* * *
Hubunganku dan Kenneth semakin erat. Kini yang mengantar jemputku bukan lagi Edward, melainkan Kenneth. Waktu mengalir, hari berlalu begitu saja. Perlahan namun pasti, jarak antara aku dan Alvaro semakin membentang.
Jumat ini adalah hari pengambilan rapor. Setelah bersusah payah mengerjakan soal ujian, akhirnya hari pengambilan rapor pun datang. Hari dimana nilai-nilaiku disaksikan olah Kak Nathan. "Not bad." Komentar Kak Nathan saat melihat nilai-nilaiku.
Kami bertemu dengan Albert dan Mamahnya saat berjalan menuju parkiran. Tante Catlin tersenyum ramah, aku dan Kak Nathan menyalami Tante Catlin.
"Makin cantik saja kamu, sayang." ucap Tante Catlin.
Aku tersenyum. "Jelas lah, Mira gitu," sahut Albert.
"Oh iya, Mamah mau omongin tentang tentang liburan. Kamu sudah beritahu Nathan, kan, Mir?"
"Eh?"
Kak Nathan melirikku. "Sudah Tante." ucap Kak Nathan. "Enaknya kita omongin dimana, ya?"
"Di rumah kalian saya."
Aku sempat bertanya-tanya, tentang liburan apa? Akhirnya aku ingat, waktu itu Tante Catlin dan Om Calvin memang pernah merencanakan liburan. Si kembar ingin ke Candi Borobudur dan juga ke Bali.
Kami menuju rumahku. Mobil Albert mengikuti mobil Kak Nathan. Sebenarnya aku merasakan ada yang kurang, namun aku malas membahasnya. Jumat ini dia ke dokter, aku tahu itu.
Aku membuatkan jus jeruk untuk Tante Catlin dan Albert sesampainya di rumah. "Jadi, Nathan akan ikut?" tanya Tante Catlin seraya menyesap jus jeruknya.
"Tentu, saya boleh ajak Bunda dan Ayah?" tanya Kak Nathan.
"Maksudnya?"
"Bunda dan Ayahnya Edward, teman Mira yang waktu itu jemput untuk pergi ke pesta sweet seventen teman Mira." jelasku pada Tante Catlin.
Tante Catlin tersenyum. "Tentu saja boleh, ajak Edward juga."
"Emang jadinya kita kemana, sih, Mah?" tanya Albert.
"Mamah disaranin sama teman arisan Mamah, tempat wisata yang bagus itu di sekitar Jawa Barat. Kita ke Bandung aja setelah itu lanjut ke Pantai Pangandaran."
"Kita stay di Bandung dulu, apa langsung ke Pantai Pangandaran?" tanya Kak Nathan.
"Stay dulu, Mamah udah hubungi pemilik vila di sekitar Lembang. Kebetulan liburan ini ada diskon." jawab Tante Catlin.
"Ajak temannya Mira boleh?" tanya Kak Nathan.
Aneh, mengapa Kak Nathan terlihat antusias sekali dengan liburan ini? Bahkan dia ingin mengajak temanku, apa maksudnya?
"Boleh. Asal sesuai dengan kendaraan yang ada." jawab Tante Catlin.
"Kita ke sana naik mobil?" tanya Albert.
"Iya lah, Sam. Masa, jalan kaki?"
"Ya kali aja, Mah."
"Ya sudah, mungkin ini aja yang ingin Mamah omongin. Kabari aja teman-temanmu yang ingin diajak ya, Mir. Kita akan berangkat besok pagi."
"Iya, Mah." Aku mengangguk.
Tante Catlin dan Albert pamit pulang. Sebenarnya aku ingin bersantai-santai dulu di rumah selama beberapa hari, tetapi kupikir liburan di pantai juga ide yang bagus. Sementara aku sibuk membereskan baju-bajuku ke koper, Kak Nathan sibuk menelpon Bunda, Michelle, Alicia, dan Caroline.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About Miracle [ON GOING]
Novela JuvenilAku yakin, Tuhan tak pernah menghadirkan seseorang dalam hidupku hanya karena kebetulan. Seperti menghadirkan dirimu. Kau mengajarkanku banyak hal; cinta, hidup, mimpi, bahkan takdir. Terima kasih untuk kisah cinta yang begitu menakjubkan. Aku tak p...