Cinta itu bukan karena terbiasa,nyatanya ada tuh yang dekat bertahun-tahun kalah sama yang dipertemukan dalam waktu 2 hari...
*****
"Selamat pagi anak-anak," sapa guru laki-laki yang bisa di katakan tampan di kelas XI IPS 3 SMA Negara.
Siapa lagi guru itu jika bukan pak Leonil, musuh bebuyutan nya Eleena.
"Pagi pak Leo," balas semua murid dengan kompak.
'dia lagi,dia lagi,' gumam Eleena malas,hal itu di dengar oleh Bayu yang duduk di sebelahnya.
Bayu terkekeh kecil ,lalu mengeluarkan bukunya.
"Ok anak -anak kita mulai pelajaran pada pagi hari ini dengan berdoa,berdoa di persilahkan!" Ucap pak Leo,semua murid pun hening untuk menjalankan doa menurut kepercayaan masing-masing.
"Cukup," instruksi dari pak Leo mengukuhkan doa nya.
"Sekarang kita mempelajari tentang kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia," pak Leo memulai pelajarannya, "sebelum pelajaran dimulai,saya akan mempresensi kalian." Lanjudnya sambil membuka buku presensi,kamu memulai presensinya.
"Aldika Rahman,"
"Hadir pak,"
"Armada Riansyah Ditama"
"Hadir bapak Leo," Rian mengangkat tangan dengan gaya songongnya.
"Alika Dewia,"
"Hadir bapak ganteng," ucap Alika siswi tergenit di kelas XI IPS 3,jawaban yang di berikan Alika membuat Eleena bertingkah layaknya ingin muntah .
Hal tersebut membuat,Bayu,Rian ,dan Kiko terkekeh pelan,mereka berfikir,entah mengapa Eleena sangat membenci gurunya yang bernama Leonil Adhitama itu,padahal Leo tak pernah melakukan sesuatu yang membuat murid nya benci,namun Eleena itu adalah spesies berbeda ,yang tak tertarik pada cowok tampan namun ia lebih tertarik pada orang yang asyik ,sekalipun cupu seperti Devanio kalau menurut Eleena orangnya asik pasti di jadikan teman.
"Bayu Arkanala"
"Hadir pak."
.....
....
.....
.....
.....
"Eleena Diani Radita," pada saat Leo memanggil Eleena,Leo menatap Eleena dengan sinis.
Nyatanya yang menyatakan permusuhan jika di pertemukan bukan hanya Eleena saja, tapi Leonil sama saja.
Ia bukan memusuhi muridnya itu sebenarnya, hanya saja ia tak suka dengan gaya bicara Eleena yang seenaknya. Menurutnya Eleena tak memiliki tata krama hingga tidak bisa membedakan ia sedang berbicara pada siapa.
"Hadir pak,jangan natap saya gitu dong,nanti bapak jatuh cinta lagi sama saya," ucap Eleena menatap jengah ke arah Leo.
"Dih PD,mana mungkin saya jatuh cinta sama berandal seperti kamu," kata Leo dengan nada mengejek.
"Walaupun saya berandal,tapi saya bisa membela kebenaran,saya nggak mau munafik pak orangnya,karena ini diri saya,,dari pada sok kalem tapi aslinya lebih jahat dari iblis kan!" Eleena menentang ucapan Leo.
"Ehemmm, saya lanjut kan saja presensinya, kelamaan kalau dengerin curhatan Eleena yang sukanya ngeluh mulu itu!" Seru Leo dengan santai,membuat semua murid di kelas itu menahan tawa, sedangkan Eleena menatap Leo penuh permusuhan.
"Gentara Kiko Arhan."
"Saya mister."
.....
....
....
"Ok ,jadi semuanya hadir ya,kalai begitu mari kita mulai pelajaran hari ini..."
*****
Teng
Teng
Teng
"Sebelum saya akhiri,saya akan menyampaikan pengumuman untuk kalian,jadi kita cuma 2 jam pelajaran,dan kalian bisa pulang setelah ini,di karenakan bapak ibu guru akan ada rapat," pengumuman dari pak Leo,membuat semua murid bersorak.
"Yeyy pulang, nggak usah lama-lama disekolah enak ya,nggak lihat wajah pak Leo yang sok kegantengan lebih lama lagi!" Ucap Eleena dengan sengaja rada keras.
Ucapan Eleena membuat Leo mengarahkan mata lesernya,namun di sana Eleena hanya menyengir sambil mengangkat tangan membentuk peach,
"Awas kamu!" Seru Leo memperingati.
"I'm sorry pak,Ndak sengaja ," ucap Eleena.
Pak Leo tak menghiraukannya,
"Baiklah kalau begitu, saya akhiri pembelajaran pada hari ini. Cukup sekian dan Terima kasih." kemudian Leo keluar dari kelas itu, dan semua murid pun mengemasi buku-bukunya.
"Gila lo El,salued gue sama Lo," ucap Rian mengacungkan jempolnya.
"Biasa aja kali!" Ucap Eleena santai.
"Jangan keseringan gitu,guru tuh sama dengan orang tua kita,dosa tahu nggak sih," ucap Kiko memperingati temannya itu, di dalam genk mereka memang dari segi manapun Kiko lah yang paling dewasa, apalagi jika sudah mendengar tutur katanya orang-orang pasti akan meng iya kan saja.
"Setuju gue sama papa Kiko," ucap Bayu,
"Bayu udah insyaf ye,tapi tadi pagi ngajak bolos UPB dong," ucap Eleena di angguki oleh Rian.
"Yang ngajak bolos kan Rian,gimana sih!" Kata Bayu tak terima,
"CK,udah sih nggak usah berantem,kuyy pulang ,nongkrong di taman remaja dulu aja ngadem," ucap Kiko melerai,
Kiko itu kadang tidak suka keributan, tapi dia suka dengan keramaian yang tenang bukan adu mulut.
"Nah ini nih,gue setuju," ucap Eleena, Bayu,dan Rian kompak,mereka pun keluar dari kelas membawa tas,dan di sekolah sudah rada sepi karena murid-murid sudah keluar dari tadi.
"Beli pecel,apa gado-gado dulu aja," ucap Rian ,
"Pesen gojek aja deh,Sempol,sama siomai dan taitea sekalian." Ucap Eleena.
"Siap deh,kalian dulu aja sana,nanti gue pesen ,gue mau ke supermarket dulu ,kita kan mau piknik sekalian di taman," ucap Bayu lalu menarik tangan Eleena untuk ikut ke supermarket,
Mereka pun bersiap dengan mobil,sebelum itu mereka telah berganti baju di kamar mandi sekolah tadi,agar tidak di sangka sedang bolos,siapa tahu di taman sedang ada operasi pelajar kan?
Mereka juga udah izin pada orang tua,jadi lebih tenang lah!
****
Cukup sampai disini dulu,maaf banget kalau lebih nggak nyambung dari part2 yang lalu.maaf juga kalau ceritaku ngebosenin,
Salam❤️
Refamika00
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEENA
Fiksi RemajaASSALAMUALAIKUM,WR,WB [Kalau suka silakan baca,kalau enggak akunya nggak maksa ❤️] Eleena Diani Radita namanya gadis manis baik hati,namun tomboy.Ia tak tertarik dengan yang namanya pacaran karena ia terlalu cinta dengan game dan buku. Hingga suatu...