Suaraku untukmu, yang aku percayakan kepada kertas dan tinta hitam ini.
Teruntuk kasih,
Pramudya,
Tau seberapa besar suka citaku saat menerima sepucuk surat aroma kopi sampai pada tangan ini? dengan senyuman khas dibawah sore berjingga, lampu lampu nyala temaram kala itu.
Tau seberapa doa yang aku panjatkan untukmu saat membaca isi surat itu? netraku basah seketika. aku bahagia.
Tau seberapa besar nostalgia dan filantropi yang bersemi di kota Kembang terbelenggu tiap sekon nafasku?
Kendati apapun yang terjadi atmaku selalu padamu. Jika suatu saat doa yang aku dan kamu panjatkan berbalik adanya, ikhlaskan.
Semoga disetiap nafas yang kamu hembuskan dan setiap langkah yang kamu pijak, sudilah kebahagiaan terus menghujanimu dengan percuma.
Selamat bertambah umur, kasih.
Dari adinda,
Aninditha Arumi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—————
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.