PART 1

26 4 0
                                    

Seoul, Sep 2017

Oh Sehun dan Oh Nara sangat bahagia saat ini. Diusia pernikahan mereka yg hampir menginjak 2thn, bagi Oh Sehun kebahagian keluarga kecil mereka akan semakin lengkap, karena hanya tinggal menunggu 3 bulan lagi buah cinta dari hasil pernikahannya dengan Nara akan segera lahir.

Namun, tidak bagi Nara. Ada yang Nara sembunyikan dari Sehun selama ini, setiap hari Nara merasa cemas dan terus berdoa agar selalu diberi kekuatan hingga hari persalinannya.

Seoul, Maret 2017

Saat ini Nara sedang berada di salah satu rumah sakit yang ada diseoul. Perasaan tidak enak badan yang Nara alami akhir-akhir ini membuat Nara berinisiatif untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.

“Dokter, bagaimana hasilnya? Apakah saya baik-baik saja?” ucap Nara.

Dokter Kim memandang Nara, lalu berkata “Sebernanya ini merupakan berita bahagia, tapi sebelumnya saya ingin bertanya. Apakah penyakit jantung anda sudah membaik? Karena saya melihat rekam medis anda, dan anda memiliki riwayat penyakit jantung lumayan parah. Jawaban anda akan menetukan apa yang akan saya sampaikan berupa berita baik atau buruk”.

Nara terdiam, akhir-akhir dia merasa dirinya baik-baik saja tp Nara tidak dapat memastikan apakah jantungnya  sudah lebih baik atau tidak.

“Akhir-akhir ini, saya baik-baik saja dokter. Saya selalu menjaga pola hidup saya untuk mencegah kambuhnya penyakit saya. Apakah ini berhubungan dengan penyakit saya? Apakah jantung saya semakin buruk?” Nara sangat cemas, nyatanya dia sangat takut jantungnya semakin parah dan Nara belum siap akan itu.

Dokter kim pun berkata “Begini Nara, saat ini kau telah mengandung 8 minggu. Selamat atas kehamilannya Nyonya Oh. Ini merupakan berita bahagia,tapi... “

Dokter Kim menghela nafas lalu melanjutkan perkataannya “ Saya mencemaskan kondisi anda kedepannya. Sebenarnya wanita dengan riwayat jantung bisa menjalani masa kehamilan dengan normal tentu saja dengan kondisi-kondisi tertentu. Namun, berbeda dengan kondisi anda. Anda memiliki riwayat jantung parah, sehingga saya mencemaskan bagaimana proses kehamilan anda kedepannya. Ini sangat beresiko karena dapat membahayakan nyawa anda nantinya, saya memberi saran agar anda memikirkannya terlebih dahulu. Anda tidak perlu terburu-buru membuat keputusan, anda tidak perlu khawatir. Anda bisa menjalani proses kehamilan normal nantinya setelah menjalani prosedur pengobatan, tapi untuk saat ini... “

“Saya ingin mempertahakannya dokter, saya tau kehamilan saya saat ini dapat membahayakan saya nanti nya” ucap Nara sambil tersenyum

“Tapi, saya akan tetap mempertahakannya walaupun nyawa saya taruhannya” ucap Nara melanjutkan.
Dokter Kim terdiam, Nara sudah membuat keputusan dan dokter Kim tidak mampu membantahnya.

Setelah lama terdiam, Nara berucap kembali “Dokter kim, saya mohon bantuan anda. Tolong jangan beritahu suami saya masalah ini, saya tidak ingin dia khawatir karena saya”

Dokter Kim menimpali “Tapi Nara, suami anda harus mengetahui kondisi anda saat ini karena... “

“Dokter Kim, saya mohon bantuannya” ucap Nara memohon, karena tidak tega melihat Nara Dokter Kim pun menyetujuinya.


Seoul, Nov 2017

Semakin hari Nara semakin cemas, usia kehamilannya telah memasuki bulan ke 9. Hari-hari yang ia lalui dengan Sehun terasa cepat. Sama halnya dengan Sehun, Nara sangat tidak sabar untuk bertemu dengan buah hatinya.
Namun, perkataan Dokter Kim pada awal kehamilannya membuat Nara semakin takut akan meninggalkan orang-orang yang dia cintai.

Nara sedang melamun, lalu dia dikagetkan dengan seseorang yang langsung memeluknya dari belakang.

“Apa yang kau pikirkan sayang? “ ya, orang yang memeluknya saat ini adalah Sehun suaminya.

Nara tersenyum, lalu berkata “Hmm, tidak ada sayang. Aku hanya memikirkan masa depan saat anak kita lahir”

Sehun tersenyum dan menyadarkan dagunya pada bahu Nara “Tentu saja masa depan kita akan selalu bahagia, ada kau dan calon anak kita. Aku tidak membutuhkan apa-apa lagi Nara, cukup kau dan anak kita disampingku. Aku merasa sangat bahagia”

Nara terdiam, ia memikirkan adanya kemungkinan tak dapat mendampingi Sehun dan anaknya dimasa depan. Menyadari hal itu hatinya bagai dihatam dengan keras hingga membuatnya agak sulit bernafas, dengan sekuat tenaga Nara berbalik ke arah Sehun dan memberikan senyum terbaiknya kepada Sehun lalu memeluk Sehun dengan erat.











... TO BE CONTINUE...

Peterpan~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang