*Dug dug dug dugSuara musik yang di sebuah bar mengalun dengan sangat keras. Seorang wanita berpakaian sexy sedang menatap kearah panggung sambil menyisip martini nya. Wanita itu sedang menikmati penampilan dance dari temannya. Disamping wanita tersebut ada seorang gadis yang menggunakan dress dan jaket berkupluk ia sedang bermain nitendo switch nya sambil memakai headphone nya tanpa mempedulikan keadaan sekitarnya. Tak lama, teman mereka yang berada diatas panggung pun turun dan menghampiri keduanya.
"Kau sudah selesai?" Tanya Sana.
"Ne, mau pulang sekarang?" Tanya Momo sambil menenggak sampanye.
"Mina sudah bosan" Balas Sana sambil menengok ke arah gadis yang masih sibuk menatap nitendonya.
"Baiklah ayo pulang" Ajak momo
"Mina, ayo pulang" Ajak Sana sambil menggoyangkan bahu Mina.
Mina hanya menatap Sana datar lalu memasukan nitendonya ke tas kecil nya.
"Mau ke toilet" Ucap Mina sambil berjalan menuju toilet.
"Baiklah kami tunggu diluar" Ucap Momo.
Momo dan Sana pun berjalan menuju parkiran. Di tempat parkir terlihat ada seseorang yang sedang bersandar di mobil mereka. Orang itu memakai hoodie dan juga masker. Seluruh pakaiannya serba hitam.
"Siapa?" tanya Sana pada Momo.
"Ntahlah, kalau merepotkan bereskan saja aku sudah lelah." Balas Momo santai.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Sana dengan senyumannya.
"Minatozaki Sana, Hirai Momo." Orang itu berjalan selangkah mendekati Sana.
"Kau siapa?" Tanya Sana sambil maju selangkah dengan imut.
Orang itu mengeluarkan sebuah kartu dengan lambang topeng kitsune dan memberikannya pada Sana.
"500 juta won. Bekerjalah denganku." Ucap orang itu singkat.
"Kau bercanda..." Sana pun terkekeh meremehkan.
"Kau tahu, aku tak punya waktu melayani orang aneh sepertimu. Maukah kau menyingkir, aku ingin pulang." Pinta Sana sambil memajukan wajahnya pada orang itu.
"Kalau aku menyingkir, itu tandanya kau setuju." Balas orang itu masih tak bergeming.
"Fufufu, aku tak biasa bekerja pada orang yang aku bahkan tak tahu wajahnya" Sana pun masih tetap pada posisinya.
Orang itu pun menurunkan kupluknya dan membiarkan Sana menatap matanya yang terlihat sangat tajam.
"Aku kira kau laki laki, maaf aku tak tertarik pada perempuan." Sana pun terkekeh meremehkan. Namun orang itu segera memajukan wajahnya hingga sana dapat merasakan hembusan nafas hangat orang itu di wajahnya. Hal itu sontak membuatnya kaget dan gugup. Sana langsung memundurkan tubuhnya dan menatap momo. Hal itu membuat momo yang sedari tadi hanya memperhatikan, akhirnya maju.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Heist
FanfictionCinta hanya akan menghancurkan segalanya maka dari itu tidak boleh ada cinta diantara kita. Ini semua hanya bisnis, jadi jangan hancurkan dengan keegoisan perasaan kalian. Inspired by: Focus (2015) Now you see me (2016) La casa de papel (2017) Joke...