•Chapter 2•

28 4 1
                                    

Hari ini Freya sudah siap dengan t-shirt abu-abu dan celana jeans. Freya sudah berada di lobi apartemennya dan hendak berjalan menuju ke arah parkiran untuk mengambil mobilnya. Namun langkahnya terhenti saat melihat seseorang datang menghampirinya. Dan orang itu adalah Bryan.

"Freya, pagi," kata Bryan.

"Hehe, iya. Lo ngapain ke sini??" tanya Freya.

"Ya gue mau jemput lo lah," jawab Bryan dengan mantap.

"Hehehe," Freya mulai kaku.

"Yaudah, ayo naik. Nih gue udah siapin helm buat lo," kata Bryan sambil menunjukkan helm warna pink yang dibawanya.

Freya pun berpikir bagaimana cara untuk menghindari laki-laki yang ada di hadapannya saat ini.

"Eh, apaan tuh?!?" kata Freya sambil menujuk ke sembarang arah.

Dan bodohnya, Bryan pun terkecoh dan berpaling menatap ke arah yang ditunjuk oleh Freya. Melihat pandangan Bryan yang teralihkan, Freya pun langsung mengambil langkah seribu menuju ke mobilnya dan meninggalkan Bryan.

"Freya!!! Kok lo kabur sih!?!?!" kata Bryan karena ditinggal kabur oleh Freya.

Ya, mau tak mau Bryan pun harus pergi ke kampus sendirian tanpa Freya. Uhu, poor Bryan.

Sesampainya di kampus, Freya pun langsung dapat dengan mudah menemukan ketiga sahabatnya sedang makan di kantin.

"Lo tebak, gue ketemu sama siapa tadi pagi!!" kata Freya menggebu-gebu.

"Siapa??" kata Sekar.

"Bryan??" kata Elina.

"Iya bener banget lo Lin. Masa tadi dia nyamperin gue ke apartemen gue, terus dia bilang mau ke kampus bareng gue. Untung gue bisa kabur tadi," kata Freya.

"...," ketiganya hanya diam dan menyimak.

"Eh, lo tau darimana kalo gue ketemu dia??" kata Freya karena merasa janggal dengan jawaban Elina.

"Tuh, gue liat ada cowok yang lagi jalan ke sini buat nyamperin lo," kata Elina sambil menunjuk ke arah pintu kantin.

Freya pun menoleh dan mendapati yang dimaksud oleh Elina adalah Bryan.

"Aduh, bisa mati muda gue kalo gini terus," kata Freya.

"Freya, nih coffee latte kesukaan lo," kata Bryan sambil menyerahkan satu kaleng kopi pada Freya.

"Eh...," kata Freya.

"Nih, ambil," kata Bryan.

Melihat hal yang terjadi antara Freya dan Bryan, membuat Elina, Sekar dan Indira tersenyum geli.

🎼🎸🎼🎸🎼

"Sial. Dia tetap gak berhenti ngeganggu gue," umpat Freya.

"...," Elina, Sekar dan Indira hanya bisa diam.

"Lo pada bayangin aja gue terus aja diikutin sama dia. Gue rasa kalo dia bisa masuk ke dalam toilet cewek, dia juga bakal ngikutin gue sampe sana," kata Freya hampir frustasi.

"Kan gue udah bilang, kalo dia itu gak main-main," kata Sekar.

"Kemarin lo pada bilang kalo gue cuekin dia bakal berhenti sendiri. Dia gak bakal gangguin gue lagi. Lah ini apaan?? Dia tetap ngejar-ngejar dan ngeganggu gue," kata Freya.

I'm Your Alpha , You're My OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang