005🌸

18 6 0
                                    

Maukah kamu menjadi yang ku kenang,seperti permen karet Yosan yaitu permenkaret pembawa kebahagiaan di waktu kecilku!

****

Di dalam SMA Negara .

Eleena baru saja sampai di parkiran mobil,lalu ia masuk ke dalam sekolahnya,di pintu utama sekolah ada Bu Wulan guru BK yang menghukumnya kemarin,pak Leo yang menambah hukuman untuk Eleena di dalam kelas,juga kepala sekolah yaitu pak Danu.

"Selamat pagi bapak ibu!" Sapa Eleena sambil tersenyum kemudian mengangkat tangannya dengan maksud menjabat tangan gurunya satu persatu.

"Pagi Eleena," ucap pak Danu disertai senyuman.

"Pagi,kok tumben banget kamu berangkat pagi-pagi sekali?biasanya jam tujuh lebih sepuluh baru sampai sekolah!" Ucap Bu Wulan dengan terheran,pasalnya Eleena biasanya berangkat telat pak Leo yang berada di dekat Bu Wulan pun menganggukan kepalanya.

"Hehe kan kemarin dapat motivasi dari pak Leo sama kakak kelas," Eleena nyengir lebar ,di sertai kedipan mata menggoda ke arah pak Leo.

Leo yang melihat muridnya melakukan itu terhadap nya di hadapan guru BK dan kepsek pun menatap Eleena tajam ,setajam mata pisau.

"Peace pak,jangan natap saya begitu nanti bola mata bapak lepas nggak ada yang mungut!" Seru Eleena dengan santai.

"Walaupun pak Leo masih muda ,jangan gitu lah dia kan guru kamu,seharusnya kamu menghormati nya," nasihat Bu Wulan.

"Saya selalu salah ya di mata ibu,sekarang saya udah nggak telat lagi loh buk,seharusnya ibu bersyukur nggak ngehukum saya yang bagai bidadari ini!" Eleena masih santay, walaupun Eleena perempuan hanya dia yang berani mempermainkan kata memerangi omongan para guru di sekolah.

"Kamu itu,kalau di nasihati sama guru jangan bantah nak,nanti sama aja dkalau nilai akademis mu bagus tapi nilai sikap mu jelek," pak kepsek angkat bicara.

"Iya betul saya setuju dengan pak Danu,seharusnya kamu itu lebih menghargai orang yang lebih tua," pak leo juga ikut angkat bicara.

"Bapak dan ibu sekalian,maafin temen kami ya,tapi lidah Eleena tuh Kelu banget kalau nggak ngoceh," Bayu yang baru datang pun ikut nimbrung.

"Tahu tuh pak,masa mulutnya kaya burung beo saya,yang tiap hari berkicau," ucap Kiko ini adalah pecinta hewan ,jadi ia memelihara beo,perkutut,merpati,Nuri,kucing , dan lain.

"Bener tuh!" Seru Rian ikut-ikutan .

"Sudah sana pada ke kelas,jangan ribut di sini," pak Danu melerai.

"Ya sudah ,kita permisi bapak dan ibu!" Ijin mereka lalu melangkah pergi dari sana.

****

Di dalam kelas 11 IPS 3,murid -murid sudah banyak yang hadir .

"Wih udah pada berangkat aja nih ciwi-ciwi!" Ucap Rian yang melihat seisi kelas."Hai Diva ,you are so beautiful!" Serunya menghampiri cewek bernama Diva.

"Hai Rian,kamu juga ganteng!" Serunya dengan nada bahagia,"tapi kalau di lihat dari planet mars,dasar fuckboy!" Diva yang awalnya menuji menjatuhkan harapan Rian begitu saja,sedangkan Aleena, Bayu,dan Kiko hanya bisa tertawa.

"Tega kau Div,bilang begitu sama Abang Rian yang keceh ini," ucap Rian dramatis.

"Jijik gue Ri sama Lo,iyuhhh ,pengen muntah we!" Bayu dengan belaga muntah.

"Tahu tuh pakeboy satu itu memang ya!" Seru Eleena keheranan dengan tingkah salah satu sahabat nya itu.

"Udah deh Ri,mending nggak usah jadi pake boy,mama lo perempuan juga,dan perempuan tuh nggak cukup cuma Lo beri harapan ,tapi perempua itu butuh cinta kasih terutama uang," ucap Kiko bijak.

"Tuh dengerin papi Kiko ngomong," ucap Eleena dan Bayu bebarengan.

Mereka pun duduk di bangku masing-masing.

Beberapa menit kemudian.

Teng

Teng

Teng

Bel tanda masuk sekolah berbunyi,

Tak lama kemudian guru datang di kelas itu,dia Bu Mareta guru matematika yang baik kalau pas lagi baik.

"Assalamualaikum, selamat pagi anak-anakku semoga sehat selalu dan berada dalam lindungan Allah SWT," ucap Bu Mareta ketika sudah sampai di meja guru.

"Wa'alaikum salam ibu," jawab anak-anak secara serentak .

"Ok sebelum pelajaran di mulai,marilah kita berdoa terlebih dahulu,berdoa dimulai," ibu Mareta mempersilakan.

Anak -anak diam sambil menundukan kepalanya.

"Selesai!" Bu Mareta mengakhiri doa. "Ok anak anak buka bab soal matriks ya,kerjakan soal yang ada,kalau nggak bisa nanti tanyakan pada ibu," ucap Bu Mareta, murid-murid kelas XI IPS 3 pun dengan tenang mengerjakan,namun ada juga yang berkumpul menjadi suatu kelompok kecil.

"Gue ke kamar mandi dulu deh," ucap Eleena,mengintrupsi Bayu yang akan menanyakan soal yang tak di pahaminya.

"Ok," ucap Bayu .

Eleena berdiri dari duduknya lalu maju ke arah meja guru.

"Permisi bu,saya mau izin ke kamar mandi ya!" Izinnya dengan sopan.

"Silakan," Bu Mareta mempersilakan.

'kok wajah Eleena kaya perpaduan wajah Adit sama Tiara ya, ' batin Bu Mareta.

'Apa Bu Mareta itu orang yang di ceritakan mama ya,' batin Eleena.

Eleena keluar dari kelas lalu menuju ke kamar mandi.

Sesampainya di kamar mandi Eleena masuk ke salah satu bilik toilet untuk siswi,ia mencuci mukanya lalu keluar kamar mandi.

"Loh itu bukannya kak Devan ya?" Ucapnya lalu menghampiri cowok yang duduk sendirian di lorong.

"Kak Devan ngapain?" Tanya Eleena.

"Nggak papa," ucap Devan dingin.

"Kakak nggak kenapa-napa kan," ucap Eleena lagi,"ouh iya kemarin kakak jual motor ya?" Tanyanya untuk mencairkan suasana.

Dan benar saja suasana di antara mereka cair seketika.

"Dari mana kamu tahu?" Tanya Devan,memandang ke arah Eleena.

"Kemarin aku di culik sama yang beli motor kakak,namanya Attaris kan?" Ucap Eleena .

"Kemarin kamu di culik,kamu nggak papa kan?" Devan panik mendengar pernyataan dari Eleena.

"Aku nggak papa kali kak,penculiknya baik,terus kakak kok nggak masuk kelas ,kenapa?" Tanya Eleena.

"Kelas kakak nggak ada guru,kakak di usir dari kelas," jelasnya.

"Wah nggak bener,mana tuh temen kakak biar Ellen jadiin pempek!" Seru Eleena dengan geram,dan sok jagoan.

"Haha udah biarin aja,nanti kalau kamu nolongin kakak,kamu pamrih lagi,kan kata kamu ,kamu itu bukan pahlawan,bukan Naruto atau Avatar yang nolongin orang tanpa balas jasa!sudah sana kamu masuk kelas,kasihan gurunya nungguin kamu!" Kata Devanio panjang lebar,

"Kakak nggak papa?" Tanya Eleena.

"Kakak nggak papa,sana kamu balik ke kelas,dari pada di hukum lagi." Ucap Devan dengan senyum manis yang ada di wajahnya,Devanio tak setampan Si berandal Attaris,namun senyumannya sangat manis.

"Iya kak yasudah ya!" Eleena meninggalkan Devanio menuju kekelas.

*****

Sampai di sini dulu pemirsa ,sampai jumpa di lain waktu

Refamika00

ELEENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang