PART 2

10 4 0
                                    

Seoul, 26 Nov 2017

Malam itu perut Nara terasa sakit.
Nara memegang perutnya dan membangunkan Sehun yang ada disampingnya.

“Sehun, sehun kumohon bangunlah perutku terasa sakit, aku rasa aku ingin melahirkan”

Sehun yang merasa tidurnya terganggu langsung terbangun, dan betapa kagetnya Sehun melihat kondisi Nara yang kacau.

Sehun langsung menggendong Nara kemobil, lalu menelpon ibunya “Ibu kurasa Nara akan melahirkan bisakah ibu ke rumah sakit?”

Ibu Sehun menjawab dan Sehun berkata “Baiklah ibu aku akan menunggumu”.

Sehun langsung menjalankan mobilnya dengan cepat membawa Nara kerumah sakit terdekat.

HOSPITAL

Setelah sampai di rumah sakit, Nara langsung dilarikan keruang operasi.
Sehun menunggu Nara dengan cemas, tiba-tiba dokter Kim keluar dan mengatakan

“Nyonya Oh dalam kondisi kritis karena jantungnya lemah, saya akan berusahan menyelamatkan Nyonya Oh dan bayinya. Hal ini yang saya takutkan. Saya sudah memberitahukan kepada Nyonya Oh resiko yang terjadi bila dia mempertahankan kehamilannya, tetapi Nyonya Oh tetap ingin mempertahankan janinnya. Maafkan saya Tuan Oh selama ini merahasiakannya, Nyonya Oh yang memohon kepada saya untuk tidak memberitahukan kondisinya kepada anda. Sekali lagi saya mohon maaf Tuan Oh” Dokter Kim menundukkan kepalanya dan merasa sangat menyesal.

Sehun terdiam, pikirannya tiba-tiba kosong hingga ia merasa sulit untuk bernafas. Hati nya hancur setelah mendengar penuturan Dokter Kim. Sehun tau Nara memiliki riwayat jantung. Tapi dia tidak tahu, riwayat jantung yang diderita oleh Nara akan berdampak fatal bagi persalinan Nara.

Dokter Kim undur diri memasuki ruang operasi, dan Sehun hanya menatap kosong kepergian Dokter Kim.
“Sehun, sehun bagaimana keadaan Nara sayang?” Ibu Sehun datang, dan langsung menghampiri Sehun.

Sehun belum menjawabnya,  tatapannya masih kosong mengarah keruang operasi. Ibu Sehun yang merasa ada yang tidak beres, bertanya kembali

“Semuanya baik-baik saja kan sayang?” Dengan raut cemas Ibu Sehun memperhatikan Sehun.

Sehun langsung memeluk Ibunya dan berkata “Ibu apa yang harus kulakukan? Mengapa aku sangat bodoh, tidak mengetahui kondisi istriku sendiri”

Sehun menangis tersedu-sedu dipelukan ibunya, Ibu Sehun berusaha menenangkan Sehun dan terus berdoa untuk keselamatan menantunya.

Sehun dan Ibunya masih menunggu proses persalinan Nara yang telah memakan waktu 5 jam. Sehun hanya bisa berdoa untuk keselamatan istrinya dan anaknya.

Sehun belum siap kehilangan Nara ataupun anaknya. Sehun berharap kedua orang terkasihnya selamat, anggap lah Sehun egois.

Tiba-tiba pintu ruang operasi terbuka, Sehun dan ibunya langsung menghampiri Dokter Kim yang keluar dari ruang operasi.

“Bagaimana keadaan istri dan anak saya dok? “ ucap Sehun cemas

Dokter Kim menghela nafas dan Sehun merasa ada yang tidak beres.

“Selamat Tuan Oh, anak anda perempuan. Dia terlahir sehat dan dia sangat cantik”

Ibu sehun dan Sehun mengucap syukur atas kehadiran keluarga baru mereka.

“Lalu bagaimana dengan Menantu saya Dok? Dia baik-baik saja kan? “.

Sehun dan Ibu Sehun menatap kearah Dokter Kim dengan cemas.

Dokter Kim menghela nafas
“Maafkan saya Tuan Oh, Nyonya Oh kritis. Jantungnya sangat lemah saat proses persalinan. Saya mohon maaf Tuan Oh” sesal Dokter Kim
Dokter Kim menunduk mengucapkan permintaan maaf nya.

Peterpan~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang