010🍁

12 5 0
                                    

Nakal itu wajar,yang nggak wajar itu nakal tapi bodoh juga di pelihara

****

Di SMA Negeri,pagi itu sangatlah panas.

Eleena dan temannya sudah berada di sekolah.

"Upacara woy,panas bange bolos kuyy!" Ajak Rian.

"Eh gue ini anak papa Adit,jadi pantang bolos,ngerti nggak Lo?" Tanggapan Eleena tentang ajaakan dari Rian.

"Sok-sokan lo,berandal iya tapi bolos nggak berani !" Mulut Bayu mengompori.

"Jangan kehasut setan-setan itu El,kuy kelapangan,Di hukum itu nggak enak mending upacara cuma 30 menit," ucap Kiko kemudian merangkul bahu Eleena.

Eleena mengikuti Kiko ke lapangan,di susul Bayu dan Rian dengan malas dan tak ikhlas .

"Kata nya mau bolos!" Seru Kiko menyindir.

"Iya deh perasaan gue tadi denger ada setan mau ngajakin bolos,hmmm!" Eleena seolah sedang bicara sama Kiko.

"Nggak usah nyindir kali!" Seru Bayu malas di angguki oleh Rian.

"Loh emang tadi kalian ya ,yang ngajakin bolos?" Tanya Kiko dengan nada sok polosnya.

"Tahulah,gelap gelap!" Seru Rian lalu pergi meninggalkan mereka sambil memasang topi dikepala nya,dan melangkah menuju bawah pohon untuk berteduh,

"Ini tuh siang, matahari nya juga benderang gitu kok,jadi ya terang bukan gelap!" Seru Eleena menghampiri Rian. "Ini lagi si ganteng satu lagi kenapa cemberut dih,calon adik iparnya bang Giodeen!"
Lanjudnya sambil mencolek dagu Bayu.

"Jangan ngambek ihh ,masa sih anak papa ngambek," ucap Kiko dengan nada becanda dan menyanggol bahu Rian.

Mereka pun tertawa bersama.

"Papa Kiko sama mama Elen de Bess!" Kata Bayu lalu memeluk Elen dan Kiko di ikuti oleh Rian.

"Kita sahabat,kita selamanya." Mereka berucap kompak menyatukan tangan mereka yang menggenggam,lalu berpelukan dan tertawa bersama.

"Dih kaya Teletubbies pelukan gitu!" Seru seseorang yang tidak diketahui dari mana asalnya .

"Eh ada orang ya?" Tanya Eleena melepas pelukan kemudian mengedarkan pandangan,dan matanya pun menemukan sang objek di belakang Bayu.

"Eh pak Leo,pagi pak!bapak iri ya bilang dong,jangan nyinyir!" Ucap Eleena dengan di manis-manisin,di sertai muka sok polos.

"Dih iri kok sama kalian,kerjaan saya banyak!" Seru guru itu tajam.

"Alah si bapak mah nggak ngaku,atau bapak pengen peluk saya juga ya," ucap Eleena mengedipkan mata ke arah gurunya itu,sedangkan Bayu,Rian ,dan Kiko menundukan kepala sambil menahan tawanya begitu pula siswa-siswi yang ada di sekitar mereka.

"Saya nggak minat sama kamu,makasih!" Leo pun melangkah pergi meninggalkan Eleena and the friend,

Setelah pak Leo sudah tak terlihat ,mereka semua tertawa ngakak,tak terkecuali adik kelas dan kakak kelas yang ada di situ.

"Cocok tahu Len kalau Lo sama pak Leo main komedi,ngapa sih Lo kaya benci gitu sama tuh guru!" Seru Bayu .

"Kesel aja gitu gue mah dia," Eleena berucap dengan menggebu-gebu.

"Jangan gitu kalau sama guru,nggak baik tahu!" Seru Devanio yang baru datang ,ia sudah rapi dengan topi di kepala dan dasi melekat yang melekat di leher,mencerminkan bahwa Devanio itu adalah anak yang tertib.

"Eh kak Devan,apa kabar kak?" Eleena mengalihkan pembicaraan.

'lu Deket ma dia?' tanya Rian berbisik karena kepo,namun tak di tanggapi oleh Eleena.

"Saya kabarnya baik,sangat baik malah,oh iya ini ada masalah lagi ya sama pak Leo?" Tanya Devan,"dan kamu nggak mau ya ngenalin temen-temen mu sama saya!" Seru Devan,sedangkan Eleena hanya menyengir lebar menunjukan senyum manisnya.

"Eh enggak ada masalah kok,dan kenalin nih yang gila ini namannya Rian ,dan itu Bayu dia 11 12 sama Rian,yang ini nih Kiko," ucap Eleena yang disusul jabat tangan oleh mereka bertiga pada Devanio .

"Ouh gitu ya saya Devanio,salam kenal ya! Saya duluan masuk ke barisan!" Devan pun meninggal kan mereka berempat.

"Sejak kapan Lo Deket sama dia?" Tanya Bayu kepo.

"Upacara dulu kuyy,nanti aja sehabis upacara Elen jelasinnya." Ucap Kiko di angguki oleh mereka bertiga.

Mereka pun memposisikan diri masuk ke barisan,lalu mengikuti upacara dengan hikmat.

****

Setelah selesai upacara, murid-murid di beri waktu 20 menit untuk istirahat.

"Langsung kelas aja kuyy," ucap Bayu dengan tubuh berkeringat lalu merangkul bahu Eleena.

"Iyuhh bay keringet lo," kata Eleena menyingkirkan tangan Bayu.

Mereka menuju di kelas dan duduk di bangku mereka.

"Jelasin gimana Lo Deket sama kakak kelas cupu bernama Devanio itu?" Tanya Rian .

"Jadi tuh waktu sehabis dia di siram es batu sama temen-temen nya itu,kan kalian pulang duluan tuh ,gue ke kafe depan sekolah sama Devan,gue di traktir juga sama dia!" Seru Eleena,

"Eh beneran Lo di traktir ,tahu gitu gue pulang bareng Lo waktu itu," ucap Bayu .

"Kayanya nggak mungkin deh si Elen di traktir,palingan dia yang minta kan dia nggak tahu malu!" Seru Kiko .

"Aaa bang kiko tahu aja sih," Eleena pun menyeletuk dengan santay.

"Huuuu dasar Lo!" Seru Kiko , Bayu,dan Rian bersamaan.

Lalu mereka pun bercerita hingga waktu masuk sekolah tiba.

****

Sampai disini dulu ya semua ,cerita ini makin nggak nyambung ya,hihi maaf lah aku buat cerita ini cuma buat obat gabuts kok haha.

Dadah semua👋
Salam hangat:
Refamika00

ELEENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang