3) "Aroline!"

17 4 0
                                    

Aroline & Ezra

Siang pun berganti malam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Siang pun berganti malam. Malam ini Aroline punya banyak tugas yang perlu ia kerjakan. Sejam berlalu ia sekarang sedang beristirahat sebentar. Satu pesan masuk ke dalam suatu aplikasi di handphone nya.

Lo harus liat ini, Lin.
Kiera mengirim pesan itu dibarengi gambar Ezra dengan seorang perempuan yang belum pernah Aroline lihat sebelumnya.

Itu siapa? Lo dapet darimana foto itu?
Aroline membalas pesan Kiera. Baru kali ini Aroline melihat foto tersebut. Padahal setiap membuka aplikasi instagram ataupun twitter yang pertama kali ia lihat ialah akun Ezra.

Gue juga enggak tau itu siapa. Foto itu gue dapet dari akun menfess sekolah.
Balas pesan dari Kiera.

Pacarnya kali ya? Lagian gue ngapaih sih pake sok sok beusaha deketin Ezra. Padahal selama ini gue enggak pernah keliatan dimata dia.
Aroline mengirim pesan itu dan langsung mematikan handphonenya agar ia kembali belajar.

Selesai belajar, Aroline tidak ada niatan untuk tidur. Ia pun melanjutkan membaca buku romantis milik dirinya.

———————————————————————

Beberapa hari berlalu. Hari ini, Aroline mempunyai kegiatan padat. Sebenarnya, kegiatan itu tidak terlalu penting, namun sudah menjadi kebiasaan Aroline untuk berkunjung ke toko buku setiap Sabtu siang. Ia pun datang ke toko buku tepat pukul 12 siang.

Aroline suka dengan buku, apalagi buku buku romantis. Dapat dibilang Aroline merupakan perempuan yang cinta dengan hal-hal romantis. Terkadang ia juga berfikir melakukan hal tersebut dengan orang yang ia sukai, Ezra. Memang mustahil untuk mendapatkan laki-laki itu, namun Aroline tidak dapat memilih siapa yang dipilih oleh hatinya.

4 Jam berlalu, Aroline keluar dari toko buku dengan enam buku romantis baru yang sangat ia nantikan untuk baca. Ia tidak langsung pulang, tetapi perempuan itu langsung menjalankan rencana keduanya yaitu pergi ke perpustakaan. Ia berencana untuk berada di sana sampai malam, suasana perpustakaan membuat dirinya tenang dan lebih fokus dalam membaca bukunya. Saat sampai di mobilnya, suatu notifikasi pesan muncul.

Halo jelek, gimana kabarnya?
Erik. Kakak laki-laki Aroline mengirim pesan itu.

Lo kok ngatain gue sih! gue baik kok, kakak gimana?
Balas Aroline sambil masuk ke dalam mobil sedan nya itu.

Lagian lo ngelupain kakak lo yang ganteng ini. Gue baik juga, papa mama gimana?
Tidak lama, Erik pun membalas pesan adeknya itu.

Siapa juga yang ngelupain kakak jahat satu ini. Papa mama juga baik. Kakak kapan pulang?
Aroline menunggu selama 5 menit namun tidak ada pesan balasan. Ia pun menyalakan mobilnya dan pergi ke perpustakaan.

Sesampainya di perpustakaan, Erik baru balas pesan Aroline.

Bulan depan? gue sekarang masih pekan ujian. Nanti gue kabarin lagi. Kangen ya lo sama gue?
Balasan Erik dibarengi dengan emoji meledek.

Iya nih, gue kangen orang yang bisa gue minta anter jemput sekolah. Gue males banget bawa mobil sendiri.
Aroline membalas pesan itu sambil mencari-cari buku yang akan ia baca.

Makanya cari pacar. Sukanya baca romantis, tapi gebetan aja ga punya.
Aroline dapat mendengar suara Erik yang meledek. Perempuan itu memang tidak pernah memberi tau rasa sukanya terhadap Ezra kepada siapapun kecuali temannya.

Ih ngeselin banget! Nanti gue kabarin Olive, kalo lo ngebully gue biar dia marahin lo.
Olive merupakan pacarnya Erik. Mereka sudah lama berpacaran bahkan dari awal SMA mereka sudah bersama. Sekarang mereka menjalani hubungan jarak jauh, dikarenakan Erik yang kuliah di Australia dan Olive yang kuliah di Indonesia. Walaupun berbeda negara, hubungan mereka tetap baik baik saja. Aroline terkadang iri dengan hubungan mereka yang kuat, sedangkan Aroline saja belum bisa berbiacara lama dengan orang yang ia sukai.

Males banget mainannya ngancem. Buruan sana cari pacar, biar gue juga enggak khawatir kalo lo pergi-pergi sendiri.

"Cari pacar gimana sih! orang yang gue suka aja mustahil buat gue miliki." Ucap Aroline kesal seakan ia berbicara langsung dengan Erik.

Lah kalo ternyata pacar gue aneh-aneh gimana? tetep aja lo bakalan khawatir sama adek lo yang cantik ini. Balas Aroline yang kembali duduk di kursi perpustakan setelah mendapatkan buku yang ia ingin baca.

Pacar lo nanti gue uji dulu, kalo emang orangnya aneh enggak mungkin bisa jadi pacar lo. Enggak akan gue biarin adek gue sama laki-laki yang enggak bener.
Ini lah sisi yang dapat membuat perempuan meluluh. Aroline sendiri suka dengan sifat kakanya yang protektif.

Udah ah, jadi bahas pacaran enggak jelas. Gue lagi ada di perpustakaan, nanti gue hubungin lo lagi. Semangat belajarnya!
Balas Aroline yang ingin fokus untuk membaca buku dihadapannya itu.

Oke, hati hati dan pulangnya jangan malem-malem. Gue mau ke kampus ada kuliah siang. Talk to you later, adek jelek.
Setelah pesan itu, Aroline pun memfokuskan dirinya dalam membaca buku.

Perpustakaan itu tutup pukul 12 malam. Pada pukul 11 malem, Aroline bersiap-siap untuk pulang. Di dalam perpustakaan pun tinggal ia dan penjaga perpustakaan tersebut. Tidak ingin menahan penjaga untuk lebih lama lagi, setelah mendapatkan buku yang akan di pinjam, ia pun langsung berjalan ke arah mobilnya.

Perut yang kosong membuat Aroline pindah arah jalan pulang. Ia ingin mempir terlebih dahulu ke tempat nasi goreng kesukaannya. Saat sudah dekat dengan tempat makan itu, terlihat ada kerumunan orang di kiri. Tidak sempat melihat apa yang terjadi, suara mobil polisi pun membubarkan kerumunan itu, orang-orang berlarian berpencar. Aroline mendadak panik dan takut, namun ia tidak dapat menjalankan mobilnya karena masih lampu merah. Ia pun hanya dapat berharap orang-orang itu tidak melakukan hal buruk yang dapat membahayakan Aroline.

Tiba-tiba ada yang mengetuk kaca mobil Aroline. Detak jantung Aroline pun semakin berpacu, takut dengan apa yang orang itu akan lakukan.

"Aroline!" Teriak orang yang mengetuk kaca mobil itu.

Aroline mengenal suaranya, suara bariton dan rendah.

"Ezra?" Ucap Aroline sambil menurunkan kaca mobilnya.

"Ezra?" Ucap Aroline sambil menurunkan kaca mobilnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

comment and vote pls! thank you <3

Prove It to HimWhere stories live. Discover now