Laki-laki itu langsung menoleh dan menampakkan cengirannya. Dapat ku lihat Ziana menghela napas beratnya.

"Ngapain lo disini, Dit?" Tanya Ziana pada laki-laki di depannya.

"Loh? 'Kan kita sekelas beb. Masa lupa sih, ah."

"Demi apa? Sial banget gue. Ngapain sih lo harus masuk sini?"

"Kok gitu sih beb, 'kan kita emang udah ditakdirkan selalu bersama. Ga inget kita dari orok barengan?"

"Apaan? Jijik banget." Ucap Ziana seraya menatap horor laki-laki di depannya. "Gue tuh cuma males kalo nanti fans anarkis lo cakar-cakar gue."

"Tenang aja, gue bakal selalu di samping lo."

"Ngomong sono sama batu."

Aku memandang bodoh ke arah mereka berdua.

Jadi mereka berdua saling kenal? Kalo di liat dari cara ngobrol mereka, kayaknya sih akrab banget. Atau jangan-jangan, mereka berdua malah pacaran? Tadi si cowo ngomong 'beb' ke Ziana bukan?

"Jangan dong. Kayak orang gila gue ngomong sama batu."

"Terserah lo, deh. Gue mau ngobrol ama temen baru gue aja."

Ziana berbicara dengan gaya pamer sambil berpindah arah duduknya menjadi menghadapku.

"Loh? Ga. Masa lo malah ngobrol sama cewe ini sih?"

"Dia punya nama, Dit. Namanya Keyla."

Mendengar namaku terpanggil, aku langsung menoleh ke arah Ziana lalu ke arah laki-laki itu.

Aku mengulurkan tangan ke arahnya, melakukan ritual yang biasa dilakukab ketika berkenalan. Laki-laki itu hanya menatap tanganku yang masih setia terulur di hadapannya.

"Aditya Rifky. Adit" Ucapnya jutek tanpa menerima uluran tanganku.

"Dih, apa-apaan sih lo. Sok cuek amat ama temen gue." Protes Ziana saat melihat tingkah Adit.

Adit memasang wajah tak terima, "Kok gue dimarahin sih?"

"Maag ya, Key. Dia emang gitu, nyebelin banget."

Hidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang