•Chapter 3•

23 3 0
                                    

Bryan pun menarik tangan Freya untuk masuk ke area festival musik itu diadakan.

Mereka pun menuju salah satu stand permainan lempar kaleng.

"Nih, lempar kalengnya," kata Bryan sambil menyerahkan sebuah bola kasti pada Freya.

Freya pun menerima bola kasti itu dan melemparnya ke arah kaleng-kaleng yang sudah disusun sedemikian rupa dengan malas. Ya, tentu saja hasilnya sangat buruk. Freya tidak mengenai satu buah kaleng pun.

"Freya, lo payah banget," kata Bryan.

"...," Freya hanya diam.

"Biar aku coba," kata Bryan.

Bryan pun melemparkan bola kasti yang ada di genggamannya ke arah kaleng di stand itu, dan hasilnya Bryan menjatuhkan beberapa kaleng dan beberapa masih berdiri tegak.

Freya yang sedari tadi sudah bad mood akhirnya berpikir untuk menjalankan rencana lain yang sudah dipersiapkannya bersama dengan tiga sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Elina, Sekar dan Indira.

--------------------------------------------------------------
Beberapa hari yang lalu

"Tapi, kalo rencana pacar palsu itu gagal gimana?? Lo pada tau kan dia orangnya gimana," kata Freya pada ketiga sahabatnya itu.

"Lo tenang aja, kita udah siapin rencana B," kata Elina.

"Apaan??" tanya Freya penasaran.

"Semua yang lo butuhin ada disini," kata Elina sambil mencari sesuatu di dalam tasnya.

"...," Freya hanya diam dan menunggu.

"Lah, mana?? Tadi di tas gue," kata Elina karena tak menemukan barang yang dicarinya.

"Nih," kata Indira sambil menyodorkan sebuah plastik zip lock kecil berisi serbuk putih.

"Nah, ini dia," kata Elina.

"Apaan tuh?? Jangan bilang kalo lo pada nyuruh gue buat ngeracunin dia?!? Ya ampun, gue masih punya hati nura-" kata-kata Freya pun terpotong.

"Ssssht," Indira mendesis sambil mengarahkan telunjuknya ke arah mulut Freya.

"Ya, kita gak segila itu juga kali Frey. Itu cuman obat tidur," kata Elina.

"Ooo, ngomong dong," kata Freya.

"Gimana mau ngomong kalo lo langsung nyamber kaya gledek," kata Sekar.

"Hehehehe," Freya pun hanya bisa cengengesan.

"Jadi gini, kalo nanti rencana pertama kita gagal. Kita gunain rencana B. Jadi nanti lo cari cara buat ngasih obat tidur ini ke Bryan," kata Elina menjelaskan.

"Terus nanti kalo dia udah tidur pules, gimana?! Ribet gue ntar," kata Freya tidak mau repot mengurusi Bryan.

"Nanti kita yang urus. Lo tenang aja," kata Indira.

"Oh, oke," kata Freya setuju sambil mengambil obat tidur itu dari tangan Elina.
--------------------------------------------------------------

"Eh, lo pasti haus kan. Bentar gue beliin minuman," kata Freya kemudian langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari Bryan.

"Aneh," kata Bryan kemudian kembali mencoba permainan lempar kaleng yang tadi dimainkan olehnya dan Freya.

🎼🎸🎼🎸🎼

Setelah berjalan sedikit menjauh dari stand permainan lempar kaleng tadi, Freya pun menemukan satu stand yang menjual berbagai macam minuman.

I'm Your Alpha , You're My OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang