Prolog

2.7K 204 22
                                    


Cinta hanya akan menghancurkan segalanya. Segala hal yang didasari dengan cinta akan berakhir sama. Kehancuran, kesedihan, perpecahan, dan penghianatan.

Hai, aku Yoo Jeongyeon. Aku gadis berumur 30 tahun, aku adalah seorang perampok dan pembunuh.

Semua itu bermula saat aku kecil. Aku besar di panti asuhan tanpa kasih sayang kedua orang tua. Saat aku keluar dari panti asuhan diumur 17 tahun, kehidupanku tak beraturan. Awalnya aku kerja serabutan menjadi pegawai toko dan pelayan restoran. Namun, suatu hari sekelompok orang mengajakku untuk ikut bekerja dengan mereka.

Aku tertarik karna mereka menjanjika uang yang sangat banyak saat itu. Namun saat aku ikut, ternyata mereka bekerja sebagai perampok.

Hari itu perampokan kami berhasil. Kami membawa banyak uang dan aku mendapatkan bagianku. Sejak hari itu, aku tinggal bersama orang orang itu. Mereka sekumpulan anak muda seumuranku. Ada 2 pria dan 2 wanita, bila dihitung denganku kami menjadi berlima.

Kami memang hidup di sebuah apartemen yang tak cukup besar. Tapi itu membuat kami menjadi lebih dekat dengan satu sama lain. Aku merasa seperti keluarga saat bersama mereka.

Suatu hari, setelah setahun kami tinggal bersama, salah satu teman perempuan dari kelompokku yang bernama jieun, mengungkapkan perasaannya padaku. Ia bilang bahwa ia telah jatuh cinta padaku sejak lama. Aku yang saat itu masih labil pun akhirnya menerima perasaan jieun. Sejak saat itu kami pun berpacaran tanpa ada yang mengetahui.

Kami sering bercumbu disaat yang lain sedang tidak ada dan kami sangat mencintai satu sama lain. Aku sangat bahagia pada kehidupanku di umur 18 tahunku itu karna jieun dan karna perampokan yang kami lakukan selalu berhasil, jadi itu membuatku memiliki banyak uang.

Namun, suatu hari, hubungan kami merenggang. Aku tak tahu mengapa tapi jieun tiba tiba cuek kepadaku. Hingga suatu malam aku terbangun karena suara berisik dari kamar sebelah. Aku pun keluar untuk memastikan. Dari pintu kamar sebelah yang terbuka sedikit aku dapat melihat jieun sedang bercinta dengan salah satu teman laki lakiku. Saat itu juga aku murka dan langsung meneriaki mereka.

Aku kira jieun akan merasa bersalah, tapi ternyata tidak. Mereka sama sekali tak menghiraukan aku. Hatiku hancur berkeping keping malam itu. Aku tak berbicara banyak pada teman temanku semenjak malam itu. Apalagi jieun semakin dekat dengan bumjae, teman laki lakiku.

5 hari dari kejadian itu, kami kembali merampok sebuah toko emas. Namun karena emosi pribadi ku pada bumjae dan juga jieun, kami pun bertengkar hebat disaat sedang merampok. Itu membuat waktu kami terbuang dan polisi pun tiba tiba datang. Kami yang ketakutan pun langsung berlari kalang kabut. Kami dikejar oleh para polisi. Saat itu aku, bumjae, dan jieun sama sama berbelok ke suatu gang buntu. Kami pun terkepung oleh polisi.

Aku dan bumjae dengan sigap melawan 2 polisi di hadapan kami. Saat itu aku hendak menembak polisi itu dengan pistol miliknya yang terjatuh. Aku kira itu pistol peluru karet atau pistol listrik. Tapi, ternyata aku salah. Dengan hitungan milidetik aku menembakan peluru besi menembus dada polisi itu.

Aku pun syok dan kaget. Aku tak bergerak sedikit pun bahkan saat bumjae dan jieun kabur, aku bahkan tak menyadarinya. Hingga 3 orang polisi datang dan langsung meringkus ku.

Sejak hari itu, aku tak percaya yang namanya cinta. Sejak hari itu, aku tak percaya pada hubungan apapun. Pertemanan, persahabatan, percintaan, dan keluarga semua sama. Semua pasti akan menghianati aku.

Aku di vonis penjara 10 tahun karna perampokan dan pembunuhan. Aku merampok bersama 4 orang, namun aku dipenjara sendirian. Aku menganggap mereka keluarga, tapi mereka hanya menganggapku sampah saja.

Luka itu tak pernah hilang bahkan sehari pun saat aku hidup di penjara. Beberapa tahanan lain sering kali mengajakku berkenalan atau sekedar mengobrol. Tapi aku tak tertarik menanggapi mereka. Aku nyaris tak pernah berbicara pada siapa pun. Aku lebih nyaman sendirian dan memikirkan rencanaku.

10 tahun aku dipenjaran, 10 tahun aku memikirkan sebuah rencana besar. Sebuah rencana yang akan aku lakukan begitu keluar dari sini. Aku akan membalas dendam pada dunia. Aku akan menjadi orang yang kaya raya agar aku bisa mendapatkan kebahagiaanku.

Sekecil apapun kemungkinan yang terjadi telah aku pikirkan. Rencana ini pasti akan berhasil. Aku sudah memikirkan semuanya. Akan aku buktikan kepada seluruh dunia.







































Sebuah cerita yang saya pikirkan saat saya sedang makan baso(๑-﹏-๑)

VOMENT

The Love HeistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang