001🌸

29 6 0
                                    

Pahlawan itu tanpa tanda jasa,tapi kalau gue itu orangnya pamrih ,jadinya gue ini apa dong?

****

Eleena baru saja menginjakan kaki di kamar mandi khusus siswa putri.

'Bu Wulan kalau ngasih hukuman nyiksa banget,masa iya gue di suruh bersihin kamar mandi yang baunya nggak ketulungan,mendingan juga gue bersihin kamar mayat atau bersihin desa gue di COC,nyikat musuh di Mobile Legend aje gue berani kok,' gerutu Eleena saat mengepel lantai toilet dengan wajah tak ikhlasnya.

"CUPU AMBILIN BOLA DONG,"

"WOY CULUN AMBILIN KACA GUE DULU DI LOKER MEJA,"

"ISTIRAHAT NANTI JAJANIN KITA YAA!"

Teriakan-teriakan itu terdengar di telinga Eleena,ia yakin itu berasal dari kakak kelasnya,pasalnya yang olahraga sekarang adalah kelas 12 IPA 1.

"Apaan deh berisik banget," Eleena tak peduli dengan teriakan-teriakan itu,ia tetap melanjudkan pel an nya.

Beberapa menit kemudian,

"Akhirnya selesai juga,keluar ah!" Elena tersenyum melihat hasil kerjanya,lalu keluar dan mengembalikan alat kebersihan ke tempat pak Jaja.

Sesampainya Eleena di depan kelas,ia merasakan getaran yang tiba-tiba menyerang .

"Sial masih pelajar an pak Leo,masa iya gue bolos ,aduh bukan anak papa Adit banget kalau bolos," kata itu keluar dari mulut Eleena, kemudian Eleena memberanikan diri untuk mengetuk pintu .

Tok

Tok

Tok

"Assalamualaikum," salam Eleena kemudian membuka pintu kelas tersebut dengan perlahan.

"Wa'alaikum salam," Eleena di kagetkan dengan keberadaan pak Leo yang bersedekap tangan,dan menatap sinis ke arah nya.

"Ehh bapak hihi," cengir Eleena.

"Ngapain kamu masuk!" Seru pak Leo dengan tajam dan menusuk,

"Ya saya ingin belajar pak,masa mau ceburin bapak ke got,saya nggak durhaka ya pak!" Kata Eleena yang tak tahu mendapatkan keberanian dari mana itu.

Leonil Adhitama menatap ke arah muridnya yang satu itu dengan mata tajam bak elang yang menemukan mangsa.

Eleena yang di tatap begitu pun menundukan kepalanya sambil merutuki mulutnya yang dengan bodoh itu menjawab perkataan guru kejamnya.

"Ma maaf pak,ti dak se se sengaja!" Serunya dengan gugup,sedangkan di sana teman-teman sekelasnya sudah menahan tawanya.

'kampret bukan bantuin ,malah pada tahan tawa dikira main teater apa?' batin Eleena melirik sinis ke arah teman-temannya yang sedang mingkem namun mukanya kentara banget kalau ingin tertawa.

"Kalau mau ketawa ya ketawa aja,nanti kentut lagi," tanpa sadar Eleena mengeluarkan kata itu,dan hal itu membuat teman-teman nya ngakak seketika.

"HAHAHAHA," Tawa lepas itu keluar dari murid XI IPS 3 .

"Diaamm!" Desis pak Leo dengan tajam."Dan kamu Eleena Diani Radita,berdiri di depan kelas angkat satu kaki kamu sampai jam saya habis," perintah final dari pak Leo.

Wajah Eleena pun muram lalu menjalankan hukuman itu, teman-temannya pun kembali menahan tawa lagi hal itu membuat Eleena geram .

'Awas aja Lo pak Leo gila aja gue yang macam cinderela ini di permaluin,itu lagi temen -temen laknat bukan bantuin malah biarin inces di hukum,awas aja sih kalau ngajak main rank nggak aku bantu!' batin Eleena menggebu karena ia mendapat hukuman doble hari ini.

ELEENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang