Mina POVSemenjak malam itu, aku dan Yoo menjadi lebih dekat. Yoo selalu membawakan makanan ke kamarku dan sering kali mengajak aku mengobrol. Aku menyukainya, dia sangat baik padaku.
*tok tok tok
"Pinguin" Panggil Yoo dari luar kamarku.
Begitu aku membuka pintu, ternyata ia mengantarkan makan malam untukku.
"Makanlah" Ucapnya hendak meninggalkan aku.
Aku langsung memegang tangannya dan menariknya masuk ke dalam kamarku. Nampan yang ia berikan aku taruh di meja lalu aku beralih memeluknya erat.
"Ada apa pinguin?" Tanya nya sambil mengelus lembut kepalaku.
Aku pun beralih menatapnya dan dengan cepat berjinjit untuk mencium bibirnya. Yoo langsung melumat bibirku dan memegang tengkuk ku. Dia memegang pinggangku dengan tangan yang satunya membuat kami tak berjarak.
Lumatannya sangatlah lembut dan aku sangat menyukainya. Aku mencintai Yoo. Dia membawaku ke kasur dan kami melanjutkan lumatan kami. Saat kami sama sama tiduran, bibir kami terlepas. Yoo menatapku dengan penuh cinta. Dia mengebelakangkan rambutku lalu mencium keningku.
"Saranghae" Bisik nya sambil mendekapku erat.
"Nado" aku pun membalas pelukannya.
Setelah itu Yoo lanjut melumat bibirku sangat intens sambil meraba perutku. Tangan nya membuat aku geli namun tubuhku menjadi terasa lebih panas. Yoo membuka kaosku di sela sela lumatannya. Ciuman Yoo beralih ke leherku, ia menciuminya sambil meremas dadaku.
.
.
.Pada pagi harinya, aku terbangun di pelukan Yoo. Tubuh polos kami saling berbagi kehangatan di dalam selimut. Wajahnya sangat dekat dengan wajahku dan itu membuatku bahagia di pagi hari ini.
Sejak malam itu kami semakin dekat. Yoo sering kekamarku dan bercumbu hingga tertidur bersamaku. Aku sangat bahagia memiliki Yoo dihidupku. Yoo sangat mencintaiku begitu juga dengan aku.
Mina POV end.
Sejak kejadian mina mengamuk, jeongyeon jadi bertekad untuk menyembuhkan atau setidaknya mengurangi penyakit mental Mina. Jeongyeon tak tahu mengapa tapi ia merasa ia harus membantu gadis itu.
Tapi jangan salah sangka, jeongyeon tak menganggap spesial mina. Ia tak menganggap mina temannya atau bahkan pacarnya. Ia hanya ingin membantu orang yang ia kenal sekaligus rekan bisnisnya.
Jeongyeon pun membaca beberapa situs kesehatan mental di internet yang membahas skizofrenia. Jeongyeon mempelajari berbagai hal mengenail penyebab, contoh kelainan, dan cara mengatasi atau mengobati. Semua situs menyarankan pengobatan atau terapi dengan psikolog, namun karna itu tak mungkin jeongyeon pun berusaha mempelajarinya sendiri. Jeongyeon mengambil notes dan menulis segala macam informasi dari internet.
"Sedang apa?" Tanya Momo yang tiba tiba memasuki ruang berkumpul.
"Skizofrenia? kau benar benar mencari tahu penyakit mina yah ternyata" Momo membaca notes jeongyeon.
"Aku tak tega melihatnya" Ucap jeongyeon.
"Dia sudah berkali kali ganti psikolog tapi penyakitnya tak kunjung sembuh atau setidaknya berkurang. Aku tak yakin kau dapat membantunya tapi, melihatmu yang berhasil menaklukannya sejak pertama kali, membuat aku sedikit memiliki harapan" Ucap Momo
"Apa dia punya trauma masa lalu?" Tanya jeongyeon.
"Orang tua masing masing dari kami ber 3 adalah anggota yakuza. Kalau orang tuaku dan Sana di penjara, orang tua Mina dibantai habis di depan matanya saat ia berumur 6 tahun." Momo pun sedikit menyesal bila mengingat hal itu.
"Huft ini sangat berat untuknya." Jeongyeon menghela nafas.
"Bila kau berhasil membantunya, aku akan menjadi orang pertama yang mengucapkan terima kasih padamu" Momo pun tersenyum.
"Aku akan berusaha" Jeongyeon pun pun mengangguk mantap.
Sejak saat itu, setiap malam ia selalu datang ke kamar mina untuk melakukan konseling kecil kecilan atau sekedsr mengajaknya mengobrol dengan tujuan dapat membuat mina menjadi lebih bisa berbicara dan mengekspresikan dirinya.
Sejak saat itu, mina menjadi lebih banyak berbicara namun hanya kepadanya. Dan mina juga tidak pernah lagi menyakiti dirinya sendiri.
*Flashback off
"Kau melakukan dengan baik hari ini" Puji jeongyeon sambil tersenyum.
"Gomawo" Ucap Mina malu malu.
"Capt, pencetakan uang sudah dimulai." Ucap dahyun dari in ear.
"Waktu kita sampai besok malam, tiap jam mesin itu akan menghasilkan 500 juta won. Kau urus di tempat percetakan, aku akan ke brangkas." Ucap Jeongyeon.
"Ne" Balas dahyun.
"Ayo pinguin, mari kita bekerja." Ajak jeongyeon pada mina.
"Ne" mina pun berdiri lalu pergi bersama jeongyeon ke brangkas.
"Kau sudah selesai?" Tanya jeongyeon pada nayeon sesampainya di brangkas.
"Baru saja" Jawab nayeon.
"Kalau begitu ayo kemasi uang yang ada disini" Ajak jeongyeon pada Mina dan Nayeon.
"Ne" Ucap Nayeon.
Mereka pun mengambil tas tas besar dan mengisi penuh tas tas itu dengan uang.
"Apa kau yakin cara itu akan berhasil?" Tanya nayeon membuka pembicaraan.
"Apa kau yakin?" Tanya jeongyeon balik.
"Itukan rencana mu, mengapa bertanya balik" Nayeon pun memasukan uang ke tas yang kedua.
"Yang menghipnotis semuanya kan kau, jadi kalau gagal yaa itu berarti salahmu" Jeongyeon pun menyusul dengan memasukan uang ke tas kedua.
"Hais, ini takkan gagal! kau pikir aku tak bisa bekerja dengan baik?" Nayeon mulai kesal.
"Ani, kau hanya tak bisa percaya pada dirimu dengan baik." Nayeon pun terdiam saat mendengar perkataan jeongyeon.
bingung ga?
coba yang bingung komen..VOMENT
eps selanjutnya 1 jam lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Heist
FanfictionCinta hanya akan menghancurkan segalanya maka dari itu tidak boleh ada cinta diantara kita. Ini semua hanya bisnis, jadi jangan hancurkan dengan keegoisan perasaan kalian. Inspired by: Focus (2015) Now you see me (2016) La casa de papel (2017) Joke...