004🌸

26 6 0
                                    

Hatiku masih terkunci rapat,lupa siapa yang bawa kuncinya terakhir kali?

****

Pagi yang cerah,secerah hati Eleena yang baru terbangun dari tidurnya.

Eleena melihat ke arah jam dinding di kamarnya,lalu tersenyum dengan senang.

'Masih jam setengah enam,tumben walaupun habis sholat subuh tadi pagi gue tidur,tapi bisa bangun pagi,wau rekor nih,' gumamnya,lalu menuju ke kamar mandi untuk menjalankan ritual mandinya.

Setelah mandi ia memakai seragam nya,lalu keluar kamar menuju dapur,di dapur sudah ada mamamya yang sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi ma?" Sapa Eleena lalu mendekat i ibunya, "ada yang bisa Elen bantu?" Lanjudnya .

Cup

Eleena mengecup pipi ibunya yang sedang melihat nya dengan bingung.

"Astagfirullah,kamu kesurupan apa kok tumben pagi-pagi udah bangun,mau bantuin mama lagi," ucap Tiara sang ibu,kemudian mengangkat panci sayur yang di gunakan untuk masak.

"Ihh mama mah gitu,sama anaknya!jadi sekarang Elen harus bantu apa?" Elena menuju wastafel untuk mencuci tangannya terlebih dahulu.

"Kamu buat teh dua untuk mama dan papa,dan susu dua untuk kamu dan Ralfin!" Perintah Tiara.

"Siapp komandan!" Eleena melakukan hormat pada ibunya ,lalu mengerjakan perintah ibunya, Tiara terheran dengan kelakuan anaknya .

"Kok kamu tumben bangun pagi,tadi malam tidur jam berapa?" Tiara memulai pembicaraan,pasalnya tak biasa anaknya seperti ini.

"Kaya biasanya ma,jam 23 an," ucap Eleena santai.

"Kok bisa bangun pagi?" Tanya Tiara lagi,sambil membuat sambal.

"Mungkin karena termotifasi kemarin di hukum dua kali ma,sama termotifasi dari omongan si kejam Leo ,dan omongan kak Devan,kakak kelas Eleena yang kemarin kena bully temen-temennya,dan satu lagi tadi malem denger suaranya kak Sagara nyanyi langsung adem gitu!" Eleena itu gadis unik yang tak sungkan untuk bercerita,

"Leo,Devan, Sagara,mereka siapa?" Tanya mamanya,"Mama taunya anak temen papa kamu namanya Attaris Devanio Sagara!" Lanjut mamanya.

"Leo itu guru Elen,dia kejam mama,kalau Devan itu kakak kelas Elen,kemarin dia dibully terus Elen tolongin dia cowok nerd mah,kalau Sagara itu temennya Elen! Hemm ma tadi mama bilang Attaris Devanio Sagara,Attaris kan anak berandal yang nyulik aku kemarin, " kata Eleena panjang lebar.

"Kamu kemarin di culik,kamu nggak papa?" Tiara malah jadi panik sendiri.

"Nggak papa sih ma ,penculiknya baik,bisa ngomong istighfar juga hihihi," Eleena malah terkikik sambil membayangkan kejadian di gedung tua kemarin."Tapi ma, Attaris Devanio Sagara ,kok kemarin aku ketemu sama nama itu tapi pisah2 orangnya,bukan satu orang,Attaris itu orangnya bad boy dan urakan ma, Devanio itu nerd dan sopan,sedankan Sagara itu humble dan suka bercanda!" Eleena bingung sekarang.

"Masa kamu ketemu sama orang bisa pas banget kalau di gabung sama anak nya Tante Mareta,yaudah sekarang bantuin mama siapin ini aja,nggak usah di fikirin yang penting 3 orang itu baik kan sama kamu," Tiara sudah menyela,pasalnya ia tak mau Eleena telat lagi karena banyak bercerita,

Eleena dan Tiara pun menyiapkan segala keperluan di meja makan.

Tak Lama setelah itu Adit menuju keruang makan dengan menggendong Ralfin.

"Wihh tumben anak cantik papa bantuin mamanya," ucap nya lalu mendudukkan Ralfin ke kursi kosong,kemudian ia juga duduk.

"Caper tuh pa,pasti ada maunya," Ralfin walaupun masih kecil,kalau masalah ngomong sama kakanya selalu sinis.

"Apaan sih cil!" Eleena tak terima pada Ralfin.

"Apa?" Ralfin menatap tajam ke Eleena dibalas delikan yang tak kalah tajam.

"Udah nggak usah ribut,cepet makan kakak kan mau sekolah!" Seru Adit menengahi, sebelum negara api menyerang kaya di kartun yang botak terus di dahinya ada tanda panah ke bawah itu, Avatar ya namanya?

"Iya pa," walaupun mereka begitu tapi tetap saja pada lirik-lirik sinis satu sama lain,dasar anak bapak Adit ,gitu kalau kata mama Tiara.sedangkan para  orang tua hanya bisa mengelus dada sambil istighfar.

Lalu keluarga itupun makan dengan keadaan hening.

Setelah mereka selesai makan...

"Kak nanti pulang sekolah langsung ke bandara ya," ucap Adit pada Eleena.

"Ada apa pa?" Tanya nya.

"Bang Gio mau pulang,papa nggak bisa jemput,nanti papa wa in jam nya,"

"Bang Gio pulang pa,yeyyyy !" Teriak Ralfin dengan senang karena Abang tersayangnya pulang.

"Siap pa yaudah aku berangkat ya pa ma,nanti telat lagi Elen nya," ucap Eleena menyalami tangan Adit dan Tiara.

Kemudian Eleena menghampiri adiknya.

"Bocil we seneng banget,bang Gio pulang!" Ucap Eleena menoel pipi adiknya lalu berlari keluar .

"KAK ELEN JELEK," teriakan itu menjadi hal yang lucu bagi Eleena.

Eleena pun keluar dari rumah sambil tertawa,lalu menuju bagasi untuk mengambil mobilnya.

***

Sampai di sini dulu ya,hihihi

ELEENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang