PART 7

4 3 0
                                    

Hannyoung High School, 2010

Nara merupakan gadis yang ramah. Hal itu dibukti selama 2 hari dia bersekolah, Nara sudah mulai dekat dengan beberapa teman kelasnya termasuk Yoon Sena.

Selain itu, Nara termasuk gadis yang pintar dan berpengetahuan luas mungkin hal itu dikarenakan Nara sempat bersekolah di Jerman, lalu pindah ke Korea. Itulah hasil pengamatan Sehun selama 2 hari.

Pagi itu, Sehun berangkat sangat pagi kesekolah. Setiba nya dikelas, Sehun terkejut. Ternyata, Nara telah datang lebih dulu.

Sehun memperhatikan Nara yang sedang serius membaca buku sambil mendengarkan musik. Nara tidak sadar atas kehadiran Sehun.

Sehun berjalan kearah Nara, lalu menarik salah satu headset yang digunakan Nara.

“Selamat pagi Nara” sapa Sehun dengan senyuman.

“Ah iya selamat pagi” setelah menyapa Sehun, Nara kembali tenggelam dalam buku yang sedang yang dia baca.

Sehun yang merasa tidak dihiraukan kembali berucap “Apakah buku itu lebih menarik dari pada aku?”

Nara hanya mengangguk kan kepala nya tanpa melihat kearah Sehun. Sehun tersenyum, bagi Sehun Nara benar-benar berbeda dengan gadis-gadis cantik yang dikenalnya.

Gadis lain mungkin akan loncat kesenangan saat Sehun menyapanya, tetapi Nara? Nara hanya fokus pada buku yang dia baca dan tidak tertarik sama sekali dengan kehadiran nya.

Membuat Sehun semakin tertarik terhadap Nara.
Sehun lalu mengacak rambut Nara dan berjalan ke tempat duduknya. Nara tidak merasa terganggu dan hanya melihat Sehun sekilas.

JAM ISTIRAHAT, 2010

Sena dan Nara sedang makan siang bersama, tiba-tiba Sehun menghampiri mereka berdua.

“Yak, Oh Sehun dari mana saja kau? Jangan bilang kau habis menggoda gadis-gadis bodoh itu?” ucap Sena

“Yak Sena, jangan asal bicara. Aku tadi tertidur dikelas, dan baru terbangun. Aku lapar makanya aku kekantin dan melihat kau dan Nara. Apakah aku boleh bergabung?” ucap Sehun.

“Tentu saja, duduklah” ucap Sena.

Sehun melirik kearah Nara. Nara hanya terdiam memakan makanannya.

Sehun dan Sena terus berbicara dan saling menggoda, saat Nara ingin membuka botol minum yang dia pegang.

Tiba-tiba Sehun mengambil botol minum Nara lalu membukakan nya untuk Nara.

Nara terlihat kaget atas perlakuan Sehun, menurutnya Sehun tidak memperhatikan dirinya karena fokus berbicara dengan Sena.

Nara diam-diam tersenyum, dan Sehun tahu itu.
Sena yang memperhatikan Sehun, merasa ada yang aneh terhadap Sehun. Apakah Sehun tertarik dengan Nara?

Game Station, 2010

Saat ini Sena dan Sehun sedang bermain game di gedung dekat sekolah mereka.

“Sehun apa kau tertarik pada Nara?” ucap Sena tiba-tiba tanpa melihat kearah Sehun karena fokus bermain.

“Heh, kenapa kau berfikir begitu? Nara bukanlah tipeku, kau tau sendiri kan tipeku seperti apa” ucap Sehun berbohong kepada Sena.

Sebenarnya, Sehun sangat tertarik dengan Nara, hanya saja Sehun belum mau jujur ke Sena. Sehun harus meyakinkan dirinya terlebih dahulu. Jika dia sudah yakin, Sehun akan memberitahu Sena.

“Wah? Benarkah? Kurasa Nara benar-benar tipe mu. Dia cantik, pintar, dan pandai bergaul” ucap Sena.

“Ya, dia memang cantik, pintar dan pandai bergaul, tp dia belum mampu membuatku nyaman disampingnya tidak seperti dirimu yang selalu membuatku nyaman” balas Sehun acuh.

Tanpa Sehun ketahui, pipi Sena merona. Entah mengapa perkataan Sehun membuat Sena merasakan debaran dihatinya. Sena kehilangan fokus bermainnya.

“Assa, kau lihat kan aku menang. Diriku memang hebat. Yoon Sena, kau harus meneraktirku, jangan kabur karena kau kalah” ucap Sehun senang
Yoon Sena masih terdiam dan tidak menjawab perkataan Sehun.

Sena menyentuh dadanya debaran itu masih ada. Tidak mungkin kan Sena menyukai sahabatnya sendiri.

SENA HOME, 2010

Sena masih memikirkan perkataan Sehun saat bermain game tadi. Kenapa Sena merasa hatinya berdebar saat Sehun mengatakan nyaman disampingnya.

“Tidak Sena, kau harus sadar Sehun berkata seperti itu karena kau sahabatnya. Sadarlah Yoon Sena, sadarlah” ucap Sena lalu memaksa tubuhnya agar tertidur.

Hannyoung High School, 2010

Pelajaran hari ini secara kebetulan Sena, Sehun dan Nara 1 kelompok.

“Aku sangat senang bisa sekelompok dengan Nara” ucap Sena.

“Tentu saja kau senang, karena kau tidak perlu menggunakan otakmu untuk berpikir” ucap Sehun.

“Apa kau bilang? Begini-begini aku juga pintar tau, harusnya kau berkaca pada diri mu sendiri Oh Sehun. Peringkatmu bahkan di bawah peringkat ku” ucap Sena kesal sambil memukul kepala Sehun.

“Auh, yak kenapa kau memukul kepalaku. Dasar gadis sinting” ucap Sehun membalas Sena.

Sena dan Sehun terus berdebat, Nara yang melihat hanya tersenyum.

“Hmm, bagaimana kalau kalian mencari bahan untuk tugas ini? Untuk laporannya biar aku yang menyusunnya” ucap Nara

“Baiklah Nara tenang saja. Tapi menyusun laporan sangat melelahkan, kalau kau lelah katakan padaku. Aku akan membantu mu” ucap Sena.

“Tentu saja, terimakasih Yoon Sena” balas Nara kembali.

“Ayo Sehun kita pergi untuk mencari bahan tugas ini”. Ucap Sena dan menarik Sehun untuk mencari bahan tugas mereka.

CLASSROOMS, 2010

Nara masih dikelas, menyusun laporan tugas kelompoknya. Sehun dan Sena beristirahat di Kantin.

Sena mengajak Nara, namun Nara menolak karena masih ingin menyelesaikan laporannya.

Saat Nara sedang fokus mengerjakan tugasnya, tiba-tiba seseorang meletakkan sebuah roti dan susu pada meja Nara.

Nara menoleh keatas.

“Kau harus makan, kau butuh energi untuk mengerjakan tugas itu” ucap Sehun sambil mengacak rambut Nara.

Nara terdiam, dan menoleh kearah tempat duduk Sehun.

“Terimakasih Sehun” ucap Nara sambil tersenyum.

Sehun terdiam merasakan hatinya berdebar karena senyum Nara.

“Apa ini Nara hanya tersenyum kepadaku tapi kenapa hatiku berdebar” ucap Sehun dengan suara kecil.
















... TO BE CONTINUE...

Peterpan~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang