PART 10

4 1 0
                                    

PART 10

SARANG MUSIC SCHOOL

Nara keluar dari gedung tempat kursusnya dan melihat seseorang yang dikenalinya. Nara menghampiri pemuda tersebut

“Sehun apa yang kau lakukan?” tanya Nara saat berada dihadapan Sehun

Sehun yang awalnya bermain kerikil sambil bersenandung, melihat kearah Nara dan berkata
“Kau sudah selesai? Tentu saja aku menunggumujawab Sehun

“Aku? Kau menungguku? Ada apa kau menunggu ku?” ucap Nara bingung

“Ayo” ucap Sehun menarik tangan Nara dan Nara hanya mengikuti Sehun.

TAMAN

Nara dan Sehun berada ditaman dekat tempat kursus Nara. Sambil memakan ice cream, Nara dan Sehun duduk diatas ayunan taman.

“Nara aku ingin mengatakan sesuatuucap Sehun membuka pembicaraan

“Heem? Ya katakanlah” ucap Nara mengayun-ayunkan ayunannya dan menikmati ice cream nya

Sehun menarik nafas untuk menghilangkan kegugupannya
“Nara, kurasa.. “ ucap Sehun ragu

Kurasa aku menyukai mu... “ ucap Sehun



































Seketika, ayunan Nara berhenti bergerak dan ice cream yang dipegangnya terjatuh. Nara menoleh kerah Sehun dan menatap Sehun yang menundukkan kepalanya

“Kurasa aku menyukai mu Nara. Aku tidak tahu pasti kapan tepatnya aku menyukai mu. Saat aku didekatmu, aku merasa bahagia. Aku suka melihat kau yang sedang fokus dalam mengerjakan sesuatu. Kau terlihat sangat serius tanpa memperdulikan keadaan sekitarmu, tapi membuatku semakin tertarik dengan mu. Aku suka melihatmu diam lalu tiba-tiba tersenyum karena sesuatu hal. Yang membuatku selalu berfikir, apa yang sedang kau fikirkan hingga membuatmu tiba-tiba tersenyum. Aku selalu merasa gelisah, saat kau tidak ada dalam pandanganku. Aku selalu tertawa saat melihatmu tertawa padahal aku tidak mengerti apa yang kau tertawakan. Aku selalu bertanya pada diriku sendiri, kenapa aku seperti ini?” ucap Sehun masih menunduk kan kepalanya

“Dan sekarang aku yakinucap Sehun memandang Nara yang sedang menatapnya

“Aku yakin...
Aku menyukaimu. Ahh tidak, lebih tepatnya aku jatuh cinta padamuucap Sehun dengan percaya diri


Nara hanya terdiam menatap Sehun.


Tiba-tiba Sehun menarik ayunan Nara dan mengikis jarak antara dirinya dengan Nara.




































Nara merasa sesuatu menempel pada bibirnya, Nara masih terdiam dan tidak dapat berkata apa-apa saat Sehun mencium dirinya.

Sehun mencium Nara...

Mengecup bibir Nara dengan lembut, pikiran Nara kosong karena terkejut atas perlakuan Sehun

Karena tidak mendapat respon dari Nara, Sehun memutuskan tautan bibir mereka dan menatap kearah Nara

Nara masih terlihat kaget atas perlakuan Sehun. Sehun tersenyum karena merasa wajah terkejut Nara sangat lucu.

Sehun lalu menarik tengkuk Nara, lalu mempertemukan bibir mereka kembali. Nara yang awalnya kaget atas perlakuan Sehun yang kembali mencium dirinya, akhirnya menutup matanya.

Hannyoung High School

Kejadian kemarin membuat hubungan Nara dan Sehun menjadi canggung.

Sehun teringat kejadian kemarin. Setelah dia melepaskan tautan bibirnya dengan Nara untuk kedua kalinya, Nara menjadi salah tingkah dan pamit pulang meninggalkan Sehun sendiri. Nara juga belum menjawab pernyataan cintanya yang membuat Sehun tidak bisa tertidur semalaman.

Disaat seperti ini, Sehun membutuhkan Sena si pembangkit suasana. Agar tidak ada kecanggungan antara dirinya dan Nara. Mengingat Sena, Sehun baru tersadar akan satu hal. Sena belum terlihat pagi ini. Walaupun Sena sering tertidur dan membolos, Sena tidak pernah terlambat kesekolah.

To Gadis Gila Sena (07.00)
“Kau dimana? Sebentar lagi bel berbunyi
Isi pesan Sehun ke Sena.

15 menit kemudian bel berbunyi dan Sena belum terlihat. Sehun yang khawatir mengirim pesan kembali

To Gadis Gila Sena (07.15)
“Yak Yoon Sena kau membolos? Kenapa kau tidak mengajakku !!!”

To Gadis Gila Sena (07.20)
“Yoon Sena dimana kau?”

To Gadis Gila Sena (07.25)
“Yoon Sena kau mau mati? Kenapa kau mengabaikan pesanku. Balas pesan ku cepat. Atau kau akan tau akibatnya

To Gadis Gila Sena (07.40)
“Sena-yaa kau baik-baik saja? Kumohon balas pesan ku hmm
Aku akan menunggu balasanmu

Sehun bertubi-tubi mengirim pesan ke Sena. Sehun merasa khawatir dan berkali-kali menghela nafasnya saat Sena tidak membalas pesannya. Ada apa dengan Sena. Sena tidak pernah seperti ini.

Tanpa Sehun sadari, Nara memperhatikannya dengan tatapan yang sulit diartikan. Nara memperhatikan Sehun, raut wajahnya kesal, gelisah dan khawatir. Dan Nara yakin itu karena Sena.

Nara lalu menoleh kearah kursi kosong disampingnya. Nara menghela nafas, memandang kursi Sena.
“Yoon Sena kau dimana? “






























...TO BE CONTINUE...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Peterpan~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang