c e r i t e r a t u a n, 2007

972 123 27
                                    


"tuan, lakon yang anda perani sepertinya syahdu–bagaimana beri relung waktu untuk berceritera denganku?"dengan beberapa potretan lama digenggamanku, menanti jawabannya.


sederet gigi putihnya terlihat, tak lupa dengan cerutu masih berasap yang ia pegang.


"harsaku pada dua puluh satu warsa itu, benar?"tanyanya.

aku mengangguk. "sudikah tuan?"


ia memandang nabastala kelabu yang hadir pada sore hari ini.


anggukan kecilnya, membuat senyumku merekah.

"baik–untukmu, dan untuk atmaku yang sudah bersinar diatas sana.

duhai asmara, berbagi ceritera indah kita masa lampau, tidak dosa kan?"

—————

bersua dengan tuan pemilik ceritera,

bersua dengan tuan pemilik ceritera,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pramudya, 1986.

—————



—Sadrah pada Kelabu—【noirtredam】•2020•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sadrah pada Kelabu—
【noirtredam】
•2020•


[Recommend :
font -> smallest, bg -> black
for everychapters]


•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
// dedikasi untuk kalian yang sudah berkenan membaca
You, Tokyo, & Kyoto.
terkhusus teh hana dan teh dea yang bawel memberi support.
berharap kalian yang membaca ini, suka❤️ //
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Sadrah pada Kelabu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang